Episode 16

1.1K 49 20
                                    

"Seperti kata pepatah bukan hidup jika berjalan mulus, ada kalanya berkelok juga terjal."

*****

Ragini berada pada satu titik yg paling rendah dalam hidupnya, begitu pula dg swara, Bukan hanya Putri nya yg hilang tapi juga Cinta dan kepercayaan nya..

Jika waktu bisa di putar dia tidak akan pernah mau memilih, tapi semua sudah terjadi,.

Swara terdiam di dalam sel nya, yha tempat ini akan menjadi tempat singgah nya untuk 6 bulan kedepan, sebelum hukuman eksekusi mati benar benar di sah kan.

Beberapa tahanan memperhatikannya dg sinis, Siapa yg tak kenal Swara sanskar Maheswari, menantu kesayangan Maheswari, wanita yg dari dulu selalu jadi benteng keluarga kini menjadi tahanan dan bagian dari orang orang jahat.

Swara menatap nanar orang orang asing di sekitarnya, Air mata nya masih saja mengalir.

"Wah wah wah,,,,, dia bukannya menantu keluarga kaya dan terhormat itu bukan,, keluarga Maheswari,"(Tutur salah satu tahanan)

"Iyha, Dia Istri tuan sanskar,, Namanya Swara sanskar Maheswari"(timpal yg lain)

"Jika Menantu seorang keluarga Maheswari bisa jadi Pelenyap putrinya sendiri lalu apa kabar dg kita yg rakyat jelata!!(ungkap tahanan yg lain, di sambut tawa dari lainnya)

Swara hanya terdiam, membiarkan mereka yg tak tau apa apa menghinanya, percuma membela, toh Berita di luaran sana sudah jadi trending topik,

Swara duduk di sudut ruangan penjara itu, terdiri 6 Tawanan didalam sel termasuk dirinya. Sampai detik ini dia masih tak percaya bahwa Orang yg begitu ia cintai rela menjerumuskan nya dalam penjara, bahkan tanpa mendengar penjelasannya.

Air mata swara terus mengalir, ia teringat akan putrinya, Syakira sanskar Maheswari..

Ah rasanya aku muak mengucap namanya.

"Mama.,,janji yha, mama nggk akan nangis, kira nggk suka lihat mama nangis, kira sayang mama!!"

Ucapan demi ucapan dari syakira terus terngiang dlm pikirannya.

"Mama aku udah cantik belum,? Udah kayak mama belum? Cantik kayak bidadari kan ma??Dewa sayang kan sama Syakira, sama kayak sayang nya kira ke mama, Nanti kira mau jadi bidadarinya mama yha di Surga"

Lagi lagi air mata swara terus mengalir deras. Ia teringat senyum dan coletehan putri kecilnya yg berusia 6 thn itu...

"Mama sayang kamu nak, Mama yakin mama kuat lewatin ini semua, maafin mama sayang, maafin maamaa"

Tutur swara dalam hati, Ia kembali teringat bagaimana Ragav mengarahkan peluru nya ke arah Syakira di saat yg bersamaan, Hati nya mulai bergemuruh. Mengingat peluru itu merebut nyawa putrinya.

"Ragav,,, jika waktu mempertemukan aku dan kau kembali, aku bersumpah demi nama anak ku, aku akan menghukum mu,,," (Tekad swara dalam hati, ia bahkan kini mencengkram jeruji besi dg kuat, hingga tangannya Bersemu merah)

"Udah lah, pake sok sok an nangis segala, nyesel itu di belakang udah,, "(Celoteh tahanan yg satu sel dg swara)

"Masih mending kita, di penjara karna nyuri, nah ini menantu terhormat, status ibu rela melenyapkan Putri kandung nya sendiri!!,,ih amiit amit!! (Celoteh yg lain)

Kali ini swara tak tinggal diam, rasa takutnya mengalahkan semua nya., hati dan harga dirinya di injak injak, bukan sebagai swara atau Pelenyap tapi sebagai menantu keluarga Maheswari.

"kau tak pernah tau kehidupan ku, jadi berhenti mengoreksi diri ku,, jika memang kau merasa lebih baik dari ku, yha sudah anggap saja semua pemberitaan itu benar adanya, aku yakin kau juga seorang ibu, jika aku setega itu lalu untuk apa aku pertahankan dia hingga tumbuh besar, jika aku setega itu harusnya aku melenyapkannya dulu, saat dia masih tumbuh di rahimku!!"(Bantah swara tandas, semua terdiam,  siapa yg tak tau swara, perempuan bijak dg segala Keberanian dan kecerdasannya)

Nafas swara mengebu gebu, emosi nya meluap, dia sudah menahan emosi itu sejak polisi menginterogasi nya, tapi Para tahanan itu malah memancing nya.

"Aku seorang ibu, yg Dituduh melenyapkan putri ku sendiri oleh suami ku, yg berhasil di hasut oleh mantan kekasih ku, Putriku telah tiada, dan kalian menganggap air mata ku palsu,,  jika kalian ada di posisi ku kalian akan tau seperti apa rasanya"

"Nyonya Swara, tenang lah''(tegur salah saru tahanan disana, dia cukup diam diam dan menyimak dari tadi)

Swara menengok, disaat di luar sana menganggap dia Pelenyap dan tak pantas di sebut nyonya Maheswari tapi dia memanggil nya Nyonya.

"Nyo.. Nya (tanya swara bingung) kau memanggilku nyonya?? Aku seorang Pelenyap bukan Nyonya!!(katanya pilu)

"Bukan!!(tungkasnya) kau Masih sama, Kau Nyonya Maheswari, bukan Pelenyap, aku bangga karna pernah kau tolong beberapa bulan lalu??(ucap nya membuat swara bingung)

"Kau ingat, kau pernah Menolong wanita miskin yg ingin membawa anak nya ke rumah sakit, tapi Pihak rumah sakit menolak karna aku gembel dan miskin,,!! Dan kau, kau tidak tinggal diam , kau terus membela atas hak ku, dan saat itu aku menganggap kau adalah malaikat yg di Kirim dewa!!(ungkap nya)

"Tidak,,aku bahkan bukan malaikat, suamiku saja menuduhku Pelenyap, aku bukan malaikat, kau terlalu baik!!(tungkas swara, tertawa hambar)

"Harus nya saat itu, aku tau terima kasih, tapi aku malah mencuri, dan membuat kebaikanmu terbuang sia sia"

"tapi aku bersyukur bisa bertemu dg mu lagi nyonya!!(ucap nya memeluk swara)

Melihat sikap wanita yg ada di depannya yg kini telah memeluknya, mengingatkannya pada Ragini.

"Jika aku di penjara, bagaimana dg ragini, bagaimana dia menjelaskan tentang semua ini pada ibu,, jika ibu datang berkunjung nanti"..

****

Okey see you,, sempatkan komen, vote, dan follow yhaa...

S E L A M A N Y A_Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang