Chapter 19

1.1K 52 0
                                    

Triple update yoo.... Pada seneng ga😁...

G Nash ft Olivia O'brien - I hate you, I Love you

***


Leon menatap keindahan hutan dari balkon jendela kamarnya. Sudah berapa jam dia berdiri dan tidak bosan. Sesungguhnya, Leon tidak bisa membenci Cara karena bagaimanapun Cara tetaplah Matenya.

Namun, Kehadiran Morgan sang kakaknya merubah segalanya. Bahkan ia hampir mengklaim Cara dengan menggigit di bagian Leher. Astaga, ini tidak bisa di biarkan.

Dengan sengaja, Leon mengaung dengan suara yang lantai.

Mengapa kau menguji kesabaranku, Cara.....

"Hey bodoh,  Kau terlalu pengecut. Kau harus bertanya dulu kepada Kakakmu apa yang membuatnya melakukan seperti itu. Bukannya memarahi Matemu" Oscar, Wolf Leon.

"Diam kau!!" Leonard membentak Wolfnya.

"Dasar Alpha bodoh!"

Cara POV

Duniaku menjadi alur mundur, Apa yang terjadi?

Dari kejauhan, Aku melihat seorang wanita cantik yang sedang mengandung dan ada seorang anak laki-laki berada di sampingnya.

"Dia adalah takdirmu, Nak" Ucap wanita tersebut dengan seorang anak laki-laki.

"Aku akan menjaganya sampai akhir ayat hidupku, Ratu Margareth"

Aku semakin penasaran dengan kehadiran wanita tersebut. Akhirnya, aku menghampirinya namun wanita tersebut pergi bersama anak laki-laki tersebut.

Aku mengikutinya dari belakang, Dan tampaknya aku mengganggunya.

Sang wanita tersebut berbalik menghadapku. Astaga, aku sangat panik karena ketahuan telah mengikutinya. Wanita itu hanya tersenyum kepadaku. Dan aku memperhatikan raut wajahnya yang sama sepertiku.

"Ibu..." lirihku.

Tidak aku sangka, Aku meneteskan air mataku. Akhirnya, aku bertemu dengan ibuku.

"Mom..." aku menangis dan menghampirinya.

Ketika aku berlari, aku terkejut karena ada teriakan seorang lelaki yang menyuruhnya pergi dari sini.

"Kita tidak bisa disini lebih lama Margareth" Ucap seorang lelaki dewasa yang menghampirinya.

"Rasanya perutku sudah tidak tahan lagi,David" Ucap ibuku.

"Dad...." aku memanggil namanya, Lalu, Ayah melihatku dan tersenyum.

"Aku akan melahirkan, David"

"Ratu, bagaimana ini, kita butuh seorang tabib untuk membantu proses kelahiranmu" Ucap seorang anak laki-laki yang berada di antara Ayah dan Ibuku.

"Tidak usah, Gano. Aku sudah tidak kuat lagi" Ibu mengeluarkan keringat yang begitu banyak.

Akhirnya, Ayah memposisikan Ibu berada di pangkuannya sedangkan Anak kecil yang bernama Gano itu berada di samping ibu.

"Ku harap anak kita akan baik baik saja tanpa butuh bantuan Tabib" Ucap Ayah.

Ibu menarik nafas lebih dalam dan berusaha mungkin untuk mengeluarkan bayi yang berada di perutnya.

"Kau harus kuat Ratu, Anak ini adalah penerusmu"

Ayah begitu sabar sekali mendapatkan tekanan dari ibu. Sampai beberapa menit kemudian, Gaun yang ibu kenakan mengeluarkan banyak darah. Astaga, Apakah ibu baik-baik saja.

"Anak kita sudah keluar, Margareth" Ayah mengelus pipi Ibu dan menciumnya.

"Aku mencari buah Rasberry untuk membuat Ratu kembali berenergi" Gano berdiri dan berlari meninggalkan Ayah dan Ibu.

"Bayi kita perempuan" Ucap Ayahku.

"Aku ingin menamakannya Caralina Theresia Flause" Ibuku berkata.

Aku ingin menamakannya Caralina theresia Flause

Caralina theresia Flause

Caralina Theresia Flause.






"Ibu....." Teriakku lebih kencang.

Astaga, Itu mimpi. Mengapa terasa begitu nyata sekali. Ibu, Ayah, aku merindukanmu.

Aku terbangun dari tidurku. Tidak aku sangka, Aku tertidur di perpustakaan dengan Morgan yang juga tertidur di perpustakaan. Aku tidak tahu mengapa aku bisa tertidur disini.

Aku mencari dimana buku demonic yang beberapa jam yang lalu di baca oleh Morgan. Namun, Bukunya sudah tidak ada. Apakah Morgan menyimpannya kembali?. Akupun membangunkan Morgan dari tidurnya.

"Morgan.." Aku membangunkannya.

Morganpun membuka matanya secara perlahan dan memandang sekelilingnya.

"Mengapa aku bisa tertidur disini" Ucap Morgan dengan suara beratnya.

"Aku tidak tahu, aku juga tertidur disini"

"Sepertinya beberapa menit yang lalu kita kedatangan tamu" Morgan mencengkeram tangannya.

Lalu, Morgan menghirup udara lebih dalam dan menghembusnya secara perlahan. Dan tidak lama kemudian, ia terkejut sekali.

"Astaga, Dimana buku demonicnya" Ucap Morgan dengan nada panic.

"Baru saja aku ingin menanyakan dimana buku itu"

"Buku itu... Buku itu di ambil oleh seseorang"

"Benarkah?" Aku menaikkan alis sebelahku. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi.

Aku mulai mengendalikan Ilmu sihirku untuk melihat apa yang terjadi sebelumnya. Namun, Aku merasakan ada aroma bunga yang sangat menyengat sekali di indra penciumanku. Ini aroma black wizard. Apa jangan-jangan....

"Seseorang telah memasuki ruangan ini,Cara. Kita harus bergerak cepat. Astaga, Kita telah dilabui oleh orang tersebut dengan menaburkan ramuan tidur sehingga kita tertidur disini" Morgan menepuk jidatnya.

"Morgan apakah kau bisa mencium aroma bunga aneh ini lebih jauh?" Aku bertanya kepada Morgan.

"Aku bisa menciumnya Cara, Aroma ini masih di sekitar Pack. Kita harus mencarinya" Ucap Morgan dan menarik tanganku untuk pergi meninggalkan ruangan perpustakaan.



Leonard POV.

Aku menarik ujung rambutku untuk mengilangkan rasa kekesalanku. Mengingat Cara dan Morgan membuatku semakin ingin menghancurkan Packku sendiri.

"Ah, Tuan Muda" Teriak seorang Wanita dari belakangku.

"Siapa kau?" Ucapku dan membalikkan tubuhku untuk melihatnya.

"Maaf menggangumu Tuan, Namaku Helena. Aku merupakan rakyatmu yang tidak sengaja lewat Packmu." Ucap Wanita tersebut kepadaku.

Dia cantik.

"Baiklah, Hari semakin malam. Mengapa kau sendirian. Maksudku, apa kau tidak takut ketika ada Rogue berada di sekitar sini" Ucapku.

"Tidak Tuan. Kebetulan, Si- Maksudku Wolfku bergerak lebih cepat sehingga aku bisa sampai ke rumahku" Helena terbata-bata.

"Leonard, Jauhkan Wanita itu..." teriak seorang wanita yang aku ketahui suaranya.

Cara..... Mengapa dia menyuruhku untuk menjauhinya

"Leonard, Tangkap dia. Dia menggambil buku penting yang tersimpan di perpustakaan" Morgano berlari menghampiriku.

Ada apa ini, Mengapa Cara dan Morgano berkata seperti itu.

I Miss You My Mate (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang