Chapter 9

3.2K 135 0
                                    

Author pov

Pada pagi hari, Cara memutuskan pergi ke sekolah menengah Alpha dan Luna untuk meneruskan pendidikannya. Cara adalah mahasiswi yang sangat pintar disana Ketika dia mengerjakan tugas, dia begitu serius mengerjakannya hingga sudah selesai dengan kerjaannya dia pun pulang ke rumahnya.

Ketika di perjalanan ia melihat pria asing kemarin saat dia hampir di culik oleh rogue. Cara pun berjalan melewati pria tersebut dengan terburu buru hingga ia menabrak pohon besar di depannya.

Auchh...

"Hey kau tidak apa-apa?" pria asing melihat cara kesakitan.

"Iya aku gapapa" cara menjawab.

"Mate!!" pria asing tersebut berteriak.

Leonard pov.

"Mate!!" aku bergegas menggenggam tangan gadis berambut coklat di gerai.

Kenapa hati ku begitu yakin kalau gadis itu mate ku. Ketika aku memegang pipinya mengapa aku begitu tenang. Dan, mengapa dia memiliki wangi seperti sahabatku dulu. Atau jangan-jangan dia...

"Cara?" tanya ku.

"Maaf tuan mungkin anda salah orang" jawab gadis tersebut.

Aku memeluk dia dengan perasaan rindu. Aku yakin sekali dia itu Cara yang ku cari selama ini. Namun mengapa Cara begitu beda dari sebelumnya. Ia memakai kacamata bulat tanpa polesan bedak ataupun lipstik.

Gadisku, aku sangat merindukanmu. Caralina flause.

"Maaf tuan aku tidak dapat bernafas. Apa kau bisa sudahi pelukan ini?"

Akupun melepas pelukanku. Aku sangat senang melihat cara. Namun aku melihat cara dengan wajah yang sedang sedih.

"Cara, are you okay?"

"......"

"Aku merindukan mu"

"Maaf tuan saya tidak mengenal anda"

"Kamu Cara yang dulu tinggal di whitemoon pack"

"Mungkin anda salah liat. Saya bukan Cara yang tuan maksud. Saya bukan Cara. Maaf saya harus segera pulang"

"Kamu tidak perlu berbohong Car, aku tahu persis ciri-ciri kamu. Hanya saja kamu tampil beda"

"Kenapa anda begitu yakin kalau saya Cara?"

"Dari penciuman ku kau ini adalah mate ku dan saat aku memelukmu aku seperti mengingat masalalu ku. Dia bernama Caralina Flause".

" maaf tuan mungkin Cara sudah tiada. Saya bukan Cara"

Cara pergi meninggalkan ku dan saat aku mengejarnya tiba-tiba ia menghilang begitu cepat. Kenapa cara begitu membenciku. Rasanya hatiku begitu rapuh ketika ia berusaha menjauhi ku. Demi moon goddes aku akan perjuangkan Cara walaupun Cara membenciku. Aku yakin dia pasti Cara walaupun ia memakai dandanan nerdnya.

Tidak ku sangka parfum Cara masih menyeringai di sekitar Pakaianku. Aku harus selidiki gadis itu.


Author pov.

Ketika Cara sampai dirumahnya ia segera mengganti pakaiannya karena ia kehujanan saat menuju rumahnya.

Cara selalu saja terbayang akan wajah pria asing tadi saat ia bertemu.

Mengapa di dekatnya aku begitu nyaman. Apa dia? What? Mate ku? -batin Cara.

Sebenarnya cara mengingat sesuatu yang Ada di pikirannya. Alhasil ia mengetahui siapa pria tersebut.

Leon....

Cara merasakan dadanya begitu sesak. Dia tidak percaya bahwa pria itulah yang membuatnya begitu benci akan masalalunya. Cara akhirnya mencari Daun Qaster yang berada di dekat perbatasan wilayah vampire dan serigala untuk sebagai obat peringan sesak nafas.

Pada saat ia menemukan Daun Qaster, ia memakai ilmu sihirnya untuk mengambilnya. Ketika ia mengambil tiba-tiba ia melihat serigala yang sedang bertengkar dengan vampire. Dengan segera, ia berusaha memberhentikan pertengkaran tersebut.

"BERHENTI!!!" Teriak Cara.

Lalu pertengkaran itu berhenti.

"Apa kalian bodoh? Melakukan pertengkaran yang tidak Ada hasilnya? Kalian hanya melukai diri kalian sendiri!!"

"Hei kau nona muda, kenapa kau peduli dengan kami. Apa kau tidak takut dengan kami? Kami bisa saja membunuhmu karena kau telah merusak pertengkaranku" Vampire tersebut menegaskan.

"Oh ya? Untuk apa aku takut denganmu. Kau hanya seorang vampire yang sangat sombong dengan apa yang kau lakukan" Cara memelas.

"Nampaknya kau bukan wanita biasa nona". Ucap seorang serigala.

"Aku hanya Orang asing. Jadi kalian tidak usah mengurusiku. Lebih baik kalian usaikan pertengkaran kalian. Aku tidak suka melihat pertengkaran" Cara memuak.

Carapun kembali ke tempat dimana daun Qaster itu berada. Ketika cara mengendalikan ilmu sihir untuk mengambil daun Qaster tiba-tiba seorang mengagetkannya.

"Izinkan aku menolongmu nona!! "

Aaaaaaa...

Cara terkejut dan hampir iya berhasil mengambil daun Qaster.

"Siapa kau? Hampir saja aku tidak serangan jantung!!" Ucap Cara mengesal.

"Maaf nona. Izinkan aku mengenali diriku. Hmm Namaku Jackson. Aku adalah serigala yang tadi bertengkar dengan vampire. Dan siapa namamu nona muda? "

"Namaku Cara. Oh baiklah kau bisa mengambil daun Qaster itu?"

"Akan ku ambilkan"

Jackson mengambilkan daun Qaster untuk cara. Ketika Jackson telah membantu Cara. Cara berterima kasih dengan Jackson.

"Terima kasih telah membantuku"

"Sama-sama Cara. Mengapa kau memakai Jubah? Kau seperti orang yang sangat misterius"

"Ini rumit untukku ceritakan kepadamu"

"Tenanglah car, aku akan mendengarkan ceritamu. Ayo ceritakan"

"Aku tidak bisa"

"Baiklah itu rahasia pribadimu. Apa kau ingin ku antarkan pulang?"

"Sepertinya aku lelah dengan perjalananku menuju kerumah ku. Kalau begitu apa kau mau mengantarkanku pulang dengan wolfmu? "

"Baiklah akan ku ubah kuubah diriku"

Lalu Jackson merubah dirinya menjadi wolf. Cara menaiki punggung wolf jackson dan jackson mengantarkan Cara menuju kerumah Cara.

.
.


I Miss You My Mate (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang