Sesampainya di kamar hotel ..
Crystal langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi sebelum tidur."Besok kumpul jam berapa?" tanya Geralda dengan suara menggelegar khasnya.
Raut muka Myla tidak terlalu senang dengan itu."Jam berapa My?" tanya Geralda lagi.
"Jam setengah delapan.." balas Myla.Geralda mengerutkan dahi, "Kamu kenapa kayak gitu sama aku?"
Myla terkejut, "Ke-napa apa?"
"Kamu keliatan ga suka sama aku," Geralda menyilangkan tangannya.
"Maaf Geral.." ujar Myla.
"Kamu ga nyaman sekelompok sama aku?" tanya Geralda.
Myla menunduk, "Aku kurang suka dengan suara kerasmu yang terdengar seperti membentak orang, maaf ya."Myla tak menduga Geralda akan tersenyum. Geralda lalu menjawab, "Baiklah, aku akan mencoba untuk berbicara santai, jangan kaku padaku, My. Makasih juga udah jujur, aku paling ga suka orang yang ngomongin aku di belakang."
Myla menghembuskan napasnya lega. Ternyata Geralda memang baik, dia juga tidak sekasar yang ia bayangkan.
Keesokan paginya...
Myla menggucang tubuh Geralda yang masih terlelap, "Maaf ya mengganggu tidurmu.."
Geralda mengucek matanya, "Kenapa? Sekarang jam berapa?"
"Sekarang masih jam lima. Kemarin aku melihat menara kecil di timur hotel, aku mau lihat sunrise. Apa kau keberatan menemaniku?" pintanya.
"Lu dah mandi?" tanya Geralda heran.
Myla mengangguk.
Tanpa ngomong apapun lagi, Geralda langsung mandi.
Cring!
Geralda siap dengan kaus biru berkerah tanpa lengan dan jeansnya.Pakaian Myla hari itu adalah kaus lengan pendek putih ditutupi sweater warna hijau pastel. Untuk bawahan, Myla memilih legging panjang simpel warna putih.
"Tapi, Geralda, bagaimana dengan dia?" Myla menunjuk Crystal.
"Tinggal saja."Myla tetap tak tega.
Ia menulis di sepucuk kertas
"Kami jalan jalan keliling hotel ya."Setelah itu ia menaruhnya di rak kecil dekat kasur Crystal.
Geralda dan Myla berjalan beriringan sampai mereka melihat sebuah menara kecil.
(Ilustrasi)
Myla dan Geralda berkeliling sebentar sambil menikmati sejuknya udara pagi. Kedua gadis itu lalu menaiki tangga menuju ke atas. Di atas mereka bisa melihat pemandangan pagi yang indah."Mau ku fotokan?" Geralda menawarkan.
Myla tersenyum, "Baiklah."
Geralda memotret siluet bayangan Myla.
"Terima kasih," ucap Myla setelah melihat hasil fotonya."Dihh! Menara kuno!!" teriak seseorang seperti melampiaskan kemarahannya.
"Aku gak akan naik ke sana! Pasti bau dan kotor. Ewww," suara itu kembali terdengar.Dari atas, Myla dan Geralda memperhatikannya.
"Ema?""Percuma, disini gak dapet angin segar! Gimana mau dapet ide bales si bodoh itu," gerutu Ema.
Mata kedua gadis itu membulat lebar. "Crystal?" bisik mereka satu sama lain.
Di dekat menara itu terdapat papan panjang. Di situ tertempel secarik kertas.
"Apaan nih?" Ia membacanya.PESTA TOPENG
SEBAGAI UCAPAN TERIMA KASIH KAMI, KAMI AKAN MENGADAKAN PESTA DANSA UNTUK PARA MURID.
KETENTUANNYA SEBAGAI BERIKUT :
- MEMAKAI TOPENG YANG AKAN DIBERIKAN
- MENGGUNAKAN KOSTUM PESTA
- PASANGAN DANSA DIUNDIKANDEMIKIAN, INFORMASI BARU DARI HOTEL KAMI, TERIMA KASIH
TTD
MATHEW ||_||DISETUJUI OLEH
EMY >.<
Seketika wajah Ema berubah panik."OMG! Aku gak bawa gaun!" pekiknya, "Kalo pasangan gue si Derren, matilah gue!"
Tiba tiba, Ema menjetikkan jarinya, "Kayaknya dia bawa gaun deh, gue gak mau tahu harus dapetin gaun itu! Pasti ada di kopernya! Gue mesti ambil hari ini!"
Ia terdiam sejenak.
"Gue tahu! Di R. Penyimpanan hotel pasti ada cadangan kuncinya!"
Ema pun segera berlari menuju ke ruang penyimpanan hotel.Geralda langsung turun dari menara melihat apa yang dibaca Ema.
Setelah membaca pengumuman itu, dia langsung bersiap mengejar Ema.Myla cepat-cepat menarik tangannya.
"Tunggu Geral! Tunggu sampai pesta itu berlangsung! Buatlah dia malu atas perbuatannya di depan banyak orang. Kalau dia dicegah sekarang, ia tak kan menyerah apalagi berubah," ucap Myla bijak.
Geralda tertegun, "Crystal gimana?"
"Kalau Crystal, dia harus di kasih tahu secepatnya"Mereka berlari kembali ke kamar.
[ R. Penyimpanan ]
- KUNCI -
"Kamarnya nomor.."
"Nah, got it!"
Ema memasukkannya ke kantung celananya.Tiba tiba.
"Hei, nak!" seru Pak Mathew tiba-tiba muncul di depan pintu.
"Kenapa kau disini?"Dengan cepat, Ema berkata, "Lagi nyari teman kelompok gue, eh nyasar ke sini. Gue kira ini toilet!"
Tanpa memedulikan jawaban pria itu, Ema bergegas lari ke kamarnya dan menyimpan kunci itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐛𝐞𝐬𝐭𝐢𝐞𝐬 [ 𝐞𝐧𝐝. ]
Teen FictionWhat happens when the popular girl, the tomboy girl, and the nerdy girl are put together? Harus menghabiskan masa study tour bersama teman-teman yang sama sekali tidak dekat dengannya merupakan suatu mimpi buruk bagi Crystal. Crystal yang populer d...