Episode 19

640 39 7
                                    

"Jangankan Masalah, Takdir pun akan aku Lawan"

****
PLAAAAKKK....
Satu tamparan keras mendarat di pipi Sanskar, membuat semua orang terkejut, hanya terkejut tanpa berani melerai, toh semua sudah terjadi jadi biarkan saja.

"Putriku Swara bukan seorang Pelenyap"
Ucap Sarsmita penuh emosi.

"Dia membunuh Putriku, dia membunuh cucumu, dia lebih memilih nyawanya dari pada nyawa putriku, dia mengorbankan syakiraku"
Ucap Sanskar dg suara lembut, kali ini ada air mata di sudut matanya.

"Kau lihat, syakira ku tinggal foto, tinggal nama dan kenangannya, Kau lihat rumah ini sepi, tidak ada cuitan kecilnya lagi, Putrimu pelenyap"

"Berhenti menyebut Swara Pelenyap Sanskar!!"
Teriak Ragini penuh Emosi, Dia benar benar lelah menjadi penonton.

"Berapa kali aku harus jelaskan, Swara tidak bersalah, ini murni kecelakaan"
Jelasnya menghampiri ibunya yg syok.

"Kau merenggut kebahagiaan dan hak kebebasan seorang ibu yg tak bersalah Sanskar, selama ini aku cukup diam, tapi tidak hari ini, Aku tidak perduli jika kau ingin mati bunuh diri maka lakukanlah, tapi aku tidak akan rela jika melihat Saudariku dihukum mati atas kesalahan yg bukan miliknya"
Jelas ragini Menatap tajam Sanskar, dia sudah muak mengorbankan waktunya untuk tunduk dan patuh pada Sanskar.

"Hu-hukum mati..??"
Tanya Sarsmita tak percaya, air matanya sudah mengalir sekarang, ragini Menatap ibunya penuh haru, harusnya dia katakan masalah ini pada ibunya, tapi nyatanya dia tidak melakukannya.

"Maafkan aku ma, maafkan aku, harusnya aku memberi tau kan mu masalah ini, Aku bodoh membiarkan swara sendirian di penjara, membiarkan swara menanggung beban nya sendiri, Aku janji ma, Aku janji , Aku akan membebaskan swara sebelum hukuman mati itu di jatuhkan"
Papar ragini Menangis tersedu, kaki Sarsmita melepas,emosinya membuncah.

"Kenapa tidak ada satu pun diantara kalian yg memberi tahukan masalah ini kepada ku, dia Putriku, dia menantu keluarga ini, Kenapa kalian mempersulit hidup Putriku, Kenapa kalian membiarkan Sanskar memenjarakannya, Kenapa?.... dimana janji kebahagiaan untuk Putriku, dimana???"
Maki Sarsmita di sela isaknya.

"Dan kau Sanskar, Aku telah salah menilaimu sebagai menantu yg baik , kau meminta restuku untuk membahagiakan putriku, Ingat satu hal setelah apa yg kau lakukan pada Putriku, Aku tidak akan memberikannya lagi untuk mu, Swara terlalu berharga untuk laki laki bejat sepertiny"
Ucap Sarsmita, hatinya sebagai seorang ibu telah di dipertaruhkan, Luka swara juga lukanya.

"Ayo pergi Ragini, Jika mereka tidak mau menyelamatkan Swara tidak papa, yg swara butuhkan hanya ma dan kau, ayo pergi"
Sarsmita menggandeng tangan ragini, ragini mengangguk pasti, dia menyusut air matanya, keputusannya sudah bulat, apapun yg terjadi Dia harus membebaskan swara.

Seluruh keluarga maheswari termasuk sanskar menatap kepergian ragini juga Sarsmita, Laksya terdiam.

"Tunggu"
Panggil Laksya.

"Bagaimana kau akan pergi tanpa aku ragini, bukankah aku sudah bilang apapun yg terjadi aku akan selalu ada di disampingmu"
Ucapan Laksya seakan mengingatkan Sanskar akan sesuatu, kata kata itu, kata kata yg sering ia ucapkan pada swara.

Laksya, ragini, juga Sarsmita memutuskan pergi,dan tinggal di badhi rumah lama mereka, mereka sepakat tidak memberi tau kabar ini pada shekar yg kebutan masih ada di london, mereka akan menceritakan masalah ini nanti, yg terpenting saat ini adalah mengumpulkan bukti bahwa swara tidak bersalah.

"Syakiraa, Cucuku, Maafkan Nenek sayang, Maafkan Nenek"
Liriknya pilu.

*****

"Bibi ragini, Bibiii, tolong selamatkan Mama kira bibi, mama kira tidak bersalah, mama kira berhak bahagia bibi, Syakira tidak tenang disini, Syakira mau mama dan papa kembali bersatu, tolong mama bibi, tolong mama,"

"SYAKIRAAAA"
Teriak Ragini Seakan tersadar dari mimpinya, Nafasnya memburu,keringatnya bercucuran.

"Ragini, hey kenapa?, apa kau baik baik saja?"
Tanya Laksya yg ikut terbangun. Ragini menggeleng.

"Minum lah," Laksya meminjamkan segelas air putih pada ragini.

"Laks, Aku--aku bermimpi bertemu Syakira, dia ingin aku membebaskan swara laks"

Laksya merengkuh pinggang ragini, membawanya pada pelukannya.

"Besok kita cari bukti itu, kita ke mumbai ,ketempat dimana kejadian itu berlangsung, kita cari bersama sama, Aku bersamamu ragini, "
Ucap Laksya.

"Ba,bagaimana jika bukti itu tidak ada laks, Aku takuut"

"Ssstt, Percayalah, setiap kebenaran pasti akan terungkap"

"Tidurlah ragini, semua akan baik baik saja"

*****

KLIK BINTANG pojok.......
Buat kamu yang suka baca, boleh minta tolong nggak, baca cerita aku yg selain ini juga ya, iyha sih masih tahap belajar..
Makasih buat yg udah setia baca cerita ini...

S E L A M A N Y A_Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang