Episode 4

1K 42 0
                                    

Kita tidak akan tau, seberapa besar kejutan dalam hidup, seperti halnya daun yg jatuh tak pernah membenci angin, Hidup itu semu, tak ada yg tau apa yg akan terjadi esok atopun nanti.

🍃🍃🍃🍃🍃

••••••••

Swara dan ragini sibuk mendandani Syakira, sesekali terdengar keluhan dari bibir mungil syakira, Tak jarang Tawa swara dan ragini memenuhi ruangan, Sedang sanskar sibuk mengotak atik laptop dan berkas kerjanya, sesekali memijit kening nya lembut.

"Aku sudah cantik maa,," (tanya nya melihat pantulan dirinya di cermin)

"Cantiik, Cantik sekali, benar kan ragini" (tanya Swara memandang ragini, Ragini memgangguk)

"Cantik seperti mama"(tanya kira lagi)

Swara dan ragini memgangguk,

"Tunggu, Tapi,,,, kecantikan kira belum lengkap, kalo tanpa piara ini"(Ucap swara memakaikan piara di kepala Syakira)

"Cantik kaya bidadari"(Ujar syakira melenggak lenggok di depan kaca, swaragini hanya tersenyum memandang)

Syakira Sibuk melenggak lenggok di depan kaca berukuran besar, Sanskar terus mengamati setiap tingkah putri kecilnya, sesekali dia tersenyum menahan tawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Syakira Sibuk melenggak lenggok di depan kaca berukuran besar, Sanskar terus mengamati setiap tingkah putri kecilnya, sesekali dia tersenyum menahan tawa. Swara dan ragini berlalu keluar kamar.

"Waaahhh,Putri papa cantik sekali"(puji sanskar menghampiri, syakira miringis)

"Cantik kayak mama"( syakira meletakan kedua Telunjuk nya di Kedua pipi nya)

"Bahkan lebih cantik putri papa dari mama"

"Benarkah? (Tanya syakira penuh binar)

Sankar mengangguk.

"Papa, papa udah janji sama kira, mau antar kira ke sekolah hari ini, "(Ingatnya)

"Baiklah baiklah, untuk bidadari papa,, Kita brangkaatt"

"Mama dan bibi ragini kemana paa?

"Mmm, kita cari di bawah mau, mungkin maa dg bibi ragini sedang bersama oma dan nenek, bagaimana, kira mau? (Tanya Sanskar di balas anggukan kira)

"Ouh,, putri papa sudah semakin berat"(Ujar sanskar menggendong syakira)

••••••

"Omaa,, nenek...(Teriak Syakira tatkala melihat Sujata dan annapurna)

Sujata dan anna melengak.

"Oh cucuku,, kemarilah sayang,"(Ujar sujata merentangkan tangannya)

Sanskar menurunkan syakira dari gendongannya. Syakira berlari ke arah sujata dan annapurna

"Uuhh cucu Oma cantik sekali"(Puji Sujata membelai lembut pipi Syakira)

"Sayang, kau mau kemana nak, lihatlah sanskar dia begitu cantik"(timbal Annapurna)

"Itu hasil karya swara dan ragini bibi, mereka sibuk merias syakira, hingga membuat ku tidak fokus bekerja"(Ujar sanskar berjalan mencomot pisang)

"Aku cantik kan Oma, nenek" (tanya Syakira melenggak lenggok)

"Yha..yhaa,, Kau cantik sayang, sangat cantik"(Ujar annpurna gemas)

"Seperti ibu, Nenek"(tanya nya lagi)

"Tentu sayang, kau sangat mirip dg ibu mu, kau senang"(ujar annapurna)

"Apa aku sudah seperti bidadari Papa" (tanya Kira menghadap sanskar yg sedang sibuk mengunyah Pisang)

"Yha sayang, bahkan kecantikan mu melebihi bidadari"(Ujar sanskar asal)

"Papa bohong" (Ucapan syakira membuatnya hampir tersedak)

"Tidak,katakan knp kira mengatakan kalo papa berbohong"

"Kata mama, bidadari itu wanita paling cantik di alam semesta"

"Oh yha, kenapa mama tidak bilang ke papa? (Tanya sanskar lagi)

"Papa tidur jadi mama ikut tidur"

Sontak saja sujata anapurna juga sanskar tertawa gemas.

"Bu dari tadi aku tidak melihat swara juga ragini, kemana dia"(tanya sanskar)

"Ah iyha kakak, kita lupa"(sujata mendekat)

"Swara pergi dg ragini ke pasar, aku menyuruhnya untuk belanja kebutuhan dapur,kau tenang saja sanskar dia pasti akan langsung ke sekolah syakira jika sudah pulang"(terang anapurna)

"Iyha papa, nenek benar, ayo papa,aku harus kesekolah sekarang, ayo papa , ayoo"(syakira menarik narik lengan sanskar)

"Baiklah baiklah,kita akan brangkat sayang,, ibu , bibi, aku akan mengantar bidadariku ini ke sekolah,"

"Tolong katakan pada swara dan ragini untuk lekas menyusul"

"Baiklah sayang ayo kita pergi''

"Daada Omaa, dada nenek"

•••••••

Sementara itu swara dan ragini sibuk mencari barang di pasar.

"Apa masih ada yg belum kita beli ragini"

"Tidak swara, aku rasa ini sudah cukup"

"Baiklah,mari kita pulang"(ucap swara diikuti ragini)

Sedang dalam perjalanan pulang Swara dan ragini dikejutkan dg sebuah tulisan di kaca depan mobilnya.

"Swara lihat ini"(ujar ragini mendekat)

"Siapa yg melakukan ini,"(gumam swara)

Ragini meengambil kertas itu kemudian membacanya.

"kecantikan yang kau miliki saat itu juga sekarang, masih begitu sama, dan bahkan hasrat juga cintaku masih sama, kau tau swara aku merindukanmu, dan bahkan aku siap menanti dirimu, kalo perlu aku akan .merenggut mu dari sanskarmu, salam sayang *Ragav*"

"Ragav"(Ulang ragini mengingat)

"Persetan dg laki laki itu, dia selalu saja menggangguku" (ujar swara merobek kertas itu)

"Selalu? Maksutmu swara??(tanya ragini menyelidik)

"Ragini,sebenarnya ini bukan yg pertama, dia selalu menerorku,lewat pesan pesan seperti ini, aku sering menerima bunga mawar merah dari nya, tapi aku selalu mengabaikannya"(Jelasnya)

"Apaa? Dan kau tidak pernah ceritakan ini pada ku, !!

"Astaga swara, apa yg terjadi dg mu, bagaimana jika ragav nekat merusak rumah tanggamu, dan sanskar, apa kau menceritakan masalah ini pada nya?(Tanya ragini cemas, swara hanya menggelang)

"Swaraa,, Ragav bukan seperti laki laki pada umumnya, dia jauh diluar Pemikiran kita, dia nekat swara, dia ter obsesi dg mu, dia saiko"(Ucap ragini benar benar cemas)

"Ragini tenanglah, aku sendiri bingung bagaimana menceritakan masalah ini pada sanskar, aku tidak ingin melihat nya mencemaskanku"

"Swara,ingatlah ada Syakira dalam kehidupanmu,apa ragav tau kalo kau sudah punya anak dari sanskar"

Swara terkejut.

"Syakira!!, ragini kita harus pergi"(ucap swara buru buru masuk mobil)

Bersambung...

Okey maaf yha telat up beberapa hari, thanks yg udah komen,kasih dukungan,juga suport my story....

Jangan luoa follow...
See you..

S E L A M A N Y A_Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang