My Partner Life ( Complete)

Chapter 8

Author pov

‘ apa yang akan ku katakan pada orangtua seunghyun’ batin bom sambil menangis menatap undangan pernikahan yang dia temukan, keadaan bom sungguh sangat menyedihkan rencana honey moon nya tak seperti yang dia bayangkan. Lusa mereka akan kembali ke korea, bom tak ingin hubungan ini berakhir tanpa kenangan.

Bom pov

‘Tersisa 2 hari di india, aku tak ingin menyia2 kan bulan madu ini’ batinku dengan memencet tombol telfon ke seunghyun dan akhirnya telfon ku diangkat seunghyun.
“ seunghyun ssi” sapaku “ne” jawabnya singkat.
“ tolong ajak aku berjalan jalan di india ini menikmati bulan madu kita, aku tak akan marah jika kau tak menganggapku ada” mohon ku pada seunghyun yang tidak direspon.
“ aku janji aku akan membalas kabaikan mu, kumohon jangan membuat situasi kita menjadi buruk” kata ku kemudian ku sambung lagi “ kalau kau ingin bercerai mari kita lakukan di korea, biarkan semuanya menjadi salahku yang melepasmu di mata keluarga kita” kata ku lagi.

“paaapaark bom ssi.....” jawabnya terbata bata “ berikan aku kenangan agar aku selalu bisa mengingat mu, kembalilah ke kamar hotel ini” sahut ku lirih. “ tolong kabulkan keinginan ku yang terakhir” lanjut ku lalu ku tutup telfon ini.

Author pov
Sekitar pukul 6 seunghyun masuk kedalam kamar hotel membawa tas pakaiannya.

Seunghyun pov

Kumasuki kamar hotel ini dengan perasaan ragu, ku lihat bom sedang terlelap di sofa yang menghadap pintu masuk. ‘ mungkinkah dia menungguku, matanya sembab sepertinya dia beberapa hari ini menangis’ batinku.

“ park bom ssi, bangun ini waktunya makan malam” kataku sambil membangunkannya. Segera dia bangun dan duduk menatapku.
“ aku datang, aku kembali akan kulakukan yang kau mau sebagai ucapan maaf” kataku berharap diakhir nanti dia tak lupa janjinya mau bercerai.

“ cepat rapikan dirimu dan bersiaplah, kajja kita makan malam romantis seperti yang kau inginkan” ajak ku sambil mendorongnya ke dalam kamar mandi tak lupa aku memberikan dress yang tadi ku beli sebagai hadia untuknya
“ gomawo” jawabnya dengan tatapan bingung saat hendak menutup pintu kamar mandi dia memberiku senyum.