Bangun... enggak... bangun... enggak....Kalau bangun, gue malu.
Kalau enggak, ntar gue disangka mati lagi...
Eunbi masih berada di tengah lapang, dengan posisi telungkup. Tongkat estafetnya telah pergi entah kemana. Yang ada bersamanya hanya rasa sakit-
-dan rasa malu.
Dari sini, ia bisa mendengar sorak-sorai kegembiraan. Angkatan 15 menang.
"Lo gak apa-apa?"
Eunbi mendesah, merasakan rasa malu yang luar biasa besar. Didatangi oleh cowok yang ia sendiri tidak tahu orang ini siapa.
"Gak, gue gak apa-apa." sambil berusaha bangkit, Eunbi berucap.
Tapi memang pada dasarnya, ia jatuh dengan cukup keras. Kedua lututnya terluka parah, betisnya lecet. Tubuhnya jatuh begitu saja saat ia mencoba bangkit.
"Lo bisa bilang lo gak apa-apa. Tapi keadaan lo menggambarkan hal yang sebaliknya."
Tanpa Eunbi bisa protes, cowok ini merangkul Eunbi dan membawanya ke pinggir lapangan.
Eunbi nervous untuk yang kedua kalinya.
💎💎💎