Hiii Readers ^^
Maaf atas keterlambatannya,
Author cukup sibuk untuk belakangan ini.
Sekali lagi maaf atas ketidaknyamanannya ><
Author berharap para readers bisa memakhluminya xD
Thanks for the votes and the comments :)
Here enjoys the thirteenth Chapter ^^Aku masih tidak percaya akan ini semua. Aku memang lupa akan nama Oma dan semenjak kami kehilangan ayah, mama bersikeras untuk tidak pernah lagi menghubungi Oma.
Pada saat itu, aku berpikir mungkin itu satu-satunya cara untuk melindungiku. Oma dan Opa adalah legendaris yang diburu oleh para magician. Tentu saja ia legendaris, karena tak ada satupun penyihir yang hidup lebih lama dari Oma. Ia mampu memperpanjang life span nya dengan ramuan berpadu sihir yang ia ciptakan sendiri.
Rumornya, Oma awet muda, begitu pula dengan Opa. Oma dan Opa meninggal di usia mereka yang memasuki dua setengah abad. Mereka lebih memilih membakar tubuh mereka sendiri daripada harus memberikan tubuh mereka kepada magicians. Makadari itu, Magicians yang kehilangan sang legendaris, pun mencari semua penyihir yang ada. Membunuh mereka dan mengambil kekuatan mereka, hanya untuk mencari keturunan Sang legendaris.
Satu per satu penyihir menghilang dari permukaan bumi. Tak ada satupun tersisa kecuali mama dan diriku sendiri. Aku tidak tahu mengapa para penyihir bisa kalah dari mereka. Aku tahu, penyihir memang tidak diciptakan untuk membunuh. Namun ini sedikit tidak adil.
Mama akhirnya menyusul Oma dan yang lainnya. Waktu itu, aku baru saja pulang dari part time ku.
Aku masih ingat dengan jelas, bagaimana mama membakar tubuhnya. Ia tersenyum sekilas sambil menesteskan air matanya yang kemudian berubah menjadi permata.
" Anak itu, kalian tentu tahu, dia anakku dengan manusia. Tentu ia tidak akan menjadi legendaris. Karena keturunan legendaris yang sempurna hanya pada diriku seorang" Ujar mama sebelum berangkat menuju dunia antah berantah. kemudian Ia merafalkan mantra dan keluarlah api hitam. Api hitam itu pun dengan cepat menyambar tubuh mama dalam hitungan detik.
Begitulah bagaimana aku bisa menjadi penyihir terakhir di dunia ini. Namun aku bukan legendaris. walaupun aku benar-benar akan hidup dalam waktu yang lama, tapi itu terjadi karena sekarang ini aku adalah penyihir sekaligus vampire. Aku hanya akan hidup lama karena darah vampire yang telah mengalir ditubuhku ini.
" sayang?"
Suara itu membuat lamunanku buyar. Laki-laki bertubuh tegap itu dalam hitungan detik sudah berada di depanku. Aku tengah duduk di kursi yang ada disamping kasur. Dan laki-laki itu tepat didepanku dengan kedua tangan memegang pegangan kursi yang kududuki. Ia berhasil membuatku terperangkap.
Aku melototi Revan karena tatapannya yang sedikit menggelitiku. Ia tengah memandangku dengan ekspresi dalam, dan lembut. Aku tahu maksudnya, ia sedang kelaparan sehabis berlatih daritadi.
" Baiklah, makan-" sebelum aku menyelesaikan kalimatku, ia sudah mulai menjilati leherku dan tangannya yang kokoh tersebut sudah menarik tubuhku kedalam pelukannya.
Aku hanya tersenyum lalu membalas pelukannya, dan membiarkan dirinya menikmati makan malam.
***Clara tepat berada di hadapan kami. Ia tengah menatap sinis kepada Revan yang terlihat tidak berani melihat langsung ke mata ibunya.
" Aku bahkan menyusup ke kantor administrasi Seoul! hanya untuk menyelidiknya siapa Gia sebenarnya! dan ternyata kalian sudah mengetahuinya lebih dulu! Mama kecewa padamu Revan!" Gerutu Clara tidak habis-habisnya.
Bagaimana tidak kesal? Kalau aku ditempatkan di posisi Clara, tentu aku akan mencemooh anakku sendiri.
Rain, Seira dan Troy memilih diam. Mereka memang sedikit takut akan Clara yang mulai kesal. Wajah seseorang yang cantik layaknya malaikat akan berubah sekejap menjadi makhluk setan mengerikan jikalau ia sedang marah.
" Mama tidak pernah menanyaiku, makadari itu aku tidak pernah mengatakannya" Ujar Revan dengan santai.
Clara pun mendengus,
" Kamu benar-benar mewarisi sikapku- apa boleh buat"
Clara pun hilang dibalik pintu bersama Rain yang mengikuti istrinya dari belakang.
" Kamu hebat kak! Mama saja angkat tangan bicara denganmu" Ucap Seira dengan mata yang berbinar-binar.
Di keluarga Rumpthorn, tak ada satupun yang berani dengan Clara, kecuali putranya sendiri.
Seira, Troy dan Revan akhirnya membicarakan acara pernikahan Seira dan Troy. Sedangkan aku masih sibuk memikirkan bagaimana caranya berkomunikasi dengan spirit Tanah. Ia tidak pernah muncul dihadapanku. Apakah aku harus mencarinya? Aku hanya ingin menanyainya kenapa diriku bisa menjadi setengah vampire dan setengah witch?
Vampire diciptakan untuk merusak sesuatu. Sedangkan Witch diciptakaan bukan untuk merusak, tetapi memelihara dunia. Dan diriku sebagai vampire sekaligus Witch. Apa yang harus kulakukan?
Dan efeknya- Kalau aku mengandung anak Revan, apakah ia akan menjadi monster? Aku takut..
Aku harus secepatnya mencari Spirit tanah. Dia satu-satunya yang belum kutemui.
" Niaa.. kamu sedang melamun? " bisik Revan tepat ditelingaku.
Lamunanku buyar lagi untuk kedua kalinya. Aku pun mengangguk pelan.
" Sepertinya aku akan melakukan perjalanan mencari spirit bumi " Ujarku pada mereka semua.
Mereka semua terperangah akan apa yang kukatakan barusan.
Aku yang sedaritadi duduk melamun memutuskan untuk memberitahu mereka semua. Tidak ada lagi rahasia yang harus kusimpan dari mereka.
" Aku akan menemanimu" Sahut Revan sambil memegang jemariku.
Aku tersenyum lembut padanya dan menopang kepalaku di pundak yang lebar tersebut.
Sungguh aku merasa bahagia disamping laki-laki ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Vampire King and the Queen Witch
VampireRevan, penerus tahta Rumpthorn pergi ke dunia manusia untuk mencari pengantinnya.Tania, seorang penyihir setengah manusia, menjadi Ratu Revan. Apakah Revan akan menerima Tania lagi jikalau Revan tahu siapa Tania sesungguhnya? Bagaimana nasib para va...