||18||

4 0 0
                                    

Terbongkar.

"Pulang yuk" Ajak putra, sambil menepuk pundak rafi.

Rafi diam, kemudian ia mengangguk.

"Lu mau bareng kita apa? Sama bokap?"Tanya devan.

"Kalian " balas rafi.

Rafi berdiri lalu berjalan pelan, namun saat baru melangkah menuju pintu utama papah rafi memanggil nya.

" Rafi! Tunggu sebentar"

Rafi membalikkan badannya. Lalu di susul oleh papahnya.

"Surat untuk kamu"

Selepas mengucapkan itu, papah rafi pergi dari hadapan rafi dan teman-temannya.

Dijalan rafi membuka surat tersebut, yang ternyata surat dari Mamah nya.

"Assalamu'alaikum anak mamah yang tampan, Maafin mamah bang kalau sering membuat abang repot Karena mamah yang belum bisa menjadi mamah nya baik. Tapi bang, Mamah sayang sama abang, Mamah selalu berdoa supaya abang selalu berdekatan dengan kebahagiaan. Abang? Jangan marah sama papah ya, Abang cuma salah paham aja sama papah. Papah Nggak selingkuh, Papah juga nggak memperlakukan mamah dengan kasar. Papah bukan lelaki pengecut bang, ia pria bertanggung jawab, sama seperti Abang. Love u my son,Mamah menyayangi mu."

Rafi kembali melihat surat tersebut, lalu ia pergi membalikkan badan, Dan berjalan pelan ke arah papahnya.

"Ayo pulang bareng pah"Ucapnya dengan kaku
.
.
.
Didalam rumah rafi termenung didalam kamarnya. Pikirannya bertempur dengan hatinya.

Pikirannya menolak untuk menanyakan Kesalahan pahaman tersebut, Namun hatinya memaksanya untuk menanyakan kesalahan pahaman tersebut. Andai mamahnya masih ada, Mungkin ia tidak akan bingung seperti ini.

Tok
Tok
Tok

Rafi menghela nafas.

"Siapa?"Tanya rafi dari dalam kamar.

"Papah"

"Masuk"

Pria jangkung ini masuk kedalam kamar rafi dengan tangan yang ia taruh didalam kantong celananya.

Papah rafi duduk disamping rafi, Kemudian dengan kaku nya ia nengacak rambut rafi pelan.

"Anak papah sudah besar"

Rafi tergegun, Ia baru pertama kali dengan papahnya berbicara seperti ini.

"Apa yang pengen rafi tau dari papah? "

Rafi menoleh kearah papahnya.

" Kenapa papah selingkuhin mamah? punya anak perempuan dari hasil perselingkuhan papah, Dan ternyata anak itu perempuan yang rafi cinta?"

"papah berani sumpah, Papah Nggak Selingkuh. Dulu, Waktu kamu masih kecil, Saat pembagian rapot disekolah dasarmu, disitu papah masih dikantor bukan? Kamu nyuruh papah untuk datang dan mengambil rapot mu padahal mamah bisa ambil rapot kamu, tapi kamu tetep kekeh kalau papah yang ambil. Papah buru-buru dari kantor ke sekolah kamu, supaya anak kebanggaan papah nggak merasa kecewa"

"ditengah jalan, Papah menabrak mobil seorang keluarga yang papah sangat kenal, Dia sahabat papah waktu smp. Papah Meninggalkan mereka begitu saja, Dan melanjutkan perjalanan papah untuk ke sekolah mu, Tapi papah Nggak diam saja, papah telfon Rumah sakit untuk membawa ambulan dan membawa mereka. Saat papah sudah ambil rapot mu papah buru-buru ke rumah sakit mereka dibawa, Ternyata Suami dari keluarga tersebut meninggal dan istrinya mengalami depresi berat, Dan anak kecil perempuan yang sangat cantik itu harus terbaring koma. Dan itu gara-gara papah"

"Papah mencoba tanggung jawab, Papah memenuhi kebutuhan mereka, Dan pada saat itu papah Harus ke rumah sakit jiwa Mendadak, Mamah mu curiga karena papah baru pulang dari kantor dan buru-buru keluar, Saat itu mamah mu salah paham"

Papah rafi menunduk.

"Syahla bukan anak kandung papah. Ia anak yang menjadi tanggung jawab papah karena Kecerobohan papah"

Papah rafi menolehkan kepalanya ke arah rafi.

"Kalau kau siap, Tanggung jawab untuk membahagiakan putri kecil papah Akan papah serahkan kepadamu. Karena papah yakin ia bahagia jika bersama mu rafi"

Rafi diam. Bahkan lidahnya kelu untuk berbicara.

"Lalu kemana ibu asli calla?"

"Meninggal beberapa tahun yang lalu, Disaat papah berkata bahwa syahla adik kamu"

Rafi ingat kala itu, Saat calla memintanya untuk datang ke rumah nya namun rafi menolak.

"Rafi plis, sekali ini aja datang kerumah ku"

"GUA BILANG NGGAK BISA YA NGGAK BISA! NGERTI GA SIH LU?!"
.
.
.
.
Bersambung

About youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang