VII.II Konsekuen

3.7K 374 12
                                    

"Makasih banyak ya, pak." Kamu mengangkat kopermu yang lumayan berat itu dari bagasi.

"Iya sama-sama, neng."
Kemudian, supir taksi tersebut kembali membawa taksi itu menjauh darimu.

Kamu menatap rumah yang selama 6 tahun ini tidak berubah sama sekali sejak terakhir kali kamu datang. "Lah, YN?"

Kamu menoleh dan menatap laki-laki yang sedang mengucek-ngucek matanya itu, kemudian menghambur ke dalam pelukannya. "Abangg!"

Laki-laki yang barusan kamu panggil abang itu tampak kaget, "Seriusan ini YN?"

"Ya masa boongan sih, bang."
"Perasaan ade gue sekarang lagi kuliah di korea, dah."
"Ya kan sekarang YN udah selesai sidang, abang lupa ya?" Kamu memajukan bibirmu, cemberut.

"Oh. Iya juga ya." Abang mencubit kedua pipimu gemas.

Kemudian abangmu melepas pelukannya, "Udahan ah peluk-peluknya. Malu gue diliat tetangga."

"Wah, YN udah sampe?"

"Waa. Bundaa!!" Kamu segera menghambur ke dalam pelukan bunda.
"Masuk dulu yuk. Abang juga, masuk." Bunda membawamu masuk ke rumah diikuti abang yang membawa barang-barangmu masuk.

"Ayah mana, bun?" Kamu duduk di sofa ruang tamu dan menyadari kalau ayahmu belum kelihatan sejak tadi.

"Oh, lagi keluar kota."
"Ngapain?"

"Ya kerja lah. Emangnya lo? Bolos kuliah." Abang mencubit pipimu gemas.

"Dih. Siapa yang bolos? Orang udah selesai sidang, wleee!"
"Wah. Mulai berani ya sekarang lo."
"Emang berani sih dari dulu."

"Hush. Malah berantem, kan tuh. YN istirahat di kamar kamu gih." Untungnya ada bunda yang melerai YN dan abangnya itu. Jika tidak, mungkin akan berakhir dengan sesi gigit-gigitan.

-oOo-

YN merebahkan tubuhnya di ranjang miliknya. Ia menatap sekeliling kamarnya, sama sekali tidak berubah dari terakhir kali ia pergi.

Jika kalian pikir, kamar YN penuh poster artinya kalian salah. Di kamarnya sama sekali tidak ada poster atau tempelan-tempelan semacamnya. Hanya ada bingkai yang berisi foto-foto YN. Kenapa YN gak suka nempelin poster? Serem katanya mah. Kayak ada yang ngeliatin jadinya.

Tanpa sadar, rasa kantuk menyerangmu. YN menguap, dan mulai tertidur.
"Jadi gak mau balik lagi ke korea.."

-oOo-

Kyungsoo melihat arloji di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam, "Hhh. Padahal ini hari libur gue." Ia membuka pintu dorm, namun yang ia dapati hanya gelap.

'Pasti semuanya udah tidur.'
Batinnya menerka-nerka.

Kyungsoo meletakkan sepatunya dan melangkah masuk secara perlahan. Saat ia sampai di ruang TV, ia mendapati teman-temannya itu sedang menonton. Ia tebak, pasti film horror. Saking seriusnya, tidak ada yang menyadari kehadiran Kyungsoo disana.

Kyungsoo kemudian berjalan kembali ke arah dapur, menarik kursi kemudian duduk di atasnya. Ia meletakkan kepalanya itu di atas meja. Merutuki semua kebodohan yang ia lakukan hari ini. Tapi ia tidak tahan, akhirnya ia memutuskan untuk bergabung dengan yang lain.

Baekhyun yang sepertinya mendengar suara, langsung berbisik pada Sehun yang berada di sampingnya. "Hun, kayaknya gue tadi denger suara."
"Hah? Apa sih, hyung. Palingan juga cicak." Sehun juga mendengar suara itu, tapi ia mencoba terlihat biasa saja.

Baekhyun kembali menonton. Sesekali ia melirik ruang kosong di sampingnya. Namun, ia menepis semua pikiran buruknya dan kembali menonton. Sampai ia merasa ruang kosong tadi, tidak kosong.

Your Boyfriend ; Do KyungsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang