Bagian V

902 36 3
                                    

Rasya.
Kamu gak niat buat nunjukin diri kamu? Sampai kapan buat aku terus penasaran kayak gini?

Laki-laki itu tersenyum menatap benda pipih tersebut, sambil membayangkan bagaimana perempuan itu penasaran terhadap diri nya.
Dia Dewa alfaro, anak satu-satunya dari keluarga terpandang di malang.
Dia menyukai rasya sejak ospek.
Dan rasanya sudah cukup dia mengagumi gadis itu dalam dia, dan berencana untuk menemuinya esok pagi di sekolah.

~~

"yah, bu aku berangkat ya"

"enggak sarapan dulu"

"nanti aja bu, di kantin bareng tika" ucapnya sambil berlalu.

Sampai di sekolah, dia langsung menuju kantin karena tadi udah janji dengan tika kalau mereka sarapan di sekolah.

"hai tik, tumben duluan kamu yang nyampek"ucap rasya menyapa sahabat nya itu.

"iya sya sengaja biar kita cepat sarapannya"

Saat rasya dan tika sibuk memakan sarapannya, tiba-tiba sebuah tangan terulur memegang coklat ke hadapan rasya.

"suka coklat?" tanya pemberi coklat tersebut.

Rasya hanya mengangguk, karena ia memang benar-benar menyukai coklat, bagaimana pun bentuk nya.

"buat kamu" lanjut lekaki itu sambil menyerahkan coklat itu pada rasya.

Bukan hanya rasya yang tercengang, tika juga bingung melihat laki-laki yang tika anggap tampan itu, tika mengenalinya.

"de dewa" ucap tika ternganga.

"kamu kenal dia tik"

"he eh"

"coklat nya buat aku atau tika?"

"ya buat kamu lah sya, kan dia ngasih nya ke kamu"

"ihh kali aja buat kamu tik, kan kalian saling kenal"

"ini buat kamu" ucap dewa menengahi perdebatan tika dan rasya.

"buat aku? Tapi kan kita enggak kenal" ucap rasya dengan polos.

"kenalin aku dewa alfaro" ucapnya.

"rasya ayuwi" menyambut tangan dewa.

"kok kamu tau aku suka coklat? " pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut nya.

" yaudah aku ke kelas dulu ya"
Pamit dewa pada rasya, langsung berbalik menuju kelas.

"eh tunggu " rasya mencoba menahan dewa agar tidak pergi, tapi sepertinya dewa tidak mendengar panggilan rasya yang kesekian kalinya.

Rasya berbalik menghadap meja kantin dan tika.
" kenapa senyum-senyum tik? "

" itu yang selama ini jadi secret admires kamu sya.. Kamu harus bahagia dong. Itu dewa, siapa coba yang gak kenal dewa, anak pemilik sekolah kita" ujar tika menjelaskan panjang lebar tentang dewa.

"aku baru tau dia barusan waktu kenalan tik"

"makanya kamu kalok sekolah itu bergaul dong, biar banyak kenal sya"

"aku bergaul kok tik, lagian aku sekolah bukan buat tau satu sekolah kok"

"iya sya, aku tau kamu sekolah buat dapat ilmu, tapi ya seenggaknya anak pemilik sekolah ini kamu tau dong sya"

"yaudah lah tik, ke kelas yuk"
Rasya mengakhiri perdebatannya dengan tika yang tak ada habisnya.

~~~

Arti BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang