Bagian XVI

595 25 5
                                    



Rasya telah selesai melaksanakan ujian akhir semester, bahkan saat ini rasya tengah malas-malasan di tempat tidur nya.

Tok..tok..tok..

Terdengar suara ketukan pintu kamar rasya.

"Siapa?" Tanya rasya malas.

"Resa kak"

"Masuk"

Resa memang seperti itu, penuh sopan santun, bahkan kalau di dunia ini kakak dan adik sering berkelahi hanya hal biasa, tidak dengan rasya dan resa. Mereka akur, resa bahkan sangat menghormati kakak nya, rasya.

Resa masuk dan memilih duduk di kursi meja belajar rasya yang terletak dekat lemari pakaian nya.

"Kak, kita liburan yuk"

"Hah?" Rasya bingung.

"Liburan"

"Kenapa kamu tiba-tiba pingin liburan"

"Gak papa sih kak, cuma mau quality time aja sama kakak dan ibu"

"Setiap hari juga kita quality time kali dek"

"Beda lah kak, aku udah ajak ibu. Ibu nyuruh aku ngajak kakak juga"

"Kalau ibu mau, kakak ngikut"

"Serius?"

"Iyaaa"

Resa tersenyum sumringah mendengar kakak nya ikut, dia bahagia.

"Tapi kok tiba-tiba liburan"

"Penat di malang"

Rasya hanya diam, tidak menjawab perkataan resa. Ia tau adiknya penat karena masalah yang ada pada keluarga nya.

Resa keluar dari kamar rasya.

Ting.

Tika

Sya, dimana? Aku di malang.

Pesan tersebut membuat rasya tersenyum, sudah lama rasya tak bersua dengan sahabat masa SMA nya dulu.

Rasya

Serius? Dimana tik? Aku rindu

Tika

Iya, kita ketemu di cafe biasa yaa

Rasya

Iya :)

                                 •••

Halo, kenapa fan?

Gpp, kamu dimana? Ucap fandi di seberang sana.

Lagi siap-siap mau ketemu tika.

Kok gak bilang, kan aku bisa nganterin kamu.

Gausah fan, aku naik motor aja.

Jangan, kamu tunggu di rumah aja. 15 menit lagi aku sampai yaaahh
GAK ADA PENOLAKAN.

Klik.

Fandi mematikan panggilan tersebut secara sepihak.
Rasya hanya tersenyum, mengingat baik nya fandi terhadap nya.

Dewa.

Lelaki itu hilang entah kemana beberapa bulan Ini. Ia tak pernah menghubungi rasya sejak terakhir saat itu.

                                   •••

"Kak, kak fandi di depan" ucap resa.

"Iya dek"

Rasya turun dari kamar nya, melihat fandi sudah berdiri di depan pintu utama rumah rasya.

Arti BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang