12

620 63 1
                                    

"Kania," Panggil Taehyung dan Jimin secara bersamaan.

"Ya?"

"Uhm, lo jangan ke kantin ya." Kata Taehyung.

"Kenapa?" Tanya gue bingung.

"Itu tadi ada orang berantem. Kepalanya bocor. Sampe berdarah-darah loh banyak banget. Lo takut sama darah kan? Ntar lo pingsan lagi kalo kesana." Balas Jimin.

Gue emang gak pernah bisa liat darah. Apalagi darah yang banyak gitu. Bisa mati gue.

"Yah, gimana dong? Gue haus. Pengen beli minum."

"Udah sini duit lo. Biar kita yang beliin. Gue juga sekalian mau beli minum. Mau beli apa?" Ucap Taehyung.

"Beliin milo panas aja." Balas gue sambil memberikan selembar uang sepuluh ribu.

"Oke deh. Ayo, Jim." Ajak Taehyung ke Jimin.

Kadang mereka berdua baik banget. Kadang jahat.

Gak berapa lama Jungkook duduk disebelah gue sambil megang minuman.

Tapi aneh. Matanya terus ngeliatin gue. Kayak ada sesuatu.

"Kenapa? Kok lo liatin gue sampe kaya gitu banget?" Tanya gue bingung.

Dia menggeleng.

"Loh? Lo dari kantin?"

"Iya."

"Ada orang berantem ya? Kata Jimin sama Taehyung tadi ada orang berantem di kantin sampe berdarah banyak banget. Makanya mereka larang gue ke kantin. Karena gue takut darah."

Tatapan mata Jungkook berubah jadi sendu.

"Bener ada orang berantem? Lo kok liatin gue kayak gitu sih? Ada yang salah sama gue?"

"Iya. Ada orang berantem. Sebaiknya lo gak usah kesana."

"Nih titipan lo," Ucap Taehyung tiba-tiba.

"Makasih. Masih berantem?" Tanya gue yang membuat Jimin, Jungkook, dan Taehyung tatap-tatapan.

"Uhm, iya. Masih banyak darah disana." Balas Jimin yang membuat gue mengangguk.

Tiba-tiba Jihyo, temen sekelas Jin yang dulu juga temen sekelas gue pas kelas sepuluh, masuk ke kelas sambil lari.

"Kania!" Panggilnya sambil ngos-ngosan.

"Eh? Kenapa? Kok lo lari-lari?" Tanya gue.

"Ayo ikut gue ke kantin sekarang." Ajaknya sambil menarik tangan gue.

"Hah? Gak mau ah. Kata Taehyung ada orang berantem sampe berdarah-darah. Gue gak berani liat darah." Ucap gue yang membuat Jihyo menatap Taehyung.

"Gak. Gak ada yang berantem. Pokoknya lo harus ikut." Ajaknya sambil menarik tangan gue kuat.

"Eh eh, Jihyo jangan! Ngapain sih?" Larang Jimin.

"Biarin aja. Daripada dia sakit belakangan."

"Gue gak ngerti apa yang lo bahas." Ucap gue frustrasi.

"Makanya lo harus ikut biar semuanya jelas."

Alangkah kagetnya gue ketika melihat Jin dan cewek yang bernametag Nancy duduk bersebelahan sambil ketawa bareng.

"Jin gak ngotak lo ya!" Teriak Jihyo sampai semua orang ngeliat kita.

"Cewek lo disini. Masih sanggup lo berduaan sama cewek lain?" Tambah Jihyo.

"Ooh, itu pacar kak Jin? Maaf aku gak tau." Ucap Nancy gak tau apa-apa sambil berdiri.

"Gak. Nancy kamu tunggu disini. Kania aku bisa jelasin," Ucap Jin sambil melihat gue.

Nerd- Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang