||08||

7 0 0
                                    

Kisah Lama

"Nanti" Ujar mereka berempat.

Dengan kesal salma memukul mereka berempat dengan buku kas yang selalu ia Bawa-bawa.

"Aww. Apasih lu!"Teriak rafi kesal.

"Bayar makannya Bayar " Ujar salma yang masih memukul mereka.

"Net. Urusin cewek lu nih" Ujar devan.

"Wah lu Jatuhin harga diri gua! Gua jomblo anjir " pekik kenath menahan rasa sakit.

" Pokoknya kalian harus bayar! Atau Gua laporin ke bu ayu"

"BESOK KITA BAYAR ELAH"
.
.
Kringggggggg (Bel istirahat)

"Kantin yuk " ajak lea.

" duluan. Catatan gua masih kosong"Balas calla.

Lea mengangguk mengerti.

"Yaudah nanti lu nyusul aja ke Kantin ya"

Calla mengangguk, lea meninggalkan calla di dalam kelas.

Saat ini keluar dari kelas, lea dikagetkan dengan kedatangan rafi.

"Mau ngapain Fi?"Tanya lea sinis. Entah kemana ia tidak suka kedatangan rafi.

"Calla mana?"Tanya Rafi.

"Mau ngapain?"Tanya Lea sekali lagi.

"Bukan urusan lu"

"Urusan gua lah, Calla kan te---Phhttt"

"bawel"Rafi membekap mulut lea.

"Mfppppp-"

"gua lepasin, tapi jangan bawel"Lea mengangguk.

Rafi menjauhkan tangannya dari mulut Lea.

"Gila! Gua hampir kehabisan nafas"

"Lebay"Desis Rafi.

"lu tuh yang lebay!"Desis lea.

Karena kesal ia pergi kearah kantin dengan perasaan dongkol.

"Hati-hati ketemu mantan Nanti " Teriak Rafi.

Rafi terkekeh geli, ia berjalan kedalam kelas calla.

Ia menepuk pundak calla dari belakang.

"Apasi le, gua masih nyatat materi"

Rafi menepuk pundak calla lagi dengan keras.

"Apasi ela--"

"Kenapa ga ke kantin?"

Tubuh calla menegang bahkan rafi bisa merasakan tubuh calla memegang.

"G-gua Nggak laper"Balas calla kikuk.

Rafi mengangguk. Ia menarik Calla keluar dari kelas. Mungkin lebih tepatnya menyeret Calla.

"Lepasin! Apasi elah!" Teriak calla kesal.

"Ga ush bohongin diri. Gua tau lu belum makan"Ujar rafi.

Calla menggerang kesal, ia menghempaskan Tangan rafi begitu saja.

"Dibilang gua nggak laper!! Lu deng--WOY TURUNIN CALLA " ucapan calla terpotong saat calla digendong oleh rafi seperti menggendong beras.

" Tutup mulut lu dan Diam " ucap rafi dingin.

" Fi, gua malu"lirih calla.

Rafi Menajamkan penglihatan nya sekitar, membuat semua orang yang melihat nya mengalihkan penglihatan nya karena Takut ditatap seperti itu oleh rafi.

"Ngumpet aja di leher gua"

Dengan ragu Calla menyadarkan kepalanya ke leher rafi, membenamkan wajahnya disana.

"Untuk Kali ini. Gua pengen berhentiin waktu sekarang juga"
.
.
.
Koridor sekolah rame karena seorang lelaki berjalan dengan Pandangan tajam. Lelaki tampan satu ini baru pulang dari Jerman karena pertukaran pelajar disana. Dia syahdan Rasyid. Lelaki dengan senyum manis ini mengalihkan penglihatan nya saat melihat sahabat nya berjalan menghampiri nya.

"Udah pulang aja lu"Ucap Putra.

"Bosen gua lama lama disana"Balas Syahdan.

"Gila! Sombong"Kenath berseru dengan kesal.

"Dia Masih disini?"Tanya syahdan.

Kenath dan putra yang mengerti maksud Syahdan mengangguk.

"Makin cantik bro"Jelas kenath.

"Udah gua duga."

"Tuh Dia " putra menunjuk perempuan disana.

" Samperin sono"Putra dan kenath mendorong Syahdan untuk bertemu dengan perempuan itu.

Dengan Ragu ia berjalan kearah perempuan itu. Membuat perempuan yang berdiri tak jauh darinya diam mematung.

"Hai Mantan"Sapa Syahdan dengan senyum Menyeringai.
.
.
.
Bersambung.

About youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang