〚 persiapan.〛

402 25 0
                                    

   "Apa aku perlu membawa ini?" gumam Crystal. Ia sedang memasuk-masukkan barang-barang ke dalam koper.

  Tok.. tok..
  Seseorang mengetuk pintu kamar Crystal.
  "Masuk!" seru Crystal.

  "Non, ini temen temennya udah dateng!" ucap bibi pembantu Crystal.
  Crystal langsung bangkit berdiri, rambutnya yang dikuncir kuda bergoyang.

  "Iya, bi, suruh langsung ke kamar aja ya, dan juga ambilin apa gitu ya buat mereka," pinta Crystal.
  Bibi itu mengangguk sopan, "Siap non."
  "Makasih, bi."

  Tak lama kemudian Geralda dan Myla masuk ke kamar Crystal.
  Geralda menguncir rambutnya, ia berpakaian serba hitam dan juga ia membawa tas berisi baju dan keperluannya untuk study tour.
  Myla membiarkan rambutnya tergerai bebas, ia mengenakan bandana di rambutnya. Penampilannya makin manis dengan kaus biru muda dan celana putih.

  Lalu bibi itu datang kembali dan menghidangkan teh hangat serta snack untuk mereka. Setelah itu, ia keluar.

  Hari itu mereka berencana untuk menyeleksi barang-barang bawaan mereka bersama.

  "Aku udah pilih nih," kata Crystal, ia menggeret kopernya ke depan mereka.
  Geralda langsung merebut koper berpita milik Crystal.

  Saat dibuka...

  Di bagian atasnya terlihat banyak parfum bermerek, hairdryer, catokan, dan pengeriting rambut. Di bawahnya ada gaun panjang, lalu di bawahnya baru ada baju-baju informal.

"HAH?!" teriak Geralda, ia membelalakkan matanya.
"What?" tanya Crystal santai, ia sama sekali tak merasa aneh dengan barang-barangnya.

"Kamu serius? Ini semua gak bakal diperluin, sebanyak ini lagi!" Geralda mengomelinya.

  Crystal langsung membalas, "Perlu lah! Bayangin aja kamu di hutan, kotor-kotoran, terus pas balik-balik keramas ga bisa catok rambut. Aku ga bisa pergi keluar tanpa mencatok rambutku terlebih dahulu!"

  Geralda tak habis pikir. Gadis ini sudah gila, batinnya.

  "Kau kira itu hal penting? Aku juga sering pergi tanpa mencatok rambutku. Bahkan, aku tak pernah mencatok rambutku sebelum pergi. Dan juga, kita tidak study tour ke hutan, bodoh."

  Crystal membisu.
 
  Geralda lalu mengeluarkan pengeriting rambut dan hairdryer milik Crystal.
  "Jangan hairdryer!" pekik Crystal panik.
  "Di hotel ada hairdryer," ujar Geralda.

  "Ini juga, pilih aja parfumnya dua, kamu kan pergi ngga buat jualan parfum!"
  Crystal menimbang-nimbang untuk mengeluarkan parfum yang tak ia gunakan dari kopernya. Akhirnya tersisa 2 parfum, parfum wangi anggur dan parfum wangi teatree.

  Dengan bantuan Geralda, Crystal menata kopernya.
  "Finally," Crystal menghela napas lega setelah melihat kopernya yang rapi dan lebih minimalis.

  "Myla, apa yang kau bawa?" tanya Crystal padanya.
  Myla membuka kopernya. Koper itu tertata sangat-sangat rapi! Bahkan bajunya dilipat sedemikian rupa agar hemat tempat.
  "Nah, gini dong. Emang kamu?" ledek Geralda pada Crystal.
  "Berisik!" balas Crystal.

  Akhirnya hari study tour  telah tiba.
  Myla membuka matanya yang terpejam. Ia melirik jam di samping kasurnya lalu bergegas mandi.

  Ia sampai di sekolah tepat waktu. Mereka berbaris rapi mengikuti arahan masuk bus.

  Sesudah lima belas menit perjalanan, Crystal lapar. Ia membuka bungkus keripik kentang rasa bbq yang ia bawa.

  "Wih, apa nih?" Geralda langsung mencomot satu.
  "Jangan main ambil lah!" protes Crystal.
  Ia mendengus kesal, lalu ia berusaha menjauhkan keripiknya dari Geralda.
"Pelit banget parah."

  Myla hanya diam menyaksikan pertengkaran kecil itu.
  Ia menggunakan headshet untuk mendengarkan lagu lalu menatap keluar jendela menikmati pemandangan.
  Di bus, Myla tertidur. Ia sangat bosan lalu jatuh tertidur.

_____________________

Jangan lupa dukungannya ya, terima kasih banyak!

𝐛𝐞𝐬𝐭𝐢𝐞𝐬 [ 𝐞𝐧𝐝. ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang