||24||

3 0 0
                                    

Sudah 6 bulan Rafi Berada dilondon, Dan selama 6 bulan pula Calla Masih setia dengan tidur nya. Entah takdir apa yang sedang tuhan buat untuk mereka. Kadang Rafi menyesal tidak mendengar perkataan papahnya dulu. Bahwa hubungan ini hanya dosa, Bagaimanapun juga calla adalah adik rafi. Namun rasa sayangnya untuk calla membuat rafi menutup telinga nya dari setiap omongan papahnya.

-London, 07:02 Am-

Rafi mengayunkan kakinya masuk kedalam sekolah nya. Ia termenung sebentar. Keluarganya yang disana belum mengabarinya bagaimana perkembangan Calla,Membuat dirinya dilanda khawatir.

Brukk.

Rafi menatap perempuan yang baru saja menabrak nya dengan tahapan marah. Apa ia tidak punya mata huh?

"Kalo jalan tuh pake mata!"

"Eh! Orang mah kalau jalan pake kaki! Sempit banget otak luh"Cibir perempuan itu.

"wtf!?Otak lu noh yang sempit!"

Rafi menyadari jika bahasa yang ia ucapan adalah bahasa Indonesia, Dan perempuan rese satu itu pun memakai bahasa yang sama. Itu artinya perempuan itu pun senegara dengannya.

"Bego"Desis rafi.

Bukk

Perempuan itu memukul pipi rafi dengan buku yang ia bawa. Rafi meringis, Ia menatap perempuan ini dengan tatapan tajamnya.

"Lu tu--"

"AJENG"

Perempuan itu menoleh, Ia berjalan kearah seseorang yang memanggilnya.

Rafi melihat itu hanya diam, dalam hatinya ia mengingat gadis yang Berani memukul pipi nya dengan buku.

"Oh ajeng"Batinnya berkata.
.
.

Perempuan bernama ajeng tadi melangkah kakinya dengan kesal. Bisa-bisa nya cowok SOK ganteng itu berkata bahwa otaknya juga sempit.

Catat baik-baik! SOK GANTENG!

Ajeng bergidik ngeri saat membayangkan wajah Datar lelaki tadi.

"Untung Cakep"Ujarnya pelan.

Menang harus diakui, Lelaki tadi memang tampan, Namun Kelakuannya yang mines membuat ajeng berfikir beribu kali untuk suka kepada lelaki itu.

"Ajeng, Miss reina gave assignment per group, Later the group at least 5 male students and 5 female students.
(Ajeng, Miss reina memberi tugas per kelompok, Nanti kelompok setidaknya 5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.)

Ajeng mengangguk mengerti.

Perempuan itu pergi.

Ajeng menghela nafas.

Ia harus sekelompok dengan siapa? Teman saja tidak punya disini. Lagipula siapa yang mau meminta nya untuk bergabung disalah satu kelompok.

Mengingat itu membuat ajeng merasa sedih. Sudah 2 tahun ia bersekolah disini, Dan semuanya tidak ada perubahan sama sekali.

Sahabat? Hahahaha jangankan sahabat. Sebatas teman sekolah pun ia tidak ada.

Ajeng tersenyum getir lalu melangkah kan kakinya ke kamar mandi.
.
.
Rafi menatap Langit di atas, Ia mendoakkan kepalanya agar lebih mudah melihat langit yang sangat cerah hari ini.

"Calla, Aku disini merindukanmu. Semoga kau baik-baik saja"
.
.
.
Bersambung

APA MAU PROTES?? 😂 NO COMENT POKOKNYA, AKU UDAH PAKSAIN OTAK AKU BUAT CARI IDE LANJUTIN NIH CERITA. KALAU GK PUNYA HATI, UDAH AKU STOP LANJUTIN NIH CERITA😂😂

About youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang