Sampai rumah Rasya langsung masuk ke kamar. Sampai di kamar dia meletakkan bunga dan surat nya di atas meja belajar nya. Dia membaringkan tubuh nya di atas kasur empuk nya. Dia merasa lelah memikirkan siapa yang telah mengirimnya bunga dan surat tersebut.
"Kak.. resa masuk ya" resa mengetuk pintu kamar kakaknya.
"Iya dek"
"Kak, ini ada paket buat kakak. Tadi ada tukang pos di depan rumah, katanya buat kakak" ucap nya menjelaskan tentang paket yang di bawa nya dan menyerahkan kepada kakak nya.
"Dari siapa dek?" Tanya Rasya.
"Gak tau kak, yaudah aku ke kamar ya" pamit nya sambil kembali menutup pintu.Untuk Rasya
Kamu belum makan kan?
Ini aku belikan pizza, makan ya
Jangan sampai sakit, nanti orang rumah repot.Kening Rasya mengerut, siapa lagi yang mengiriminya makanan ini. Rasya memang tak ke kantin tadi di sekolah.
Di buka nya bungkus makanan tersebut, isinya pizza dengan ukuran lumayan besar.
Lalu dia keluar kamar nya membawa pizza tersebut ke ruang tv. Disana ada ayah, ibu dan resa.
" Ini ada pizza yah Bu dari teman Rasya" ucap Rasya sambil meletakkan pizza nya di atas meja.
"Dari siapa nak" tanya ayah mewakili pertanyaan ibu dan resa.
"Dari teman yah" jawab nya asal
"Itu paket yang di kirim tadi ya kak?"
"Eemm.."
"Emang dari siapa sih nak" sekarang ibu yang mengintrogasi.
"Teman sekolah Bu.., udah makan aja yah Bu.." ucap Rasya menghindari pertanyaan selanjutnya dari ibu ayah dan adiknya.•••
Malam ini malam Minggu, mungkin bagi remaja lain sudah biasa malam Minggu berada di luar rumah dengan pasangan masing-masing. Tidak dengan Rasya. Dia hanya keluar dengan ayah ibu atau sanak saudara nya.
Benda persegi panjang milik Rasya bergetar menandakan bahwa ada pesan masuk. Rasya melihat pesan tersebut.0822xxxxxxxx
Turun ke depan rumah sebentar boleh?Karena penasaran rasya menjawab pesan tersebut dengan jawaban boleh.
Sebelum turun, rasya lebih dulu melihat dari jendela nya dia melihat sosok lelaki disana. Tapi dia tidak takut, toh di komplek rumah nya ini aman kok.
Lalu Rasya turun menuju halaman depan rumah nya.
Lelaki yang tadi di lihat nya sudah tak ada. Kemana lelaki tadi? Ucap nya dalam hati.
Saat Rasya membuka pagar sambil melihat ke kiri dan ke kanan tak ada siapa pun yang ia temukan.
Lalu kaki nya seperti menginjak sesuatu. Lalu dia melihat ke bawah, matanya terbelalak melihat apa yang ada di bawah kakinya saat ini. Coklat.
Dari mana lelaki itu tau, kalau Rasya sangat menyukainya coklat. Rasya mengambil coklat tersebut sambil tersenyum. Di lihat nya ada sebuah note disana. Hanya ada empat senyum disana, kening Rasya mengerut. Apa maksud orang tersebut memberi nya coklat dan tersenyum.
"Terimakasih" ucapnya pada siapa pun yang memberikan coklat tersebut. Namun tak ada balasan hanya ada angin yang berhembus.
Rasya kembali menutup pagar rumah nya. Dan kembali ke kamar.
Diraihnya benda persegi panjang di atas kasur nya.
Dia hendak mengucapkan terimakasih pada pemberi coklat tersebut. Namun saat dia melihat pesan masuk dia lebih terkejut dengan balasannya.0822xxxxxxxx
Sama-sama :)Rasya tersenyum melihat balasan dari orang yang belum di ketahui nya itu.
Dia merasa lega ternyata orang tersebut mendengar ucapan terimakasih nya.
Cepat-cepat dia membalas pesan tersebut.Rasya
Kamu kemana waktu aku turun?Rasya berharap ada balasan disana, namun tidak ada balasan. Sama seperti malam-malam sebelum nya. Rasya menunggu balasan tersebut hingga tertidur.
•••
Minggu, hari yang membosankan bagi Rasya. Dia tak tau apa yang mau dia lakukan. Seperti biasa hanya menonton televisi bersama resa.
Lalu dia teringat mengapa dia tak mencoba mengajak orang yang selama ini mengirimkan nya kue atau coklat tersebut untuk ketemuan di cafe.
Karena menurut nya itu masih batas wajar, lalu rasya meraih benda persegi panjang kesayangan nya.Rasya
Ke cafe pahlawan ya! Aku tunggu.Satu menit.. dua menit.. 10 menit masih belum ada balasan.
Rasya jadi bingung mau siap-siap atau enggak. Jadi dia memutuskan untuk siap-siap, kemudian pergi ke kafe pahlawan seperti yang di janjikan nya.
Dia masuk ke cafe pahlawan dia tak melihat orang yang sibuk dengan makanannya masing-masing, tak ada yang tampak menunggu nya disini.
Mungkin dia belum sampai pikir nya."Mbak Rasya ya?" Tanya seorang pelayan laki-laki pada rasya.
"Iya mas" jawab nya seadanya.
"Mbak silahkan duduk di meja sana mbak" memberiku instruksi sambil menunjukan sebuah kursi di pojok dekat jendela dengan nuansa pemandangan yang bagus sepertinya.
"Makasih mas, tapi saya mau tanya siapa yang nyuruh mas buat nyiapin ini semua?" Tanya nya pada pelayan tersebut melihat meja yang di tunjuk nya tadi tidak kosong melainkan sudah terisi dengan nasi goreng, coklat panas, dan ada potato di sana.
Bagaimana orang yang menyuruh mas pelayan tersebut tau semua hal yang disukai oleh rasya.
"Tadi ada mas-mas yang nyuruh saya nyiapin ini semua mbak" jawab nya jujur.
"Sekarang mas nya mana mas?" Ucap rasya penasaran.
"Udah pulang mungkin mbak""Yaudah, makasih ya mas"
"Sama-sama mbak"
Lalu mas pelayan tersebut berlalu meninggalkan Rasya sendirian di kursi tersebut.
Rasya lalu duduk di kursi yang sudah ada di atas meja nya nasi goreng, coklat panas dan potato kesukaannya.
Rasya meraih handphone nya di tas selempang nya.Rasya
Kamu mana? Aku makan sendirian?Beberapa menit tak ada balasan. Rasya mulai makan makanan yang telah di sediakan. Saat Rasya tengah sibuk dengan makanannya ada mata yang tak lepas melihat nya sambil tersenyum. Senyum yang tak dapat di jelaskan, bahwa pemilik senyum tersebut bahagia melihat perempuan yang tengah makan tersebut bahagia.
•••
Rasya pulang dengan sedikit kecewa, karena ia berharap bisa bertemu dengan orang yang selama ini telah banyak mengeluarkan uang untuk membeli nya makanan seperti tadi.
Lalu handphone nya bergetar.0822xxxxxxxx
Kamu udah sampai rumah?"Ini orang nyebelin juga ya, tadi di SMS balas nya waktu aku udah nyampek rumah, mau nya apa sih?"
Gerutu nya dengan kesal.Rasya
Udah, terus kamu kenapa enggak datang? Aku kan ngajak kamu ketemu, bukan mintak di traktir makan :|Balas rasya dengan kesal. Lelaki yang menerima pesan balasan Rasya tersebut tersenyum. Dia bahagia saat ini.
0822xxxxxxxx
Yaudah, kamu istirahat ya
:)Rasya yang melihat balasannya. Merasa kesal karena lelaki tersebut seperti mempermainkannya.
Rasya
Mau kamu apa sih?Seperti biasa, tak ada balasan dari orang yang tengah di kesali oleh rasya saat ini.
Lalu Rasya mencoba menelpon orang yang sudah membuat nya kesal tersebut.
Setelah di angkat, Rasya merasakan jantung nya seperti mencelos ke perut nya. Dia merasa gugup bukan main.
Kamu harus bisa ucap nya dalam hati."Kamu siapa? Kenapa ngirim aku makanan-makanan? Trus tadi aku ngajak kamu jumpa kamu kemana?"
"...."
"Kenapa diam? Ayo jawab!"
"...."
"Kamu ngeselin ya? Aku nanyak lho ini, kamu jawab dong" Rasya dengan nada marah nya. Tapi masih belum ada balasan juga.
Tutt..tutt..
Sambungan nya terputus dan pasti di putuskan oleh laki-laki itu."Iiihhh nyebelin deh" ucap Rasya dengan melempar handphone nya ke kasur.
Namun lelaki yang di telponnya nya tadi bahagia sekali mendengar suara perempuan yang di kagumi nya tersebut. Dia bukan malu menunjukkan wajah nya di depan Rasya karena jelek, atau karena tak bermental untuk mengucapkan rasa nya pada Rasya.
Namun, dia memiliki cara nya sendiri untuk memiliki Rasya.Hahahah...
Iiihhh jangan lupa komen trus like yahh cerita nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Bahagia
Teen Fiction"Sebenarnya aku kesini bukan cuman untuk ajak kamu ke kampus bareng si" sambil menggaruk tekuknya yang tak gatal. Rasya menautkan kedua alisnya, heran memerhatikan tingkah Fandi yang salah tingkah. "Terus?" "Sya, pacaran yuk" ucap Fandi tanda basa-b...