WARNING! SEBAGIAN CERITA INI TELAH DI UBAH, SILAKAN BACA ULANG BIAR NGGAK BINGUNG.
***
Tidak semua senyuman artinya kebahagiaan, terkadang ada senyum yang terpaksa diukir untuk menutupi sebuah luka:)-Galenka
***
Seperti biasanya senyumnya terus mengembang disepanjang koridor, kepalanya sesekali mengangguk ketika ada seseorang yang menyapanya.
Senyumanya bagai menghipnotis semua orang, senyumnya menular, orang-orang yang melihatnya pasti langsung ikut tersenyum dan langsung menyapa yang dibalas sang gadis dengan riang.
"GALEN!" Merasa terpanggil, gadis itu kini membalikan badannya. Tersenyum begitu melihat Keana -sang sahabat- tengah berlari ke arahnya.
"Kenapa harus lari gitu si Kea?" tanyanya dengan kekehan kecil.
"Abisnya lo nggak denger dipanggil-panggil," jawab Keana sambil mendengus.
"Hehe maaf, aku nggak denger seriusan," balas Galenka sambil mengangkat jari tengah dan telunjuknya membentuk 'V'
"Kebiasaan lo mah!" seru Keana sambil mendorong kening Galenka dengan telunjuknya.
"Ish, nanti aku bego kalo terus-terusan kamu toyor begini," keluhnya sambil mengerucutkan bibir.
"Lebay!" cibir Keana.
Galenka hanya terkekeh lalu mulai melanjutkan langkahnya menuju kelas mereka.
Sesampainya di kelas, ia langsung menghadang teman-temannya yang baru saja datang.
"Hayoooo!! Mana buku aku? Ini udah jatuh tempo loh, kalau besok belum kamu balikin kamu kena denda lima ribu," kata Galenka sambil menunjuk muka Ralin dengan wajah galak yang dibuat-buat, bukanya takut, Ralin justru terbahak.
"Ya ampun Len, santai aja, ini gue bawa kok," jawab Ralin sambil mengeluarkan novel yang seminggu lalu ia pinjam.
"Nah, gitu dong. Jadi kan aku bisa sewain ke yang lain, udah ngantri soalnya," balas Galen sambil terkekeh.
"Iya-iya, thanks ya, besok gue pinjem lagi."
"Siap, pelanggan setiaku!" seru Galenka disertai senyuman konyolnya. Ralin hanya terkekeh lalu berlalu ketempatnya.
Galenka ikut kembali ketempat duduknya begitu mendapatkan novelnya. Tangannya kini mengeluarkan catatan daftar buku dan harga sewa yang ia pinjamkan ke teman-temannya.
"Bulan ini berapa banyak yang nyewa?" tanya Keana pada Galenka.
"Eumm ada ti- ah ada 45 orang!" jawab Galenka semangat.
"Banyak juga, jangan lupa traktirannya loh," kata keana sambil terkekeh.
"Tenang aja, khusus buat kamu pasti dapet jatah teraktiran dari aku." Keana mengacungkan kedua jempolnya.
Sekedar info, Galen ini sering menyewakan novelnya pada teman sekelas, adik kelas maupun kakak kelasnya. Entah dari mana ide itu muncul, yang jelas ia sangat bersyukur karena dari kelas sepuluh ia sudah mencuci otak teman-temanya untuk membaca novel lewat 'wattpad', alhasil usahanya kini laris manis karena banyak yang menyewa novel miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALENKA
Teen FictionDisaat harus memilih antara dua pilihan. Dia yang kesepian, atau dia yang butuh uluran tangan. Kamu akan memilih yang mana? #266 FiksiRemaja [28. 11. 18] #548 TeenFiction [28.11. 18] ⓒCopyright by Amaliakrtka 2018.