39

975 49 11
                                    

Welkammmmm⛄

Wazaapppp gaes!!! How are you?

Kangen ga kangen gaa? Nggak ya? Yah enggak:')

Maaf baru sempat, saia sibuk. /plak/
Sok sibuk lebih tepatnya:v

Udah ah, baca aja. Mau vote+comment dulu juga nggak papa:))

Inget, typo kasih tau baik-baik ya:3

Happy Reading🐳

*****

"Key.. Keyshaa" Farel terus mengikuti Keysha hingga akhirnya mereka sampai kelas Keysha. Kelas masih sepi, mungkin karena ini masih terlalu pagi.

"Apa sih kak?" Tanya Keysha sedikit membentak. "Ini makan kamu, kamu harus makan Key" bujuk Farel. Ketika berangkat sekolah tadi, Keysha memilih berangkat lebih awal menggunakan taksi. Keysha bahkan belum sarapan, itu yang membuat Farel langsung mengikuti Keysha.

"Ya Keysha nggak mau makan! Udah sana keluar!" Ketus Keysha.

Farel menghembuskan nafasnya. Farel sudah tau seperti ini resikonya jika memberitahu adiknya tentang kuliahnya nanti. Farel memang harus sabar, sangat sabar untuk menghadapi sikap adiknya.

Farel berjongkok mensejajarkan tingginya dengan Keysha yang sedang duduk. "Kamu boleh marah sama kakak. Boleh benci sama kakak, tapi kakak tetap akan kuliah di New York sayang. Kakak akan nerusin perusahaan papa, kalo bukan kakak siapa yang akan lanjutin perusahaan papa? Siapa yang akan membiayakan kehidupan kita? Darimana kita akan dapat uang?" Farel berusaha menjelaskan pada Keysha dengan selembut mungkin.

"Ada om Fredy, ada om Tony, ada om Danu, dan mereka yang biasanya ngurus perusahaan papa kak!" Kata Keysha dengan nada sedikit rendah. Keysha ingat jika mereka sekarang sudah di sekolah.

"Keysha dengerin kakak" Farel menangkup kedua pipi Keysha dengan tangannya. "Mereka udah tua Keysha. Ada saatnya mereka butuh istirahat dan berhenti bekerja. Nggak mungkin mereka terus yang ngurus, mereka butuh penerus. Mungkin bisa anak mereka atau siapa yang nerusin, terus apa gunanya kakak sebagai anak laki-laki papa satu satunya kalo nggak ada satupun perusahaan papa yang kakak pegang?" Barulah Keysha terdiam. Apa yang dikatakan Farel memang ada benarnya. Bahkan memang benar.

Farel mengacak rambut Keysha sekilas. "Kakak ke kelas ya, jangan lupa dimakan makanannya" setelah itu Farel beranjak dan terkejut ketika melihat teman-teman Keysha berada di ambang pintu.

"Ada apa?" Tanya Aulia.

Farel menggeleng. "Suruh Keysha makan ya, gue mau ke kelas" ucap Farel lalu melangkah pergi.

Setelah Farel pergi, teman-teman Keysha langsung menghampiri Keysha. "Lo kenapa?" Tanya Shakila.

Keysha menggeleng, "Keysha mau ke UKS, bilang aja sama guru kalo Keysha sakit" Keysha langsung beranjak dari bangku dan keluar kelas.

Teman-teman Keysha saling melempar pandangan seolah saling bertanya ada apa dengan Keysha. "Lo tadi datang duluan kan Lang? Apa yang lo denger?" Tanya Aldo.

"Kalo gue nggak salah denger, bang Farel bakal kuliah di New York" jawab Gilang. Shakila, Aulia, Aldo sama terkejutnya. Mereka kini sangat paham mengapa Keysha seperti itu.

"Kenapa harus ke New York?" Tanya Aulia.

"Bang Farel bakal nerusin perusahaan om Jaya" Semua menghembuskan nafasnya hampir bersamaan.

"Udah biarin Keysha sendiri, dia butuh ketenangan" Semua mengangguk setuju dengan ucapan Aldo.

****

Keysha✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang