Chapter 20

1.1K 50 1
                                    

Aku mencintaimu, Bahkan Jika Nyawaku adalah taruhannya. Maka aku siap untuk melakukannya.
-Caralina Flause-

Author POV

"Balikan buku itu, Nona." Ucap Morgano Kepada Helena.

"Maaf Tuan, Maksudmu apa?" Helena tidak mengetahui.

"Kau tidak perlu seperti itu, Aku tahu kau telah mengambilnya. Cepat balikan!" Cara memarahinya.

"Cara hentikan! Mengapa kalian menuduh Helena mengambil buku di Pack" Leonard mencelah

"Sudah ku bilang dia itu pencuri, Adikku" Morgano tidak tinggal diam.

"Aku menemuinya disini, dan dia tidak seperti abis dari Pack" Leonard membelanya.

"Leonard kau harus percaya padaku, Dia seorang penyihir" Cara menghampiri Leonard dan Leonard menghindarinya.

"Jangan mendekat." ucap leonard.

"Leonard buanglah rasa bencimu" Cara meraih tangan Leonard.

"Apa yang kamu lihat. Tidak seperti yang kamu pikiran" Ucap Cara dengan air mata yang berlinang.

"Kalian terlalu sibuk dengan kegengsian kalian sehingga kita kehilangan pencurinya" Morgan menyela Pembicaraan.

Leonard dan Carapun menatap Morgan dan mengalihkan pandangan mencari Helena. Astaga, Helena menghilang. Dengan rasa kesal, Cara melepaskan Tangan Leonard dan berusaha memasuki hutan yang sudah gelap karena hari sudah mau Malam. Namun, Morgan mencegahnya untuk tidak pergi.

"Ini hanya perangkapnya, Cara. Jika kau pergi maka kau sudah masuk ke perangkap Penyihir itu" Morgan menasihatinya.

"Apa yang kalian maksud dengan Pencuri dan penyihir kepada Helena. Helena adalah Rakyatku yang berada di wilayah Whitemoon Pack" Ucap Leonard.

"Dia telah menyelusup kedalam Pack dan menaburkan Ramuan tidur kepada aku dan Cara. Lalu, Dia mengambil buku demonic yang ayah telah simpan di Perpustakaan. Apa sudah cukup penjelasan dariku?" Morgan menatap Leonard adiknya dengan tatapan Tajam.

"Aku tidak percaya" Leonard mengeluh.

"Kau harus-" Ucap Cara terpotong oleh Morgan.

"Jika kau tidak percaya tidak masalah. Kau hanya membuat Cara menjadi sedih! Kau sangat tidak berguna!" Morgan memarahinya.

"Kau bilang aku tidak berguna?" Leonard menghampiri Morgan dan membogem Kakaknya dengan keras.

"Lalu untuk apa aku menjadi Alpha? Sadarlah, kaulah yang tidak berguna, Kakakku" Leonard memukul dan membabi buta.

"Leo, Hentikan!" Cara menghampiri dan menarik pundak Leonard untuk menghentikan aksinya.

"Kau tidak perlu menghentikanku,Cara."Leonard membentaknya.

Akhirnya, Cara menggunakan kekuatan sihirnya untuk menarik Leonard lebih kencang. Setelah menariknya, Cara membawa Leonard masuk kedalam Pack dan diiikuti Morgan di belakangnya. Cara menghembuskan Nafasnya dan tiba-tiba tangan Leonard terborgol besi. Cara terpaksa melakukan ini agar Leonard mengikutinya.

Cara membawa Leonard kedalam kamar dan mengisyaratkan kepada Morgan untuk tidak mengikutinya lagi.

Mereka sudah berada di dalam kamar dalam keheningan. Leonard menatap Cara dengan rasa bingung.

"Mengapa kau memborgol tanganku?" Leonard bertanya kepada Cara.

"Karena kau tidak mendengarkan aku"Cara sedikit menekankan ucapannya dan Leonardpun hanya terkekeh.

"Jadi, Kau mau aku menurut kepadamu? Memangnya kau-

"Aku sudah tidak sabar lagi menghadapimu Leonard!!" Cara memarahinya.

"Kau tahu! Aku berusaha membuatmu percaya lagi kepadaku. Namun, Kau menghalanginya. Aku mencintaimu, Bahkan jika nyawaku taruhannya, Aku siap melakukannya. Sadarlah, Kau hanya menuruti egomu" Cara sedikit mengeluarkan air matanya.

"Astaga, Hari ini aku sudah banyak mengeluarkan air mata" Cara mengusap airmatanya.

"Maaf memperlakukanmu seperti ini" Cara menghampiri Leonard dan melepaskan Borgol yang berada di tangan Leonard.

"Aku tidur di kamar lain saja"

"Kita bisa satu kamar. Cara, tidurlah bersamaku"

"Maafkan aku. Aku tidak bisa."

"Apa aku terlalu menyakitimu??" Leonard meraih pergelangan tangan Cara.

"Tanya saja pada dirimu"Cara melepaskan dan pergi meninggalkan Leonard sendiri.

I Miss You My Mate (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang