〚 kelompok study tour. 〛

918 36 6
                                    

Langit pagi ini cerah. Matahari bersinar dengan tenang. Awan-awan putih tipis tertiup angin. Burung-burung gereja hinggap di dahan pohon melantunkan berbagai lagu riang.

XII-B
Kelas itu sangat berisik di pagi hari. Cewek-cewek yang bergibah ria di tengah, para cowok yang sibuk menatap layar karena sedang bermain game bersama di belakang kelas. Mereka saling meneriaki satu sama lain ketika ada yang tidak benar bermain gamenya.

Plup!
Gadis dengan bandana merah bernama Ema meniupkan bulatan kertas kecil melalui sedotan sehingga kertas itu menabrak pipi Crystal, gadis berjepit rambut berkilau. Keduanya adalah teman sekelas, ralat— musuh sekelas yang duduk di kelas XII-B.

Crystal langsung menggebrak mejanya, "Apa-apaan kau!" seru Crystal tak terima.
"Aku cuma bosan," jawab Ema santai tanpa menatap wajah Crystal.
Crystal langsung menarik rambutnya kesal.
"Hei!" Ema tak terima.
"Kau yang mulai duluan!" balas Crystal lalu duduk kembali di bangkunya.

Dari dulu keduanya tak pernah akur karena mereka menyukai lelaki yang sama, sayangnya cowok itu tak menyukai keduanya. Sialnya lagi, mereka selalu sekelas. Lelaki yang mereka sukai bernama Derren, ia bisa dibilang cowok yang keren, dengan rambut hitam legam dan alis tebal yang menjadi idaman banyak perempuan.

Sementara itu, hanya ada seorang gadis yang duduk di bangku belakang kelas, dia asyik dengan headphonenya yang memutar lagu rock favoritnya. Ia bernama Geralda.
Dug! Dug! Dug!
Kelas itu semakin berisik karena meja yang ia pukul-pukul mengikuti irama lagu. Namun, tak ada yang berani untuk menegurnya.

Sekarang, mari kita berjalan ke bangku depan.
Nampak gadis dengan paras ayu yang duduk anggun sambil membaca buku. Pada jam pelajaran ketiga ada ulangan biologi dan ia sedang mempersiapkannya.
Gadis itu bernama Myla, ia adalah murid teladan di kelas itu. Seperti bayangan kalian, cantik, pintar, dan banyak disukai lawan jenisnya.

KRINGG!
Bel berbunyi, semua murid langsung kembali ke bangku mereka masing-masing.

Tap.. tap.. tap..
Bunyi high heels yang dipakai oleh guru mereka, Emy, bergema di kelas. Ia membawa sebuah map plastik di lengannya.

Hari itu ada pembagian kelompok study tour untuk seminggu.

"Hari ini pembagian kelompok study tour. Peraturannya, dibagi 3 orang tiap kelompok," jelasnya.

Ia mengalihkan pandangannya ke seisi kelas, Emy mulai membuka map plastik itu.

"Kelompok 8, Ema, Ruvy, dan Unis."
"Aku sama si Unis???" protes Ema.

Tentu saja Ema protes, sedangkan perempuan bernama Unis itu tersenyum nyengir. Ia adalah anak perempuan yang tak peduli penampilan. Rambutnya acak acakan, kantung matanya menghitam dan ia sangat membuat Ema risih, baginya dia tidak selevel dengan anak itu.

"Ema, jangan protes atau kau tak ikut?!" ancam Bu Emy.
Ia akhirnya tutup mulut pasrah.

Crystal menutup mulutnya, berusaha menahan tawanya. Walau sebenarnya, mulutnya tak tahan untuk mengolok Ema.

"Kelompok 9, Geralda, Myla, .."

"Hoam.... " Crystal menguap.

"Dan kau Crystal," lanjut Bu Emy, mengangkat telunjuknya menghadap pada Crystal.

"What?!" protes Crystal, ia mengalihkan pandangan ke Geralda.

Crystal mendengus, ia sama sekali tak akrab dengan ketiga teman sekelompoknya itu, Myla saja tidak, apalagi Geralda yang ia anggap aneh dan sama sekali tidak ada "girly" -nya itu. Sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang menjaga penampilan.

"Pftt, rasakan Crystal!!" ujar Ema.

____________________________

Halo semuanya, perkenalkan aku @_NayTulips, mungkin aku termasuk penulis baru di dunia wattpad, ini adalah novel pertamaku. Aku berharap kalian menyukainya. Jangan lupa voment dan terus support karya-karya aku! ❤

_______________________

About the characters :
Crystal : girly, modis, populer di kelasnya;
Geralda : penyuka warna gelap, pemberani, penikmat musik rock, tomboy.
Myla : cantik, pemalu, kutu buku, sangat cerdas.

𝐛𝐞𝐬𝐭𝐢𝐞𝐬 [ 𝐞𝐧𝐝. ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang