Chapter 3 - The werewolves

28.9K 1.2K 2
                                    

Clara dan Seira dengan cepat langsung menuju kamar Revan. Pintu pun dibuka dengan keras. Saat pintu terbuka, terlihat Revan sedang berlutut didepan wanita berambut hitam panjang sampai pinggang tersebut. Clara dan Seira ternganga melihat peristiwa tersebut.
Revan yang tertangkap basah langsung berdiri dan  bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.
Sedangkan Tania masih terlihat bengong akan semua ini.
" Kalian harusnya mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk kedalam kamarku" kata Revan sambil menggaruk kepalanya. Ia terlihat tidak keren sama sekali, batin laki-laki tersebut. Seira pun tertawa cekikikan sambil menopang pada gagang pintu. Clara pun berusaha tidak tertawa dan menghampiri Wanita yang baru sampai di Rumpthorn itu.
" Nona, Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Clara dengan nada bingung, karena ia tidak tahu bagaimana harus memulai percakapan dengan calon menantunya.
" maaf, bisakah anda menjelaskan semua ini? aku terlihat seperti orang bodoh sekarang"  sahut Tania dengan mengerutkan kening. Wajahnya yang putih bersih itu terlihat pucat, lebih pucat dari vampire manapun.
" Dengan senang, aku akan menjelaskannya,..."
" Tania, namaku Tania Victoria"
Clara pun tersenyum, dan memberitahukannya siapakah dia sebenarnya saat ini, siapakah laki-laki didepan itu, dan identitas clara sendiri dan Seira. Tania pertama-tama terkejut dan menunduk karena ia sedang berbicara dengan seorang Queen. Setelah itu, Tania mempelajari beberapa hal, yaitu Dia tidak di dunia manusia lagi, kedua dia akan menjadi ratu Rumpthorn.  Tak lama kemudian, pembicaraan mereka pun berganti topik menjadi baju paling trend di dunia manusia. Revan memilih membaca buku daripada mendengarkan pembicaraan wanita.
" Yang muliaa! Yang muliaa!" panggil Troy sambil berjalan masuk kedalam kamar Revan.
" Monster.. Monster Dominion hidup kembali yang mulia!"
Clara dan Seira pun dalam sekejap terdiam setelah mendengar apa yang dikatakan Troy barusan.
Revan masih terpaku mendengarnya,
" Kamu tidak salah mengenalinya bukan? mungkin itu hanya serigala biasa atau.." Tanya Clara dengan khawatir.
Troy menggeleng, " Yang Mulia Rain yang mengkomfirmasi sendiri,Yang mulia".
Dengan cepat, Revan menyambar jubahnya,
" Adakan Rapat militer sekarang juga! dan adakan konferensi dengan Lord Arthemis dan Queen Paroah " Ujar Revan dan berjalan keluar.
" Baik, Yang mulia!" Troy pun mengikuti Revan meninggalkan ruangan tersebut.
Tania tambah bingung lagi dan betanya akan Monster Dominion.
Clara hanya dengan pahit menjawab pertanyaannya.
" Werewolves, musuh paling abadi vampire"

Dunia Vampire, terbagi atas 3 kerajaan yaitu Bouley, Rumpthorn, Huberg. Kerajaan Bouley adalah kerajaan yang wilayahnya paling besar, pemimpin Kerajaan Bouley adalah Arthemis, Penguasa Dominan negeri Vampire. Arthemis sudah berumur 3000 tahun, mempunyai beribu-ribu selir dan tidak pernah mengangkat salah satu dari mereka menjadi Ratunya. Penerusnya akan dipilih jikalau pemimpinnya saat ini meninggal,dan kriteria-kriteria ahli waris yang selanjutnya harus ditentukan berdasarkan tanda lahir dengan gambar

Kerajaan Rumpthorn saat ini dipimpin oleh Revan, ahli waris Rumpthorn ke 25. Kerajaan ini kuat dalam militer maupun strategi, Ratu yang dipilih adalah fondasi kerajaan ini, dan sebagai sumber kekuatan sang pemimpin pula. Prinsip kerajaan ini adalah Damai dan rukun, maka dari itu, Rumpthorn tidak pernah sekalipun berpikir untuk mencoba merebut wilayah Bouley tersebut. Wilayah Rumpthorn lebih besar dari Wilayah Huberg.

Queen Paroah,  Pemimpin Kerajaan Huberg saat ini juga. Queen Paroah terkenal dengan kepintarannya, kecantikan maupun kebijaksanaannya. Queen Paroah memiliki suami,namun hukum di Huberg adalah Raja tidak boleh ikut terjun dalam dunia politik Huberg, jikalau ia ketahuan ikut campur masalah negara, ia akan dihukum mati.

Entah mengapa alasannya Arthemis tidak pernah mengangkat seorang ratu, dan mengapa Raja Paroah tidak boleh ikut dalam masalah negara, namun siapa sangka, dibalik misteri itu, terdapat sebuah alasan mengapa semua itu terjadi, dan alasan itupun menjadi rahasia Raja-raja 3negara itu, pemimpin werewolves yang terdahulu sampai sekarang.

Sekarang para werewolves muncul kembali, dan dunia Vampire kembali krisis. Pertempuran pun akan segera dimulai.


- Huberg sidecity-


Seseorang berjalan di sebuah jalan kecil diiringi dengan suara dentingan. Kemudian dari salah satu jalan kecil tersebut, keluar satu demi satu orang yang berjubah hitam dengan Kerudung hitam pula.
" Chief, Penyihir itu tidak berada disini" Ujar salah satu dari mereka,
" Chief, didalam kerajaan Paroah tidak terasa aurah penyihir tersebut"
Lalu pemimpin mereka pun mengepalkan tangannya,
" Baiklah, kita harus mencarinya ditempat lain, ayo pergi"  Pemimpin mereka pun berjalan keluar dari negara tersebut.
Salah satu dari mereka sempat menoleh kebelakang, dan ia menemukan sesuatu yang besar berlari dengan cepat sehingga ia tidak begitu mengenali makhluk tersebut.
" Ada apa?" Tanya Pemimpin mereka yang dengan cepat pun menoleh kebelakang, namun ia tidak melihat apa-apa.
Lalu ia pun menggeleng dan melanjutkan perjalanannya, namun beberapa langkah kemudian mereka berhenti dan dengan cepat mengeluarkan tongkat sihir mereka. Terdengar suara meraung, dan dengan sekejap 3 atau 4 monster berukuran raksasa tersebut keluar.
Beberapa penduduk hanya terbelakak melihat kejadian tersebut dari dalam kaca rumah, tak satupun yang berani melangkahkan kakinya keluar dari rumah. Bahkan penjual disekitar sana pun langsung tiarap dan bersembunyi dibawah meja dan sebagainya.
" wah wah, lihat apa yang kita temukan disini, witches! ah, tidak, aku salah menyebutkan, witches sudah tiada, dan kalaupun ada, itupun hanya tinggal satu.  Benar bukan pemimpin Magicians, Ethel ?" seringai sang werewolves yang berbulu hitam tersebut.
Kerudung hitam yang tadinya dipakai 3orang tersebut pun dibuka, dan terlihatlah wajah mereka.
" Kalian sang werewolves memang pintar, dan sihir kita juga tidak akan mampu melukai kalian. Apa yang kalian mau?" Ethel masi tegas walaupun ia tahu ia akan kalah jikalau mereka memulai duel.
Ketua werewolves pun tertawa, sambil berjalan maju mendekati Ethel. Anak buah Ethel pun dengan gemetar melangkah mundur.
" sihir kalian tidak berpengaruh padaku, tetapi berpengaruh pada para vampire, dan aku membutuhkan kalian untuk memakan ketiga pemimpin dunia ini" Seru Ketua werewolves itu.
" Baiklah, namun anda juga harus membantuku mencarikan seseorang, Ian" Balas Ethel dengan tatapan tegas. Pemimpin werewolves, Ian menyeringai lagi sambil mengangguk.
" Aku tahu siapa yang kalian cari selama ini"
Dilain sisi, Tania mengetahui percakapan mereka dari spirit angin.

The Vampire King and the Queen WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang