💎 dating - 1

887 75 3
                                    

Eunbi menyenderkan bahunya di sofa dan lalu memejamkan matanya, "Bin, kenalin gue sama temen cowok lo, dong."

"Baru nyampe, lu minum dulu kali," ucap Moonbin sambil menyerahkan sebotol jus jeruk ke arah Sinbi. "Lagian lu kayak gak tau temen-temen gue aja."

Eunbi meneguk jus jeruknya cepat, "Stress. Pengen pacaran." keluh cewek itu.

Moonbin menghembuskan nafas dan lalu duduk di sebelah Eunbi, "Bukannya lo tau konsekuensinya?"

Eunbi memilih untuk gak menjawab. Tentu, jelas Eunbi tahu.

"Btw, besok jadwal gue kosong, jadi gue mau balik ke rumah. Lo mau ikut?" tanya Moonbin.

Eunbi menggeleng, "Ada jadwal besok pagi."

"Emak lo nyuruh gue bawa lo pulang." ucap Moonbin.

Eunbi mendengus, "Aduh, padahal gue udah bilang lagi sibuk-sibuknya sekarang. Mamah tuh kenapa, ya."

"Iyadeh, yang lagi naik daun mah beda." cibir Moonbin.

"Yeuuu, ngaca dong! Lo juga lagi naik daun."

"Dih, kok sewot?" balas Moonbin. "Btw, selamat ya. Lagu lu nangkring di chart musik, paling atas lagi."

Eunbi tersenyum, "Selamat juga buat lo. Drama lo ratingnya paling tinggi di antara drama lain."

Lalu keduanya sama-sama diam, sejenak tidak ada pembicaraan.


"Gue jadi aktor aja kali ya kayak elo?" tanya Eunbi. "Gue capek juga jadi penyanyi solo kayak gini."

Moonbin melirik Eunbi, "Lah, gue malah mikir pengen jadi penyanyi kayak elo. Cape juga jadi aktor."

Eunbi pun berdecak pelan.


"Jadi ada masalah apa?" tanya Moonbin.

Eunbi menatap Moonbin sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.

"Bi, dari kecil kalau lu ada masalah pasti datangnya ke gue. Jadi sekarang lagi ada masalah apa sampai bela-belain datang ke sini?" tanya Moonbin, tidak menyerah.

"Capek aja," Eunbi menghembuskan nafasnya berat. "Ya lo tau sendiri, gue udah sibuk sama kegiatan dan agensi gue sama sekali gak kasih libur. Weekend ini harusnya gue libur karena udah berhenti promosi, tapi mereka malah ngirim gue buat jadi volunteer di acara pengabdian desa gitu."

Menurut Eunbi, agensinya ini memang haus akan indeks brand dan popularitas.

Moonbin mengangguk paham, "Lo harusnya sekarang istirahat, bukannya ke sini." ucap cowok itu.

Eunbi mendesis pelan sebelum akhirnya berkata, "Mau dikenalin sama cowok."

"Siapa?"

"Temen-temen lo. Aktor kan ganteng-ganteng." ucap Eunbi antusias.

"Ganteng sih, tapi script aktingnya ciuman mulu. Yakin lu gak akan cemburu?" tanya Moonbin.

Eunbi tersenyum tipis, "Most of them are good-kisser, then."

"Cih- tapi kan bekas orang lain, Bi." ucap Moonbin.

Eunbi mendelik menatap Moonbin, "Lo juga! Bibir lo juga sama-sama bekas orang lain, kali."

"Ya gimana, drama yang gue dapet ada kiss-scene nya mulu," ucap Moonbin pura-pura menyesal. "Namanya juga 'good-kisser', lo bilang."

Eunbi pura-pura muntah, "Gue banjur juga pake jus jeruk."

Moonbin terbahak.

"Jadi, siapa yang mau lo kenalin ke gue?" tanya Eunbi.

"Ngelepas stress gak harus pacaran, Bi." Moonbin masih gak setuju.

"Nanti gue kenalin lo juga sama temen gue. Ehm- Kak Sejeong deh, penyanyi yang cantik itu."

Moonbin melirik Eunbi, tampak ragu.


"Lo pengen kenal siapa?" tanya Moonbin.

Yeu- ditawarin yang cantik kayak Sejeong aja baru luluh.

"Yang menurut lo baik?"

"Gak ada."

Eunbi menggeplak Moonbin, "Serius!"

"Aduh- sakit bego! Beneran gak ada," Moonbin sedikit meringis. "Chanwoo deh, dia temen deket gue. Baik kok anaknya."

"Hm- deal!" ucap Eunbi sambil menyerahkan tangannya untuk bersalaman tangan dengan Moonbin.

Oke, kesepakatannya, Eunbi mengenalkan Sejeong kepada Moonbin dan Moonbin mengenalkan Chanwoo kepada Eunbi.



"Mau langsung pulang?" tanya Moonbin saat melihat Eunbi beranjak dari duduknya.

Eunbi mengangguk, "Iya. Kan gue bilang besok pagi udah ada jadwal."

"Nginep sini aja. Kalau malem-malem gini keluar, takutnya ada kamera yang foto elo. Banyak wartawan yang tau lokasi apartemen gue," ucap Moonbin khawatir. "Kalau lo ketauan keluar dari apartemen gue malem-malem bisa bahaya."

Eunbi menepuk bahu Moonbin, "Gak usah khawatir oke sama gue. Yang penting lo harus bikin gue deket sama si Chanwoo itu."

Mendengar ucapan Eunbi, Moonbin jadi mengumpat.

"Yaudah, gue balik ya. Manajer gue udah jemput di bawah." pamit Eunbi.



Pintu apartemen di tutup.


Tertinggalah Moonbin sendiri di sini.




Moonbin memejamkan matanya dan lalu menghembuskan nafasnya dengan berat.



Kenapa Eunbi menginginkan cowok lain kalau di depannya sendiri sudah ada Moonbin?



Moonbin gak tau jawabannya. Dan kini, jarinya sibuk mengetik sesuatu di atas layar handphone-nya.



Jung Chanwoo

Moonbin:
Bro, apa kabar?
Ada waktu ketemu?



💎💎💎






salam dari mereka

salam dari mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RegolithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang