Waktu makan ketoprak kemarin, Eunbi dan Taehyung sempat tukeran id line. Makanya selama tiga hari ini Eunbi rajin banget tukar pesan sama cowok itu.
Tapi selama tiga hari ini juga Eunbi belum ketemu sama Taehyung lagi. Wajar sih, soalnya Eunbi gak ada kepentingan buat datang ke fakultas Taehyung lagi. Dan Taehyung pun sepertinya gak ada alasan buat datang ke fakultas Eunbi.
Lagian, Eunbi ini siapanya Taehyung sampai berharap cowok itu datang ke fakultas Eunbi. Huft.
"Bi, dicariin kak Minkyung tuh di sekre." ucap Dahyun yang baru saja datang ke kantin.
Eunbi, Eunseo dan Kyulkyung memang sedang berkumpul di kantin sebelumnya. Sekalian nunggu Dahyun yang balik lagi ke kelas buat ambil modulnya yang ketinggalan.
"Ngapain?" tanya Eunbi heran.
"Tau deh. Katanya sih rekap kuisioner tentang jahim baru itu. Lo di telepon kagak angkat-angkat, ngambek dia." jawab Dahyun sambil mencomot kentang goreng milik Kyulkyung.
"Etdah, lupa gue," Eunbi menepuk dahinya pelan. Salahkan handphone-nya yang kehabisan baterai. "Yaudah gue pergi dulu, deh. Thank you, Hyun."
Tanpa menunggu respon dari teman-temannya, Eunbi melesat pergi ke sekre himpunan. Cewek itu berlari kecil karena langit sedikit gerimis.
"Ah, sial. Bentar lagi pasti hujan besar." gumam Eunbi.
Sampai di sekre, tanpa mengetuknya Eunbi langsung membuka pintu.
Maklum, panik.
"Buset, kenapa lu? Dikejar setan?" tanya seseorang yang Eunbi jelas kenal, Donghyun namanya.
"Sorry. Kak Minkyung ada di dalem?" tanya Eunbi sambil melepas sepatunya.
Sekre himpunan ini bentuknya memang seperti rumah kontrakan. Ukurannya cukup besar untuk sekre, dengan empat ruangan di dalamnya. Ruang tengahnya penuh dengan loker, meja-meja dengan tumpukan berkas dan beberapa komputer.
"Di kamar." ucap Donghyun singkat, lalu kembali fokus ke laptopnya.
"Jangan ngebokep mulu, lu." ucap Eunbi lalu melesat, takut ditimpuk cowok berbadan besar itu.
"Sialan, lo! Gue ngerjain laporan kali!" ucap Donghyun teriak tak terima.
Eunbi tak peduli dan langsung mengetuk pintu 'kamar' yang dimaksud Donghyun.
Di sekre memang ada dua kamar, kamar cewek dan kamar cowok. Tapi, di dalamnya bukan berisi kasur atau ranjang. Hanya karpet tebal dengan beberapa bantal dan selimut. Dua kamar itu digunakan untuk tempat menginap jika kegiatan himpunan ataupun fakultas berakhir cukup malam. Atau sebagai pelarian bagi mereka yang tidak ingin pulang ke rumah.
Setelah dipastikan ada jawaban dari dalam, Eunbi segera mendatangi kak Minkyung.
Bisa ditebak, setelahnya Eunbi berakhir dengan membantu kakak tingkatnya itu. Dan hujan di luar sana mulai turun cukup deras.
💎💎💎
Eunbi melirik handphone-nya yang kini bisa dinyalakan.Pukul 9 malam.
Hujan di luar sana masih turun, cukup deras.
"Gak mau naik grab aja? Gue mau naik grab nih." ucap kak Minkyung yang baru akan meninggalkan sekre.
Eunbi menggeleng, "Enggak kak. Kalau malem, jalan ke apartemen gue gak bisa dilewatin ojol, banyak banget opang yang suka razia soalnya."
Kak Minkyung mengangguk singkat, "Yaudah gue duluan. Lo bareng si Donghyun aja, ya." ucapnya lalu pergi meninggalkan sekre.