3

1.2K 67 0
                                    

"Yuk kebawah," ajak gue.

Dia memasukkan buku kedalam tas nya.

"Kania awas lo pulang. Bantuin gue piket." ucap Jimin sambil memegang sapu.

"Sama gue mau bilang kalo lo anak baru, lo piket hari ini juga. Tadi Taehyung udah nanya ke Pak Robert, katanya lo piket hari ini."

"Ooh gitu, yaudah deh." Jungkook meletakkan tas nya kembali.

"Sapu nya mana lagi ya?," tanyanya.

"Lo cari serokan aja. Biar gue sama Jimin yang nyapu."

Jungkook pun segera keluar untuk mencari serokan.

"Woy Nia, lo kenapa akrab banget dah sama tuh anak baru?," tanya Jimin tiba-tiba.

"Kan gue ramah sama semua orang. Gak kaya lo."

"Taik! Gue serius!" ucapnya sambil menjatuhkan sapu yang dipegang nya.

"Ya kenapa emangnya? Toh dia juga masih baru. Belum punya temen. Lo jangan ngebully dia ya. Terkadang gue najis liat sifat lo yang sok sokan kaya preman dikelas ini."

"Ya secara kan gue ganteng."

"Gak ada hubungannya setan."

Gak berapa lama Jungkook balik sambil membawa serokan.

"Nih, masukin ke serokan. Gue cabut. Bye!" Jimin memberikan sapu yang dipegang nya ke Jungkook dan lari gitu aja.

"Heh Jimin!"

"Udah gapapa. Biar gue yang lanjutin," ucap Jungkook sambil menyapu sampah nya ke serokan.

"Emang tuh anak ya. Seenak jidat aja nyuruh orang." omel gue kesel.
"Mungkin dia buru buru pengen cepet pulang," ucapnya.

Apaan. Positive thinking banget ni orang.

Setelah selesai, kita langsung turun kebawah.

"Yang ketua kelas namanya Taehyung, yang tadi itu Jimin. Bener?" tanyanya.

"Bener. Lo lagi hapalin nama mereka? Haha lucu banget,"

"Iya. Kalau kenalan langsung masih canggung,"

"Gue udah dijemput nih," ucap gue pas ngeliat bang Suho melambaikan tangan.

"Gue luan ya,"

"Oh iya, hati-hati ya."

"Sip. Lo juga tiati yo," ucap gue kemudian berjalan menuju bang Suho.

"Siapa tuh dek? Kok gak bareng Jin?" tanya bang Suho pas udah masuk mobil.

"Temen baru." jawab gue.

Untung aja pr matematika yang tadi udah selesai. Jadi gue tinggal ngerjain pr pelajaran lain malam ini.

Thanks to Jungkook!

Btw tadi gue gak minta id line dia ya? Kenapa bisa lupa sih? Aturannya kan gue bisa ngasih tau pr buat besok. Kasian banget dia kalo gak selesai pr seni budaya besok. Semoga bu Susi baik hati ya buat gak ngehukum Jungkook besok.

"Dek, mama gak masak hari ini. Kamu mau makan apa? Biar sekalian disinggahi,"

"Kania belum laper. Ntar aja kalo laper tinggal delivery."

"Iya soalnya abang mau ke kantor juga. Ntar abang tinggalin uang aja ya."

"Bang Dio emang masih di kampus?"

"Gatau tuh. Abang tadi jemput kamu langsung dari kantor. Gak pulang dulu. Yaudah ntar abang tinggalin uang lebih buat makan sama dia."

Jadi anak Mama ada tiga. Yang pertama bang Suho, yang kedua bang Dio, yang ketiga gue.

Setelah sampe rumah, gue langsung merebahkan diri ditempat tidur.

"Jin udah pulang belum ya?"

Gue membuka hp dan mencari kontak Jin lalu menelepon nya.

"Halo?"

"Kosong?!"

"Namjun, Jin mana? Gue mau ngomong"

"Noh dia lagi mesan makanan,"

"Kalian gak jadi kerja kelompok?"

"Ya udah selesai dong. Bentaran doang tadi. Sekarang lagi makan di Cafe. Oh ini dia. Woy Jin Jin! Nih cewe lo nelpon"

"Ya? Kenapa Nia?"

"Enggak. Tadi aku cuman mau nanya kamu udah pulang apa belum. Ternyata kata Namjun lagi makan ya?"

"Iya. Ini lagi makan sama Namjun sama Suga juga. Kamu mau aku beliin? Biar nanti aku singgah kerumah kamu."

"Enggak usah. Aku belum lapar. Ntar kalo lapar tinggal delivery aja."

"Ooh gitu,"

"Iya. Yaudah deh kamu makan dulu sana, aku juga mau mandi"

"Oke. Nanti aku telpon lagi ya."

"Sip,"

Gue pun memutuskan panggilan nya dan langsung pergi mandi.

Btw gue sama Jin pacaran dari kelas sebelas. Udah hampir setahun lah.

Setelah selesai mandi gue mengecek hp dan ada lima panggilan tak terjawab dari Jisoo.

"Jisoo ngapain ya?"

Gue menelepon dia balik dan langsung diangkat.

"Lo kemana aja sih? Daritadi juga gue telpon gak diangkat angkat."

"Gue baru selesai mandi. Lagian lo kenapa juga nelponin gue sampe lima kali?"

"Gue mau ngasih tau lo hal penting Nia. Penting banget!"

"Ya apa? Ngomong dong kalo penting banget."

"Tadi kan pas gue mau pulang, gue ngeliat si Jungkook didepan gerbang."

"Terus?"

"Terus dia nanya gue. Dia nanya besok ada pr atau enggak."

"Hm,"

"Gue bilang ada dong. Kan besok emang ada pr seni budaya. Terus dia nanya yang mana pr nya. Gue gak tau lah kan karena gak bawa buku. Terus terus, dia minta id line gue loh! Gila."

"Udah? Gitu doang? Gue pikir lo kecelakaan sampe putus kaki."

"Mulut lo! Ya kan gue kaget aja. Mana muka dia ganteng lagi."

"Gue aduin sama Taehyung ya lo?"

"Wah jangan Nia! Lo bener-bener ya."

"Haha. Tiati Taehyung marah. Diputusin Taehyung nangis deh lo,"

"Jangan ngomong gitu dong lo. Omongan lo ntar jadi doa loh,"

"Ya makanya jangan genit banget jadi cewek. Lo cocokan sama Jimin daripada sama Taehyung. Sama-sama genit,"

"Halah, bilang aja lo cemburu kan karena gue dimintai id line sama Jungkook?"

"Dih ngapain coba. Gue udah ada Jin. Ngapain gue nyari cowok lain. Gue bukan lo Ji,"

"Udahlah gak usah ngomong sama gue lagi. Bye!"

Jisoo memutuskan panggilan dari gue.

Ini anak kenapa coba? Heboh banget.

*****

Dio as D.O ya geng!

Nerd- Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang