Episode 13

891 54 14
                                    

Setiap luka pasti akan terbalas dg senyuman di waktu yg akan datang..

••••
Ragini menghapus air matanya di pipi, ia berdiri berharap swara mengatakan yg sebenarnya terjadi.

"Inspektur..(Katanya pelan)

"Tangkap aku,, bawa aku bersamamu" (Ujar swara putus asa)

Ragini yg mendengarkan itu seakan tak percaya,,, Ia terbelalak air mata nya kembali mengalir..

Swara menyodorkan tangannya, berharap polisi itu memborgolnya.
Ia memejamkan matanya, membiarkan dua bulir air mata terjatuh, mencoba menepis segala hal, ia mencoba mengikhlaskan apa yg terjadi..

"TIDAAAKKK..😢..(teriak ragini) Ini tidak benar, Inspektur berhentiii,, aku bilang berhentiiii😭...(isak nya kembali terdengar tatkala swara juga para polisi itu berjalan pergi)

Swara menghentikan langkahnya juga para polisi itu,, Mereka berbalik,

Swara memandang ragini lirih, ada banyak luka disana. Ragini berjalan mendekat, air matanya menetes berbaur dg debu lantai gedung itu.

"Apa yg kau lakukan??😢,, Bukan ini yg aku mau,, katakan yg sebenarnya,, ini bukan swara saudariku,, 😭😭

"Ragini,. Biarkan semua mengalir semestinya??

"Semestinya kau bilang,kau lihat banyak duka di sini, kumohon jgn pergii swara,, 😢😢 apa kau,, kau tdk ingin melihat upacara terakhir putri mu.. Lihat dia,, ini bukan salahmu..!!(Ujar ragini terisak isak)

Swara melihat putrinya yg sudah tak bernyawa. Air mata kembali mengalir, Sedetik kemudian pandangannya beralih kearah sanskar yg tnpa menatapnya....

Hatinya hancur saat ini,

"Inspektur,, beri aku waktu 5 menit"(Pintannya)

"Baiklah, hanya 5 menit setelah itu kau harus pergi!(ucap inspektur)

Swara menggeleng, kemudian mendekat kearah syakira yg mana ada sanskar masih menangisi jasad syakira..

Swara melangkah perlahan, mendekati Jasad syakira yg berada di pelukan sanskar dg ragu, setelah Segala hal yg ia dengar dari mulut orang terkasihnya itu, Swara menahan Air mata nya, melewati ragini juga laksya yg berdiri di sampingnya.

Lagu Hamari adhuri kahani seakan terngiang ditelinga swara, bayang bayang kebahagiaannya hancur seketika, lihat lah hanya dalam hitungan menit semua berubah begitu saja, Putrinya yg bagaikan denyut nadi nya pergi meninggalkan nya,, Suami yg begitu ia cintai menuduhnya pelenyap, semua seakan sulit di cerna, swara memejamkan matanya mengingat setiap ke bahagia yg pernah ada di genggamannya, Ia hancur,sangat Hancur..

Swara mendekat kearah sanskar, Menundukkan tubuh nya, setara sanskar yg memeluk syakira tanpa perduli derita Swara.

"(Swara menghapus air mata nya) Sanskar,,,,(Ucapnya perlahan dg ragu,) aku tau kau marah terhadapku, dan aku juga tau mungkin saat ini kau membenci ku,, (ungkap nya tetap tanpa respon sanskar)

Swara terus menatap Sanskar yg acuh terhadapnya. Air mata swara kembali mengalir tapi buru buru ia seka.

"Sanskar, Izinkan aku memeluk syakiraa,, kumohon..."(pinta nya ragu)

"Kau.. Kau boleh menganggap ku pelenyap, tapi aku tetap lah ibu nyaa, aku Ingin memeluknya untuk terakhir kali"(Ujarnya pilu)

Sanskar menyingkir dari Tempatnya, tanpa sepatah katapun untuk swara, dia Membiarkan swara memeluk putrinya,

Swara memeluk syakira dg isak nya..

"Syakiiraaaaaa, putri ma.., maafkan maa nak,,, maaf..kan Mamaaa.. Mamaa gagal menyelamatkan mu.. Maafkan Mamaaa.."(isak nya Tumpah seketika)

S E L A M A N Y A_Cinta (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang