💎 karma - 2

419 83 16
                                    

Kyulkyung lagi ngegadoin madurasa, gak ada malunya walau udah kuliah tingkat 2. Eunbi, Eunseo sama Dahyun sibuk sama handphone. Lagi pada mabar, tapi mabar hago.

Ya gitu dah.


Masalah Wooseok udah beres. Kyulkyung sama Eunbi minta maaf dan Wooseok sadar Eunbi gak mau sama dia. Udah gak berhubungan lagi sejak saat itu.

Well, cukup kelihatan. Wooseok gak bener-bener serius sama dia, buktinya cowok itu ngelepas segitu gampangnya.

"Si cowok kopi apa kabar?" tanya Kyulkyung.

Eunbi yang lagi serius main hago, karena gak mau kalah dari Eunseo dan Dahyun, memilih buat gak menjawab pertanyaan gadis China itu.

Kyulkyung bete, "Bi, gue nanya nih!"

"Eh-eh gimana? Ya gitu." ucap Eunbi yang lalu diikuti oleh teriakan keras Dahyun yang menggema di kamar Eunseo karena dikalahkan oleh kedua temannya.

Kyulkyung melirik Eunbi sekilas, "Cocok tuh sama elo." goda gadis itu.

Eunbi mendengus, "Gak usah mikir macem-macem. Gue sama cowok itu cuman gak sengaja ketemu."

Eunseo mengendikkan bahunya, "Tapi dia mau nraktir lo kopi? Baik juga. Padahal lo stranger bagi dia."

--

Cowok random itu- Eunbi bahkan kelupaan untuk bertanya namanya siapa.

Dua hari lalu, saat Eunbi sedang mencari Wooseok dan Kyulkyung, Eunbi malah bertemu cowok itu. Alih-alih mengantarkan Eunbi mencari Wooseok dan Kyulkyung, cowok itu malah menawarkan Eunbi untuk minum kopi.

Eunbi suka kopi, tapi urusannya sedang mendesak.

"Mau traktiran? Kopi di kantin sini terkenal enak, loh." tawar cowok itu.

Oke, Eunbi kalah oleh traktiran dan kopi dari stranger yang baru ia temui beberapa menit lalu.

Eunbi tidak sejahat itu terlena dengan traktiran hingga lupa untuk menanyakan nama cowok ini. Tadinya ia berniat untuk bertanya, tapi matanya malah menangkap tubuh tinggi Kyulkyung.

Kelanjutannya tentu saja Eunbi meninggalkan cowok itu dan menghampiri Kyulkyung.

--

Sejak saat itu teman-temannya selalu mengatakan jika cowok itu seperti dikirim untuk Eunbi.

Well, Eunbi tidak setuju. Dia baru bertemu dengan cowok itu satu kali dan berakhir dengan perpisahan yang tanpa ucapan pamit. Bahkan mereka tidak berkenalan satu sama lain. Eunbi anggap itu semua hanya kebetulan.

"Gue mau beli cola." ucap Eunbi beranjak dari duduknya.

"Nitip!!" sontak ketiga temannya itu kompak berteriak.

Eunbi mendesis, sudah biasa baginya.



Di dekat rumah Eunseo, ada minimarket yang buka 24 jam. Niatnya Eunbi hanya ingin membeli satu botol cola, namun teman-temannya malah nitip dibelikan sekarung camilan. Sialan memang.

Eunbi sedang sibuk mencari snack keripik kentang titipan Dahyun saat matanya melihat keberadaan seseorang yang sepertinya tidak begitu asing.


Ah, benar! Si cowok absurd itu.


Tanpa berpikir panjang, Eunbi menghampiri cowok itu. Niatnya ingin mengucapkan maaf dan terima kasih. Maaf karena pergi tanpa pamit dan terima kasih karena sudah menraktir kopi.

RegolithTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang