Bagian XVIII

295 11 5
                                    

Pacar:v

Udah bangun?

Satu pesan yang rasya terima setelah ia membersihkan kamarnya, pesan itu membuat nya tersenyum.
Iya pesan itu dari fandi, ia segera mengetik balasan untuk pacar nya itu.

Sejauh ini hubungan rasya dan fandi baik-baik saja, bahkan sangat baik-baik saja.

Ting

Satu pesan masuk, rasya membuka layar kunci handphone nya. Pesan dari fandi.

Pacar:v

Aku mau ngenalin kamu ke ibu,
hari ini, kamu mau kan?

Whatttt???? Ngenalin ke ibu? Mata rasya terbelalak, jantung nya jangan di tanya.
Sudah bertalu ingin keluar dari tempat nya.

Rasya

Kok mendadak? Aku gak ada persiapan :(

Balas rasya berharap fandi bisa memberikan keputusan untuk membatalkan pertemuan nya dengan ibu fandi (calon mertuanya) wkwkwk

Pacar:v

Ibu bisa nya hari ini, kamu gak perlu siapin apa-apa sayang.
Cukup senyum aja, ibu pasti luluh kok.
Anak nya aja luluh :p

Saat seperti ini, fandi masih bisa bercanda. Rasya rasanya hampir mati berdiri. Bagaimana ia bisa bertemu dengan ibu nya fandi. Ini adalah pertama kali nya ia di ajak dengan laki-laki untuk di perkenalkan pada ibunya.
Walaupun di hati kecil rasya, ia senang. Bahwa laki-laki yang selama ini menjadi pacar nya tidak menganggap nya sebagai perempuan biasa.

Fandi memang tidak main-main dengan hubungan ini. Fandi ingin rasya mejadi teman hidup nya, menemani masa sulit dan senangnya. Itu mejadi impiannya saat ini.
Dering handphone rasya berbunyi, menandakan ada panggilan masuk.
Rasya tersadar dari lamunan panjang nya.

Pacar:v is calling...

Oh mygod

Halo..

Aku belum siap fan..

Emang ketemu ibu aku, harus nyiapin apa sih? Ck.. ibu gak galak kok..

Tapi fan..

Rengek rasya, dia benar-benar belum siap.

Sssttttt, kamu jangan banyak mikirin yang enggak-enggak. Tugas kamu cuman siap-siap . Setelah itu serahin ke aku..

Fan...

Sayang, kamu percaya kan sama aku?

Hmmm

Yaudah kamu siap-siap.. see you..

Klik

Benda pipih itu telah menghilangkan suara fandu.
Bahkan setelah di pikir-pikir, fandi belum pernah menceritakan tentang keluarga nya. Tapi ia langsung ngajak rasya bertemu dengan ibu nya. Oh God!!

                                       •••

Dalam perjalan ke rumah fandi keduanya hanya diam. Rasya hanya menormalkan detak jantungnya dari tadi yang sudah meronta keluar dari tempatnya.
Mereka sudah berada di depan rumah fandi. Fandi mencoba meraih lengan rasya.

"Hey.. kamu cantik" ucap fandi tulus.

Tiga kata yang menambah kegugupan pada rasya, membuatnya kehilangan cara untuk menormalkan jantungnya.
Rasya yang memang menggunakan terusan sampai betis berwarna navy dengan lengan panjang, ia takut kelihatan tak sopan di hadapan ibu fandi. Rambutnya dibiarkan di gerai, ia menambahkan sedikit polesan make up pada wajahnya, menambah kadar kecantikannya.

Arti BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang