Bagian II

1.7K 51 4
                                    

Karena engga semua yang kita anggap tak peduli berarti tak ada. Ada hal yang tak perlu di jelaskan dengan ucapan, namun cukup di ungkap kan dengan perbuatan.

Rasya sampai di rumah pukul setengah tiga siang. Ia menyalami tangan ibu nya yang tengah sibuk mencuci piring.
"Assalamualaikum bu" sapanya ibu nya dengan santun.
"Walaikumsalam nak, tumben pulang nya cepat, enggak ada acara ekstrakulikuler?" Tanya ibu. Karena Rasya biasa nya pulang pukul setengah lima sore, setelah mengikuti ekskul musik, yaitu piano.
Rasya memang suka bermain piano, ia sudah pandai memainkan piano sejak sekolah menengah pertama.
"Resa belum pulang bu?" Tanya nya menanyakan adik perempuan satu-satunya.
"Belum nak, adikmu ada pelajaran tambahan" jawab ibu seadanya. Begitulah keluarga rasya, bahagia nya sederhana.
"Bu, tadi di sekolah ada yang traktir aku makan, tapi masak aku gak tau orang nya siapa?" Beritahu nya pada ibu tentang secret admires yang memberi nasi goreng dan es teh manis di sekolah tadi.
"Hhhhh.. kok bisa?" Tanya ibu penuh rasa bingung.
"Iya Bu, dia nyuruh Bu Sarmi yang kasih ke aku, waktu di tanyak siapa yang ngasih, masak Bu Sarmi nya jawab gak boleh di kasih tau.. aku kan bingung jadi nya Bu..." Kadunya pada ibunya.
"Mungkin dia suka kamu nak" ucap ibu penuh canda.
"Ih ibu mikir nya sama kayak Tika, mikir nya yang enggak-enggak deh"
Sambil mencomot kue kering buatan ibu di atas meja makan.
"Yaiyalah nak, ngapain coba dia ngasih kamu traktiran kalok dia gak ada maksud apa-apa?" Jawab ibu penuh kebenaran.
"Tapi Bu.. kan bisa aja dia ngasih karena benci?" Jawab nya tak mau kalah.
"Ckck.. gak ada orang benci itu neraktir sya.." ucap ibu sambil mengelus kepala anak sulung nya itu.
"Jadi bingung deh Bu, apa maksudnya traktir-traktir gitu.?" Kata Rasya sambil jalan menuju kamar nya.
"Yaudah Jagan dipikirin sya, ayo ganti bajunya trus makan nak" perintah ibu penuh lembut pada putri nya.
Rasya tak menjawab ia hanya mengangguk kepala nya lalu berlalu.

•••

Dering benda persegi itu mengalihkan perhatian Rasya sesaat, namun ia acuhkan. Dan pada deringan selanjutnya, ia penasaran siapa yg mengganggu nya saat belajar saat ini.

Jangan lupa gosok gigi dan cuci muka ya
Sweet dream :)

Terkejut. Itu yang Rasya rasakan saat ini. Siapa yang sudah berani memerintah nya dua kali hari ini.

Kamu siapa?

Balas rasya, berharap di balas oleh pengirim pesan tersebut. Namun satu menit.. dua menit.. tiga menit.. sampai 10 menit Rasya menunggu, dan seperti nya pengirim tersebut tak berniat membalas pesan dari Rasya.
Lalu Rasya terlelap masih di atas meja belajar nya dengan buku jadi sandaran kepala nya.

Malam itu Rasya tertidur dengan rasa penasaran dalam diri nya.

•••

Rasta terbangun dari tidur nya pukul 06.00 wib, dia merasakan seluruh tubuh nya remuk, karena tertidur di atas meja belajar. Kembali di lihat nya benda persegi panjang yang masih di genggaman nya. Tak ada balasan setelah ia tertidur semalam.
"Sya, bangun nak" terdengar sahutan lembut ibu nya membangunkan rasya. Ibu Rasya memang membangun kan anak-anak nya pukul 06.00 wib. Agar tak ada anak nya yang terlambat.
"Iya Bu, Rasya udah bangun kok" jawab nya dengan lembut pula.
Dia bangkit dari kursi lalu bersiap-siap untuk sekolah.

Rasya keluar dari kamarnya menemukan ayah nya yang sedang sarapan di temani ibu nya.
"Resa enggak sarapan bu?" Tanya nya pada ibu.
"Katanya ada tugas yang belum dia kerjakan tadi, jadi dia berangkat nya duluan, tapi udah ibu bekali roti buat dia makan di sekolah" jawab ibunya.
Rasya hanya ber ohh sambil mengangguk paham.
"Bagaimana nak sekolah nya, masih lancar kan?" Tanya ayah padanya.
"Masih yah" jawab rasya sambil memasukkan sesendok nasi goreng ke mulut nya.
"Kakak mah udah ada yang ngagumi yah" sahut ibu dengan menyenggol siku ku dengan nada menggoda nya.
"Siapa kak?" Tanya ayah padanya.
Dia diam, tak tau apa yang harus dia jawab. Bukan tak mau memberitahu ayah dan ibu, tapi dia sendiri pun tak tau siapa yang mengagumi nya.
"Enggak ada kok yah.. ibu ngarang ih" jawab nya dengan alibi nya sambil minum susu yang telah ibunya buatkan.
"Dia gak tau yah.. karena yang Kagum ke dia itu orang nya rahasia yah" sahut ibu kembali menggoda anak sulung nya itu.
"Ihh ibu apaan sih, Rasya berangkat ya yah Bu.." ucap nya sambil mengambil tas selempang nya dan menyalami ayah dan ibu nya ,ia mencoba berlalu dari hadapan ayah dan ibu nya agar ia tak mendengar godaan ibu nya tentang secret admires yang mengganggu nya.
Itu sebab nya Rasya berpikir dua kali untuk bercerita tentang apa pun pada ibu nya. Karena dia takut kalau ibu nya menggoda nya seperti tadi.

•••

Sampai nya di sekolah Rasya melihat Tika menunggu nya di gerbang.
"Tumben nunggu aku disini tik, biasa juga di kelas" ucap nya menyapa Tika pagi ini.
"Ih.. ini ada yang harus aku ngomongin sama kamu sya. Ini penting!!!" Jawab Tika dengan nada penekanan.
"Tentang apa sih tik?" Tanyanya penasaran.
"Ini sya.." memperlihatkan sebuah kertas putih yang terlipat. Rasya menerima nya dengan wajah bingung, apa maksud Tika memberinya surat?? Pikir Rasya.
"Ini apa tik?" Tanya nya mewakili perasaan nya yang penasaran.
"Baca aja sya" jawab nya seadanya.
Rasya membuka perlahan lembar kertas yang diberikan Tika.

Tika, beritahu teman mu Rasya Ayuwi
Aku menyukai nya.

Deg!!! Itu yang Rasya rasakan saat ini. Sampai saat ini, ini adalah pengungkapan rasa pertama yang ia rasakan.
Namun ia tak tau siapa yang mengungkapkan perasaan ini padanya.
"Ini dari siapa sih tik, aku kok jadi takut gini ya.."
"Kayak nya ada yang naksir kamu sya, tapi dia mungkin malu kalok ngungkapin langsung, jadi dia ngirim surat ini ke aku" jawab Tika menenangkan Rasya.
"Tapi tik, dari kmaren juga ada yang ngirim pesan ke aku, dan pesan nya itu bentuk perhatian gitu.. aku kira hanya orang iseng, mungkin gak yang ngirim pesan itu sama dengan yang ngirim surat ini?" Tanya nya setelah menceritakan pesan-pesan yang kemarin yang di terima nya.
"Bisa jadi sya, karena kita belum tau siapa yang ngirim"
"Yaudah yuk, kita ke kelas. Pusing tik mikirin orang gak jelas gini.." ajak Rasya dengan menggandeng tangan Tika menuju kelas.
"Yaudah yuk"

•••

Sampai di kelas Rasya dan Tika menemukan sebuah mawar merah di atas meja nya Rasya.

"Sya, ini juga kayak nya dari orang yang sama deh" sambil meletakkan tas nya di kursi nya
"Iya deh tik" jawab rasya juga menyusul tika untuk duduk.
Rasya memegang bunga tersebut, indah itu kata pertama yang ia rasakan saat melihat bunga itu dengan lebih dekat.

Rasya Ayuwi

Itu yang tertulis di kertas kecil di samping bunga tersebut.
"Bagus tik bunganya"
"Yaiyalah sya, itukan bunga buat nyatain rasa, masak dia ngasih nya bunga bangkai" jawab Tika seenak nya.
"Lucu banget ya tik" Rasya dengan cengengesan andalannya.
"Sya.. sya.. ada-ada aja kamu ya..
Yaudah, Simpan dulu bunga sama Surat nya, tu buk Elis udah datang" ucap Tika memberitahu rasya, bahwa buk Elis yang mengajar bhs Inggris pada jam pertama sudah masuk.
Rasya menyimpan surat dan bunga tersebut ke dalam tas nya.

Komen nya jangan lupa!!!
😂😂😂

Arti BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang