Episode 17

750 50 14
                                    

"Kau boleh bersedih, tapi jangan terlalu larut, Kau boleh menangis Biarkan beban itu sedikit berkurang"

*****

Ragini kembali terbaring lemah di Kamar nya, Bibirnya berulang kali mengucap nama Swara, Beban pikirannya benar benar berat saat ini. Laksya Terdiam Di samping Ragini yg tengah tertidur, Tangannya terus Menggenggam Tangan Ragini.

"Laksya, apa yg terjadi dg ragini,?"(tanya Annapurna)

"Bu, Dokter bilang ragini mengalami Depresi, Ibu aku mohon Bantu aku untuk mengontrol emosi ragini, ibu tau kan seperti apa emosi ragini tadi?? Aku takut jika Ragini bisa lebih emosi dari saat ini, mengingat sanskar yg terus menyalahkan swara"(Tutur laksya)

"Yha dewa,, Kenapa Masalah datang bertubi tubi, Kau sudah renggut Nyawa cucuku , Kau juga sudah Renggut kebahagian swara, Jangan lagi Dewa, Biarkan Ragini menjadi penolong untuk Swara,"(Gumam sujata cemas)

"Laks, sebenarnya apa yg terjadi ,, kenapa sanskar bisa Keukeh menyalahkan Swara atas semua kejadian ini??(Tanya Annapurna)

"Bu, aku datang di saat yg tidak tepat, ketika aku sampai disana, Syakira sudah tak bernyawa, dan aku sudah melihat perdebatan terjadi disana!! (Tuturnya)

"Yha dewa"(isak Annapurna mulai cemas merasakan kekacuan di keluarga nya)

"Ibu akan ke kamar bibi mu laks, jaga Ragini"(Ucap nya berlalu)

Annapurna berjalan melewati dinding dimana terdapat foto foto Keluarga  terpampang disana.Dia berhenti sejenak, jemarinya Melukis setiap wajah di bingkai foto milik swara sanskar juga syakira.

"Yha dewa, aku selalu berdo'a agar kehidupan mereka bahagia, tapi nyatanya kau masih suka menguji nya, Dewi durga beri kekuatan untuk swara, jaga dia"

Terlihat jelas bagaima Pukulan itu menggores Hati nya, biarpun anapurna bukan Ibu mertua swara, tapi Swara adalah putrinya juga ragini.

"Syakira Sayang, Nenek yakin Kamu akan jadi bidadari di sana, jaga ibu, jaga Ayah, Syakira bidadari kecil di rumah ini?!" (Annapurna mengusap air mata nya)

Ia teringat bagaimana Syakira selalu bertanya setiap pagi, dengan gaya lucu nya menari di depan cermin.

"Aku cantik kan, udah kayak bidadari, nggk usah jadi bidadari deh syakira mau kayak  mama aja? Kira udah mirip kan sama mama?"

Anapurna teringat ketika tingkah mungil nya Yg selalu mengundang tawa dg pertanyaan lucu nya, tapi hari ini Semua terasa hilang, Sepi!

Annapurna berjalan menuju Kamar sujata, langkah nya kembali terhenti ketika melihat Sanskar masih setia Duduk di samping jasad Syakira, Air mata nya kembali mengalir.

"Sanskaarrr,(lirihnya)

Annapurna hanya mengamati dari atas, dia sendiri tengah berduka, hatinya Kacau, tapi dia berusaha kuat.

"Sujaata"! (Panggil Annapurna setelah membuka pintu kamar sujata)

"Kakakkk!!"(teriak sujata memeluk Annpurna)

"Menantuku juga cucuku Kak, dia pergii!! Sanskar bodoh, aku menyesal Punya putra seperti dia, dia bodoh!"

"Sujata jaga bicara mu!! Tenang , saat ini jgn salahkan Sanskar, kasian dia"

"Sujata, biar bagaimanapun juga sanskar adalah orang yg paling terpukul di rumah ini, sanskar sangat mencintai swara sujata, aku yakin Sanskar tdk sepenuhnya menginginkan Semua ini terjadi, apalagi memenjarakan swara!!."

"Aku benar benar bingung dg jalan pemikirannya Kak!!"

"Tenanglah, besok upacara Terakhir syakira, istrirahatlah, tenangkan dirimu sujata!!".

"Bagimana keadaan ragini Kak!!".

"Ragini mengalami Depresi ringan".

"Astaga dewa, coba an apa lagi ini".

Sujata juga annapurna saling menyalurkan kekuatan lewat pelukan.

Sanskar di ruang Tengah mazih setia menunggu Syakira yg sudah tak bernyawa.

"Sanskar, Istirahatlah,".(Ujar Durga)

"Tidak paman, Aku mau disini, syakira butuh aku, aku tidak akan Membiarkan dia sendiri!!.

"Nak, ada kami disini"(ram mengimbuhkan)

Sanskar hanya menggeleng, Mata nya mulai bengkak, Wajahnya kusut.

Di kamar ragini, sudah terbangun dari Pingsannya, lagi lagi dia terus mengigau memanggil Nama swara.

"Laa..laaksss.   Swaraa.. Swaraa sudah kembali kan laks,!!.

"Di..dimana dia, aku ... Aku mau ketemu swara..!!

"Ragini, Tenanglah, Swara Pasti akan kembali!!".

"Akan, Apa maksutmu laks??"(Emosi ragini membuncah)

"Ragini Tenanglah, Minum Obatmu dulu, Besok hari terakhir Syakira, kau tidak mau kan, Syakira sedih melihat kondisi mu seperti ini"..

Ragini menggeleng kemudian laksya memeluknya.

Keesokan harinya.
Upacara terakhir Syakira di langsungkan.
Ada banyak tangis disana, Sanskar sudah bersiap menyelesaikan upacara untuk syakira, hanya swara yg tiada, ragini terus histeris.

Upacara terakhir untuk syakira siap dilanaksanakan, Semua orang menangis tak terkecuali ragini.

"Syakirraaaaaaa"
Teriak swara histeris ketika sampai di depan jassad syakira yg sudah siap di bakar, seluruh keluarga maheswari terkejut melihat kedatangan swara yg di dampingi polisi.

"Swaraa.." (lirih Ragini bahagia)

Swara mengelus wajah syakira, dia benar benar kecewa dg dirinya sendiri, dia gagal melindungi putri kecilnya.

"Maafkan mama sayang, Harusnya ma bisa melindungi kamu, harusnya sekarang kamu ada di pelukan ma, harusnya sekarang ma bisa melihat senyum kamu,,tawa kamu.."
(isak swara, membuat raginu,sujata,annapurna semua menangis,hanya sanskar yg memandangnya benci)

"Sanskarr.."
Lirih swara memanggil sanskar yg bersiap membakar.

"Kau boleh membenciku, tapi jangan pernah katakan aku seorang pelenyap, karena hidup putriku lebih berharga dari pada hidupku"
Lirih swara menahan tangisnya, ingin sekali dia bisa memeluk sanskar saat ini.

"Kau boleh membenciku, tapi jangan pernah lupakan soal cintaku yg tak akan pernah mati, maafkan aku''.

Sanskar hanya diam tak menjawab, sebegitu kecewakah dia terhadap swara?.
Sebegitu egoisnya kah dia?
Dimana letak cinta dan sayang nya?.

Ragini menghampirii swara membawa nya menepi, memeluk swara dalam pelukannya.

"Jangan menangis swara, Jangan menangis aku..aku janji aku akan buktikan pada sanskarr juga semua orang,,kalau kau tidak bersalah, aku janji"
Isak ragini memeluk swara, sujata,annapurna juga memeluknya,,mencoba menyalurkan semangat.

Acara terakhir untuk syakira telah usai, itu artinya syakira sudahh tenang di alam sana.

Swara menatap abu syakira yg mulai terbawa arus.

"Mama menyayangimu nak, syakira cantik,syakira kesayangannya mama, mama yakin kamu pasti jadi bidadari di surga,mama yakiin!!"

Satu tetes air mata swara menetes , mengiringi abu syakira yg hanya tinggal kenangan.

_Klik bintang_
Bakalan aku next kalau udah banyak yg baca, Btw maaf yha kelamaan nunggu😆

S E L A M A N Y A_Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang