Bagian IX

814 28 1
                                    

Enam bulan sudah berlalu, masalah yang ada pada keluarga Rasya masih belum ada jalan keluar, ayah nya masih belum pernah pulang, dan ibu nya masih menangis merindukan ayahnya.
Hubungannya dengan dewa pun masih seperti dulu, dan saat ini mereka tengah sibuk mempersiapkan diri untuk ujian Nasional.
Hari ini adalah hari terakhir mereka ujian, Rasya merasa kalau dia baru beberapa Minggu menginjakkan kaki di sekolah ini. Baru kenal dengan semua teman-teman disini, dan sudah berpisah saja.

"Hhhhhhhh.." Rasya membuang nafas kasar, setelah kepergian ayah nya Rasya melakukan itu saat ia kalut, ia tak menangis lagi.
Itu yang di lakukannyaa saat ini, melihat keliling sekolah yang akan ia rindukan.

"Sya, bentar lagi masuk ni, ayok"
Ajak Tika dengan menggandeng tangan rasya, masuk ke ruangan ujian.

•••

Siswa dan siswi sekolah anugrah malang itu sudah berteriak senang di halaman sekolah. Bahagia, satu kata itu yang menjelaskan perasaan mereka saat ini, akhirnya mereka selesai dengan pakaian atasan putih dan bawahan abu itu.
Semua nya terlihat bahagia.

Dewa

Sya dimana? Pulang bareng aku ya
Mau ngajak ke suatu tempat
Gak terima penolakan.

Dewa memang seperti itu, dia tak pernah mau di tolak. Namun selama mengenalnya dengan baik, Rasya sudah paham sifat itu.

Rasya

Kalau gak boleh nolak kenapa nanyak?

Dewa

😁

Rasya dan Tika saat ini berada di kantin, menikmati makanan terakhir di kantin Bu Sarmi.

"Pulang nanti, sama dewa lagi?" Tanya Tika

"Iya tik, katanya mau ngajak ke suatu tempat"

Tika memang sudah tau masalah keluarga Rasya, dan dia tau maksud dewa baik, dewa hanya ingin menyenangkan hati gadis ini dengan cara mencintai nya.

"Aku juga mau pergi sama Riko"

"Kemana?"

"Belum tau sih, biasanya sih nonton"
Tika menjelaskan.

•••

"Aku duluan ya sya" pamit Tika saat sudah di jemput Riko pacarnya.

"Iya tik, dahhh"
Mereka berpisah di gerbang sekolah.

Rasya masih menunggu makhluk yang suka memerintah itu.
Dan sebuah mobil berhenti tepat di depan Rasya.

"Ayo masuk" ajak dewa. iya, pemilik mobil itu adalah dewa.

Rasya masuk dan duduk di sebelah dewa.

"Mau kemana sih? Gak perlu ganti baju dulu ni?"

"Kelamaan kalok ganti baju sya"

"Ini kemana?"

"Udah diam aja ya"

Rasya hanya mengangguk menurut.

Saat sampai di sebuah apartemen ternama di kota ini, mereka turun langsung naik lift ke rootof.
Dewa memang suka sekali melihat indahnya kota malang dari atas apartemen milik pamannya ini
Angin berhembus menerpa wajah mereka saat mereka tiba di atas sana, Rasya tersenyum bahagia sekali, dewa selalu tau cara membuat nya tersenyum.

"Wa, makasih ya"

"Buat?"

"Makasih selama ini udah mau nemenin aku buat hadapin Maslaah aku"

Arti BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang