9

1.4K 49 2
                                    

"Ma, Keysha berangkat dulu," pamit Keysha lalu mencium punggung tangan Sara.

"Berangkat sama Gilang?" Tanya Sara. Keysha mengangguk dengan semangat. "Yaudah. Bilang sama Gilang, nggak usah anterin kamu pulang nanti Mama jemput kamu," ujar Sara memberi pesan.

"Mau ngapain? Tumben?" Tanya Keysha penasaran.

"Dih kepo ya kamu? Nanti juga tau kok," jawab Sara.

"Oke. Keysha berangkat Ma," Keysha lalu melambaikan tangannya pada Sara. Sara menjawabnya dengan senyuman.

Keysha sebenarnya merasa canggung untuk menemui Gilang. Tetapi, ia berusaha berani berani saja. Toh, Keysha tidak mempermasalahkan ini lebih banyak. Sebagian juga mungkin salah Keysha.

Keysha membuka gerbang rumahnya, dan sudah terlihat di depan gerbang sudah ada Gilang yang masih duduk di motor ninja merahnya.

Gilang yang sadar bahwa Keysha sudah keluar rumahnya pun langsung menghadap Keysha, lalu senyum pada Keysha. Keysha hanya membalasnya dengan senyuman tipis. "Beneran udah nggak marah kan?" Tanya Gilang memastikan.

"Iyaa, nggak marah kok," jawab Keysha dengan lembut. "Senyumnya yang ikhlas dong," Keysha pun langsung mengeluarkan senyum manisnya itu, yang membuat banyak lelaki jatuh cinta.

"Udahin senyumnya, nih pake helm nya. Nanti telat," ucap Gilang lalu memberikan helm pada Keysha dan menyalakan motornya. "Dih kenapa?" Tanya Keysha penasaran sambil menaiki motor Gilang.

"Nanti aku nggak fokus bawa motornya," jawab Gilang lalu melajukan motornya.

Keysha hanya tersenyum malu, dan pipinya menjadi merah merona. Tetapi, jika Keysha fikir Gilang tidak melihatnya itu salah. Gilang melihatnya dari kaca spion motornya itu.

Baru gitu aja luluh?

Tak lama motor Gilang sampai di sekolah dan mereka pun turun dari motor. Mereka pun melangkah keluar dari parkiran, melewati koridor menuju kelasnya.

Banyak yang memperhatikan mereka. Itu sudah hal biasa bagi mereka. Mungkin gosip mereka saat ini...

Baru aja marahan, cepet amat baikkannya? Kirain putus.

Ya kemungkinan seperti itu.

"Gilang!" Gilang yang merasa namanya dipanggil pun berhenti dan menengok ke asal suara itu, Keysha pun ikut menengok.

Keysha merasa malas setelah mengerti siapa perempuan itu, Vika. Keysha jadi berfikir apa Gilang sudah mengerti kejadian Vika melabraknya di taman belakang?

"Kenapa?" Tanya Gilang.

"Inget gue kan? Gue Vika, yang ngasih lo coklat waktu itu? Inget?" Ucap Vika seolah memperkenalkan dirinya.

"Ohh kak Vika, iya inget kok. Kenapa manggil gue kak?"

"Jangan panggil gue kak. Cukup panggil gue Vika aja. Oh ya, gue bawa bekal buat lo," kata Vika lalu memberikan bekal yang dipegangnya. "Oh makasih Vik," ucap Gilang.

Sepertinya mereka melupakan Keysha disini?

"Lang, nanti nonton yuk? Gue denger sih ya ada film baru hari ini. Mau gak?" Tawar Vika.

Keysha langsung membulatkan matanya. Apakah Vika tidak punya malu? Seorang kakak kelas mengajak adik kelas? Oh, bukan itu masalahnya. Seorang kakak kelas mengajak pacar orang untuk nonton bersama dia? Gila.

"Oh gitu? Iya udah gue mau,"

What? Ingin Keysha berkata kasar! Mencekik orang itu dosa tidak? Rasanya ingin sekali Keysha mencekik kedua orang di depannya ini.

Keysha✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang