Harus nya aku enggak pernah buka hati aku buat kamu, jadi aku gak seemenderita ini nahan rindu yang tak bisa kuucapkan.
Hal baru yang Rasya rasakan saat ini adalah ia kembali menemukan dengan rasa bahagia setelah beberapa hari ini kebersamaan nya dengan Fandi.
Rasya juga bingung, entah kenapa secepat itu Rasya memberikan kepercayaan pada orang yang baru ia kenal. Itupun hanya mengenal nama, tidak dengan alamat, keluarga, atau apapun itu.
Iya, Rasya hanya mengenal nama Fandi tidak lainnya. Sebaliknya, Fandi tau semua hal tentang Rasya."Keluarga kamu dimana?" Tanya Rasya karena penasaran dengan kehidupan Fandi yang luar biasa santai.
Sepertinya keluarga Fandi baik-baik saja."Ada di rumah" jawab Fandi sarkas.
"Iya, aku tau di rumah. Maksud aku, disini juga?"
"Di mall?"
Mereka sedang di salah satu pusat pembelanjaan saat ini, salah satu mall elite di kota malang, mereka menikmati malam Minggu disini seperti remaja-remaja lainnya.
Tapi mereka tidak nonton film, mereka hanya keliling-keliling menikmati keramaian mall.Mendengar jawaban Fandi yang tidak serius, Rasya memutar matanya malas.
Ckck Fandi hanya tertawa melihat Rasya jalan lebih dulu."Ngambek?" Tanya Fandi.
"Ada keluarga aku disini, tapi di rumah" sambung Fandi.
Rasya tidak menjawab. Dia diam mendengar jawaban Fandi. Bukan itu yang mau ia dengar, dia ingin mendengar cerita keluarga Fandi, berapa adiknya? Berapa kakaknya? Bagaimana ayahnya? Bagaimana ibunya?.
Tapi Rasya tetap berpikir, mungkin Fandi bukan orang yang mudah terbuka soal keluarga nya."Beli ice cream mau?" Tanya Fandi saat mereka berdiri di depan food court ice cream.
"Boleh"
Fandi beranjak menuju penjual ice cream tersebut. Memesan 2 cup ice cream untuk nya dan rasya.
"Thanks" ucap Rasya setelah di berikan ice cream oleh Fandi.
Fandi tidak langsung menikmati ice cream nya, ia memandang wanita yang saat ini di hadapannya.
Melihat mata rasya, ia seperti melihat wanita itu. Wanita yang sejak lama ia rindukan.•••
"Dari mana aja kak?" Tanya resa saat Rasya masuk ke ruang tamu.
"Jalan ke mall sama kak Fandi"
"Cieee udah move on dari kak dewa?"
Biasanya Rasya paling sensitif dengan pertanyaan ini, tapi sekarang tidak lagi.Sudah beberapa Minggu bulan ini dewa tidak pernah menghubungi Rasya. Bahkan Rasya seperti tidak mengharapkan pesan dari dewa lagi.
Sepertinya dia sudah move on."Biasa aja sih, udah kamu belajar sana, jangan mikirin kakak"
"Iya-iya" sambil memelet lidah nya mengejek Rasya.
Setelah resa keluar kamar Rasya, ibu rasya masuk.
"Darimana aja nak?" Tanya ibu lembut, sambil duduk di tepi tempat tidur Rasya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Bahagia
Teen Fiction"Sebenarnya aku kesini bukan cuman untuk ajak kamu ke kampus bareng si" sambil menggaruk tekuknya yang tak gatal. Rasya menautkan kedua alisnya, heran memerhatikan tingkah Fandi yang salah tingkah. "Terus?" "Sya, pacaran yuk" ucap Fandi tanda basa-b...