||20||

3 0 0
                                    

"Ganti deh jangan rafi" Ucap Oces.

"Kenapa?"Tanya Husein.

"Gila aja lu, Dia baru aja berduka. Gua takut dia masih Galau-galau gitu"Jelas oces.

Husein menggeleng tidak setuju.

"Gua yakin rafi profesional. Sekarang giliran rafi buat balapan. Gua nggak mau kita kalah Lagi " ujar Husein.

" bro, Bener kata oces, Mending cari yang lain. Masih ada Putra, Devan, Sama lutfi "jelas kenath.

Husein menghela nafas.

" Yaudah jadi siapa yang mau gantiin rafi?"

"Kenapa gua harus digantiin?"

Mereka semua memutar tubuhnya 180 derajat. Mendapati rafi yang menatap mereka tajam.

"Kenapa gua harus digantiin?"Tanya rafi lagi.

"Kita tau kondisi hati lu lagi nggak bagus " Ucap lutfi, Yang sedari tadi hanya diam.

"Hati gua lagi nggak baik? Gosah sok tau! Lanjutin aja balapannya! Giliran gua yang ngabisin mereka" Ujar rafi.

Mereka semua mengangguk setuju, Lantaran Takut jika rafi di bantah, akan hal yang tidak di inginkan terjadi.

Namun devan, Merasa Tak enak pada hatinya, ada sesuatu yang mengganjal. Ternyata bukan hanya devan, Tapi semua Anggota Geng Kansas.
.
.
.

Malam Tiba, Semua anggota geng Kansas, Berkumpul di rumah lutfi. Mereka membuat tak - tik agar bisa mengalahkan Musuhnya kali ini. Dan yang biasanya dimanfaatkan untuk membuat taktik adalah syahdan dan abip, Mereka berdua mempunyai otak yang diatas rata-rata kalau disuruh untuk membuat taktik.

"Fi, Lu yakin??"Tanya Kenath, Yang Menatap Rafi ragu.

"Lu ragu sama gua?!"Sentak rafi.

"Bukan masalah gua ragu atau enggak. Tapi gua tau hati lu lagi ga baik"

"Ga usah sok tau tentang hati gua!"

Putra Mengisyaratkan Kepada kenath agar diam.

"Oke, Rafi, Husein, Dan devan pergi ke area balapan " ujar syahdan.

" Sedangkan gua dan lainnya tunggu ditempat biasa"Lanjut Abip.

Mereka semua mengangguk, Lalu mulai mengendarai motornya dan berpencar.
.
.
Rafi menatap Seseorang di depannya dengan tajam. Bibirnya ditutup rapat, agar suaranya tidak keluar sama sekali.

"Halo Brother"

Rafi menaiki satu Alisnya.

"Ga usah sokap Deh " balas rafi dengan datar.

Orang tersebut tertawa.

" Gimana boneka lu? Apa sekarang aman?"

Rafi menatap orang itu bingung.

"Oh Bingung ya?"

"Boneka lu Calla " lanjutnya.

Rahang rafi mengeras. Tangannya ia kepal kan Dibawah, siap untuk menonjok manusia dihadapannya ini.
.
.
.
Bersambung

Dikit ya? Haha😂

About youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang