I Miss You My Mate (Proses Revisi)

Chapter 25

Helloo guys. Maaf ya aku hiatus beberapa bulan. Terima kasih yang udah setia baca I Miss You My Mate. Aku kaget aja karena IMYMM udah 31K. Padahal aku kaya ngerasa masih 15K, ternyata waktu berjalan begitu cepat atau akunya yang kebanyakan tidur :D. Hari ini aku seneng banget, kenapa? Karena aku mau beli handphone baru..... hehe alay banget njirr. Tapi kehadiran hp baru aku janji aku bakal nerusin IMYMM ini sampai tamat. Ini aja aku sampe rela banget nabung beli casan laptop. Aku sebenernya ga terlalu suka ngetik di laptop karena aku itu orangnya gabisa diem, sebentar bentar tengkurep, sebentar bentar miring, sebentar bentar duduk. 

Tapi, ini alhamdulillah banget aku lagi mau banget ngetik di laptop, yaa walaupun laptopnya jadi korbannya aku. Kalian tau ga sih, aku main laptop sambil tiduran miring terus laptopnya aku ajak tiduran miring juga :'D anggap aja kadar kewarasan aku menipis karena aku merana ga ada hp.

Hp aku tuh rusak beberapa bulan yang lalu. Jadi ceritanya tuh aku lagi ngetik chapter 16 di Beuty and the Beast (lapak sebelah) tau-tau hp aku ga bisa gerak layarnya, karena aku orangnya sentimen, aku banting tuh hp sampe kena pintu kamar aku, dan alhasil hp aku mati total. Aku udah bawa ke Roxy, Daerah jakarta barat, kata tukang service hpnya, hp aku lcdnya rusak. Terus aku semakin kesel dong lagian ko bisa rusak sih, padahal kalau lobet aku cas, kalau baterainya panas aku ga main mainin, terus aplikasinya juga dikit kaya FB Instagram WA Wattpad. 

Akhirnya, aku lagi berbaik hati sama abang abang tukan servisnya, aku bilang aja hpnya buat mas masnya. Abang abangnya sih juga bilang mendingan ganti baru.

Oke terima kasih udah baca curhatan aku ini. kita lanjut yu ke abang ganteng Leonard :*

-----

Pada pagi ini, entah mengapa menjadi hari yang paling menyenangkan bagi Leonard. Cara sudah menerima dirinya lagi. Semenjak kejadian semalam, Leonard bertekad untuk selalu berada di sisi Cara entah gimana pun caranya.

Soal Morgan, Ia tidak mengerti mengapa kakaknya tidak kembali sudah sekian beberapa hari.

bahkan, Leonard me-mindlink namun tidak ada balasan.

Sial, Aku menghawatirkan kakakku yang brengsek itu. Batinnya dalam hati berkata.

Leonard menggati posisinya dari tidur menjadi duduk, namun pandangannya beralih ke arah Cara yang sedang tertidur pulas di sisinya.

Tidak lupa, Leonard memberikan ciuman kepada Cara tepat di dahi.

Sinar matahari mencuri perhatiannya, sehingga pria itu terbangun dan membuka hordeng untuk memberitahukan kepada sang surya jika hari ini Leonard sedang berbahagia.

Ketika hordeng sudah di buka, Leonard mendengar erangan wanita yang ia yakin pasti itu adalah suara dari wanita pujaan hatinya.

Cara.

Wanita itu sedikit sadar karena wajahnya terkena sinar matahari yang berasal dari jendela dekat Leonard berdiri.

"Morning" Leonard tersenyum.

"Morning" ucap Cara sambil mengucek matanya.

Leonard menghampiri Cara dan duduk di kingsize sambil mengelus rambut Cara. Lalu ia berkata "Hari ini aku ingin menemui Morgan." 

"Jadi?."

"Aku tidak tahu apakah aku kembali nanti malam, atau esok"

"Aku harap kau kembali secepatnya." Cara mengelus pundak Leonard dengan lembut dan Leonard membalas dengan mengelus tangannya.