chapter 2- Redmoon

33.2K 1.4K 17
                                    

South Korea
09.43 PM


ding-dong,
Bunyi bel pun terdengar, seseorang dengan lesu menuju pintu dan membukakan pintu. Namun wanita itu tidak bisa tersenyum terhadap tamunya.
" Ada perlu apa anda datang? aku tidak punya urusan lagi dengan kalian" Kata wanita itu dengan dingin. Dihadapannya itu, adalah beberapa orang dengan jubah dan kerudung hitam.
" Kita memerlukan kekuatanmu, Tania " sahut orang yang berdiri lebih depan dari yang lain.
" Darahku sekarng mengalir darah manusia, itu tidak akan menguntungkan kalian, aku tidak mempunyai kekuatan apa-apa, kalian dengar itu sewaktu mama meninggal" ketus wanita itu dan hendak menutup pintu rumahnya kembali, namun tiba-tiba tangan seseorang menahan pintu itu sehingga pintu itu tidak bisa tertutup.
" kita hanya membutuhkanmu untuk memperbaiki benteng perlindung istana, itu saja, tidak lebih"
Wanita itu langsung terkekeh-kekeh.
" kalian masih menggunakan cara yang sama sewaktu kalian menipu ibuku?" Tania tidak terkecoh dengan apa yang dikatakan lawan bicaranya barusan.
" Kalau begitu, kita tidak punya pilihan lain" lalu mereka satu persatu membuka kerudung mereka, dan mengeluarkan tongkat sihirnya. Tania pun dengan cepat mengeluarkan tongkat sihirnya yang kecil namun mudah dibawa dan disimpan.
" Capere* "
Tania pun menghindar dari sihir yang dilemparkan padanya, lalu ia meminta bantuan spirit lingkungan sekitarnya..
" Dear Spirit of Wind, here my voice" Lalu entah dari mana muncul angin yang bertiup kencang, sehingga pintu rumahnya pun tertutup, sehingga penyihir yang lain berada diluar dan membuat perlindung sehingga mereka tidak bisa lagi masuk melalui pintu itu.
" Chain!"
Tania tak bisa bergerak lagi, seluruh tubuhnya terasa terikat dengan rantai besi. Walaupun rantai besi itu tidak terlihat.
lalu pemimpin tersebut menghancurkan mantra yang dibuat Tania barusan dengan mudah, dan membawa tania keluar dengan paksa.

- Seoul-
10.17 PM" eh? mereka sedang syuting? kenapa memakai baju kerudung seperti itu?"
" tapi anehnya kenapa ada salah satu dari mereka yang memakai kursi roda? "
Para pejalan kaki semuanya merasa antusias melihat 4orang yang memakai kerudung hitam secara bersamaan dan salah satu dari mereka memakai kursi roda. Tentunya mereka memulai desas-desus.
Aku harus meminta bantuan spirit, batin Tania.
" Wahai spirit, dengarkan permintaanku" gumamnya.. Spirit-spirit disekitarnya pun mulai berkumpul dan membuat kekacauan.
" kyaaa! Gempa bumiii! "
Para penyihir yang berkerudung tersebut pun berhenti karena guncangannya cukup besar.
Clack,
Rantai besi yang tadinya menjerat Tania pun terbuka dengan bantuan spirit, Pemimpin mereka was-was dan langsung mengejar Tania. Mereka tidak bisa memakai sihir dijalan dimana semua pandangan tertuju pada mereka. Dengan cepat, Tania memasuki sebuah restoran untuk bersembunyi dari penyihir-penyihir tersebut. Namun, restoran tersebut seperti sudah tutup, namun Tania tetap memberanikan diri untuk masuk kedalam restoran tersebut. Disana terdapat seseorang sedang duduk menikmati minumannya. Karena melihatnya sendirian, Tania pun menghampirinya.
" Anda pemilik restoran ini? maafkan aku, tapi aku sedang membutuhkan tempat tinggal, bolehkah aku tinggal disini untuk sementara? aku akan berkerja disini bila perlu" ucap Tania dengan panjang lebar. Orang tersebut lalu tersenyum, dan mengangguk. Tania pun tersenyum dan berterimakasih, ia merasa ia beruntung bertemu dengan pemilik restoran tersebut.
tiba-tiba ada yang memasuki restoran tersebut. Seseorang dengan pisau ditangannya dan satunya lagi ia membawa kantong.Tania sempat kaget, dan ia hampir mengeluarkan tongkatnya, namun diurungkannya karena ia ingat, disampingnya ada orang lain.
Dengan cepat perampok itu menusuk Tania.
" kamu sudah melihat wajahku, takkan kubiarkan kamu hidup"
Lalu ia berlari ke kasir restoran tersebut dan membuka dan mengotak-atik kasir tersebut.
Tania masih sempat membuka matanya, melihat pemilik restoran tersebut berdiri dan berjalan ketempat si perampok, ia melihat laki-laki itu mengarahkan tangannya kepada perampok tadi, lalu penglihatannya buram dan berat, lalu ia pun menutup matanya. Revan membunuh perampok tersebut tanpa basa-basi. Walaupun ini bukan negaranya, ia masih ingin melindungi orang lain dari kejahatan orang-orang seperti itu. setelah perampok itu mati, es yang tadinya tajam pun berubah menjadi air dan lenyap. Revan pun menghampiri tubuh wanita yang tergeletak dilantai  tersebut
" maafkan aku, tapi aku harus melakukannya" lalu ia pun menancapkan venomnya pada wanita itu.


-Rumpthorn-
Rumpthorn Castle
9AM


Tania terbangun dan mendapatkan dirinya tepat di atas kasur yang empuk dan kamar yang mega pula. Ia pun mengucek matanya.
" Apakah ini surga? " gumam Tania, lalu ia bangun dari kasur tersebut dan hendak berjalan keluar dari kamar tersebut untuk mencari tau dimanakah ia berada. Tiba-tiba pintu terbuka, dan seseorang memasuki kamar tersebut. Tania masih ingat dengan orang tersebut.
" Anda pemilik restoran tersebut bukan? anda menyelamatkanku berarti. terimakasih sudah menyelamatkanku" tanya tania dengan polos.
Lalu Revan tertawa, dan menjawab pertanyaannya.
" bukan, aku bukan pemilik restoran tersebut. dan kamu tidak selamat, kamu sudah meninggal"
Tania langsung membuka matanya lebar-lebar dan mengerutkan keningnya,
" berarti kamu itu malaikat?"
Sekali lagi, Revan tertawa terbahak-bahak. Tania pun terlihat cemberut ketika Revan menertawainya. lalu Revan menghampiri Tania dan menyudutkannya dengan kedua lengannya.
" benar, aku malaikat yang menghidupkanmu kembali, Revan Rumpthorn"
sekarang giliran Tania yang tertawa. Ia merasa laki-laki didepannya ini aneh.
" Jangan bercanda, tuan.. Anda suka bercanda bukan? malaikat itu punya sayap.." kata Tania sambil tertawa..
Revan pun tidak mau berdebat dengan wanita didepannya ini, lalu ia menurukan kerah bajunya.
" Sudah saatnya kamu makan, ratuku"
Tania sedikit bengong dengan apa yang dikatakan laki-laki itu barusan..
Revan pun langsung menurunkan kerahnya dan menunduk sedikit sehingga lehernya dekat sekali dengan wanita itu.
Tania mula-mulanya melihat lehernya yang mulus dan putih tersebut sangat menggoda. Tanpa ia sadari, ia mulai mengigit dan menghisap darah laki-laki itu. Laki-laki itu juga membiarkan Tania menghisap darahnya sambil memeluk wanita tersebut.
" kamu harus mengontrol dirimu" ucap Revan,
Tania pun terkejut dengan apa yang dilakukannya barusan. ia baru saja meminum darah laki-laki tersebut.
" akuuu.. akuuu vampiree?" gumam Tania tidak percaya..
" benar, kamu sekarang adalah vampire. Nama kamu?"
" Tania.."
Revan lalu berlutut didepan wanita tersebut, dan memegang tangan wanita itu.
" Tania, maukah anda menjadi Tania Rumpthorn sekaligus ratuku?"

The Vampire King and the Queen WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang