||16||

3 0 0
                                    

"Mau makan dulu nggak?" Tanya rafi.

Calla yang sedang duduk di samping rafi menolehkan kepalanya ke arah rafi.

"Nggak Usah"Balasnya

"Forgive me"

"Sorry to have treated you too harshly"Lanjut rafi.

"I know on day you fall for someone new. Dan itu terjadi"Ucap calla.

"Aku nggak pernah salahin kamu yang akhirnya jatuh cinta ke hati lain. Aku ga permasalahin itu. Yang aku permasalahin, Kenapa harus Nayya? Kenapa harus sahabat aku? Kenapa? Apa di dunia ini perempuan cuma kita berdua?"

Rafi mengenggam tangan calla erat, Seakan takut jika calla pergi darinya.

"Cal, Gua nyakitin lu?udah. Boongin lu? Udah. Suka sama orang lain disaat kita masih sama lu? Udah. Tapi, Gua bener-bener nyesel. Tai emang ucapan cowok itu. Kata-kata maaf dari cowok emang cuman penenang, tapi itu pembelaan kami. Gua suka sama nayya? Gua ngaku. Tapi itu kemaren,Sekarang inget dia aja kaga. Gua bener-bener brengsek kan? Tapi gua akan nyia-nyiain waktu dua tahun kita,Dan waktu disaat gua ngejar lu, Kalau sekarang Kita ngejauh gini"Ucap rafi.

"Gua ngerti, gua yang ciptain jarak jauh untuk kita berdua. Gua brengsek banget. Tapi cal, Si brengsek ini sayang sama lu. Gua tau ini karma buat gua,Gua terima. Tapi plis jangan pernah lepasin kita. Cal kalau gini aja kita nyerah,Gimana sama prinsip lari bareng? Gua ga peduli sama finish. Lu tujuan gua, bukan garis finish yang jadi titik terakhir gua."

Calla diam.

"Gua Mint--"

"Kamu Sayang Aku hmm?"Potong calla.

Rafi mengangguk.

"Kalau begitu jangan pernah kasih pelukan ini ke orang lain selain Aku " Ujar calla.

Rafi tersenyum, memeluk calla yang langsung di bales erat oleh calla.
.
.
.
"Le?" Panggil Salma.

"Hmm"jawab Lea.

Lea berjalan kearah berdirinya salma.

"Gua Mau cerita"Ucapnya.

"Ke kamar gua aja yuk " Ajak lea.

"Nanti Nayya nyusul ke sini"

Lea mengangguk mengerti.

-Kamar Lea-

" Mau cerita apa?"Tanya lea. Ia mengambil bantal untuk di taro diatas pahanya.

"Gua suka sama Kenath deh, Tapi dia cuek banget. Gua jadi mikir dua kali buat deketin dia"

Lea tertawa kecil.

"Cuek Darimananya? Dari dulu sampe sekarang dia pecicilan banget"Jelas lea.

"Kok lu tau?"Tanya salma, ia mendekatkan dirinya di depan lea..

"Gua Udah sahabatan sama mereka dari sd"jelas lea.

"Mereka?"Tanya salma bingung.

Lea mengangguk.

"Iya mereka. Calla, Nayya, Syahdan, Devan, kenath, putra,Rafi, Dan devan. Tapi semenjak kelas 6 gua sama mereka pisah kelas,Jadinya nggak terlalu deket Lagi " ucap lea.

" Dulu gua seneng banget kalau Satu kelompok sama mereka semua. Karena mereka asik-asik banget. Sampe akhirnya gua suka sama salah satu dari Mereka " Ujar lea.

" Syahdan?"Tebak salma.

Lea mengangguk.

"Dulu waktu kita kelas 6,Mereka terasa asing buat gua. Mereka jadi bandel banget. Gua juga bingung kenapa,Sampe tiba-tiba Syahdan nembak gua gitu Aja " lea menatap Bantal yang berada di atas pahanya.

" Gua Syok, tapi gua seneng hehe"

"Tapi ternyata. Syahdan nembak gua karena taruhan yang dibuat sama teman-temannya. Sampai Sekarang gua masih sakit hati. Makannya waktu dia baru pulang dari Jerman, Gua Nggak sebahagia yang lain. Karena gua emang nggak bahagia sama sekali."

"Dan sekarang lu sama syahdan gima--"ucapan salma terpotong

"Lea? "
.
.
.
Bersambung

-Kira-kira menurut kalian akhirnya sad ending atau happy ending? Btw beberapa part lgi ending ya Wkwk😅Soalnya otak ku udah mentok. Tpi insya allah kalau sempet bikin next Part ataupun sekuel nya wkwk-

About youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang