10

664 56 0
                                    

"Kania!"

Gue menoleh dan ternyata Jin yang manggil gue.

"Tadi aku kerumah kamu. Mau ngajakin pergi bareng. Kata Abang kamu, kamu udah pergi duluan. Kan aku udah bilang mau jemput kamu."

"Aku lagi gak mau bareng kamu." Ucap gue yang membuat mata Jin membulat.

Beberapa detik kemudian dia menghembuskan napasnya dengan kasar.

"Kamu masih marah? Astaga harus berapa kali aku ngomong sama kamu kalau aku gak ada hubungan apa-apa sama cewek itu. Dia cuman minjem buku matematika aku doang!"

"Aku gak bilang aku marah. Tapi aku lagi gak pengen ngeliat muka kamu. Kasih aku waktu buat sendiri ya?" Ucap gue sambil tersenyum. Lalu gue melanjutkan langkah kaki gue menuju kelas.

Gue membanting tas gue ke meja yang membuat Jungkook kaget dan menatap gue bingung.

Gue kaya gini bukan karena Jin doang. Tapi hari ini adalah hari pertama gue mens. Tau kan gimana?

"Kalau mau melamun duduk dulu. Jangan berdiri. Ntar capek." Suruh Jungkook.

"Udah selesai pr Bahasa Inggris?" Tanya Jungkook.

Gue mengangguk sebagai jawaban. Karena memang pr ini udah gue selesain dari minggu lalu.

"Lo pucat. Lo sakit?" Tanyanya lagi.

"Diem, please." Pinta gue.

"Lagi gak bagus mood nya. Diemin aja dulu." Ucap Jisoo sambil menghampiri bangku gue.

"Kalo ada masalah cerita ya. Jangan dipendam sendiri. Nanti lo stress." Ucap Jungkook.

"Memang udah stress duluan. Cerita? Siapa coba yang mau dengerin cerita gue yang gak masuk akal." Balas gue.

"Gue dengerin kok kalo lo memang pengen cerita. Tapi kalo belum mau cerita ya gak papa."

"Lo punya cewek?" Tanya gue yang membuat Jungkook menoleh.

"Pernah. Tapi sekarang lagi nggak." Balasnya.

"Oh mantan. Udah berapa lama putus?"

"Em, pas pindah kesini kayaknya."

"Kok bisa? Yang mutusin duluan siapa?"

"Dia udah jadian sama cowok lain. Dia. Dia yang mutusin." Balasnya santai.

"Ih kurangajar banget. Untung gue gak kayak gitu." Ucap gue yang membuatnya tersenyum kecil.

"Padahal lo baik loh. Kenapa digituin ya? Bukan malah dipertahanin."

"Jaman sekarang kan beda. Makin baik makin diinjek." Ucapnya yang membuat gue terdiam.

"Udah ah. Gue ke toilet dulu."

Bener. Orang kalo makin baik pasti makin diinjek.

"Hello beautiful!" Sapa Jimin.

"Coba sini deh," Suruh gue.

"Paan?"

Gue menunjukkan foto cewek yang nelpon Jin kemarin.

"Kenal dia nggak?" Tanya gue.

"Oooh," Balasnya yang membuat gue antusias.

"Siapa siapa?"

"Anak mana nih. Cantik ugha." Jawabnya yang membuat gue memukul kepalanya dengan buku sekuat tenaga.

"Eh ampun ampun!" Pintanya.

"Lo kok ngeselin banget sih? Tinggal jawab enggak aja susahnya minta ampun."

Nerd- Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang