"Ih, mau dibawa kemana?" Eunbi menahan lengan Vernon."Dijualin lah. Lo gak mau nombok kan?" tanya Vernon sambil tersenyum.
"Vernon, yaampun, itu ada 9 kotak! Lo mau jualin 9 kotak sendirian?" Eunbi balik bertanya.
"Eh engga, ditambah kotak punya lo itu jadi ada 10 ya, Non! Gila lo?"
"Yaelah, Bi!! Dibanding elo nombok 450 rebu. Kan mending gue jualin, Bi." Vernon tertawa ringan.
"Iya, Vernon. Emang bener," Eunbi menghembuskan nafasnya.
"Tapi itu 10 kotak ya Vernon ku yang ganteng. Lo mau jualin 200 biji seorang diri gitu?!"
"Udah, lo gak usah banyak protes. Mending sekarang lo pulang aja. Biar gue yang jualin ini. Kebetulan gue ada kelas pengganti sore ini." ucap Vernon.
Eunbi masih tidak terima harus merepotkan Vernon. Tapi, dia juga tidak tahu solusi yang baik untuk masalah ini.
"Masalah duitnya, besok gue setor ke lo kok. Tenang aja. Percayain aja sama abang Vernon eheheh." lalu Vernon pergi bersama kresek besar berisi tumpukan danus (SIALAN) itu.
Eunbi hanya bisa berdoa semoga Vernon memiliki banyak keberuntungan hari ini.
💎💎💎