yanz_BCG ✭✭ Silver
September 2013TIGA BELAS
KILAS BALIK: part sebelumnya dendy dan nathan sudah berbaikan karena menemukan fakta bahwa bagas dan anto lah yang selama ini menjahili dendy. Mereka ke rumah dendy namun sayang saat bermanja-manja nathan mengingat janjinya dengan seseorang dan harus meninggalkan dendy sementara.
-Nathan POV-
Aku mengerutkan kening, mataku sedikit bergoyang, kubuka mataku perlahan. Aku terdiam. Hmm? Aku mencium aroma yang tak enak, aku mengedip-kedipkan mata. Anjritt asem banget nih bau.. Kuraba atas kepalaku karena merasa ada yang menekan kepalaku. Hm.. Berbulu? Gembul? Aku bangun dan berteriak, "Kamfreeeet!! Kucing lu boker di kepala gue, Muniff!!!" teriakku histeris saat merasakan benda nyenyek yang menempel di rambutku.
Munif yang tidur di sampingku mengucek-ngucek mata, kukejar dengan bringas kucing tadi dan menendangnya sampai mental, "Apa-apaan sih Nathan? Pagi-pagi kok berisik?!"
"Kucing lu tuh boker di kepala gue huaaa... Masa dia tidur di kepala gue lengket bau.. Hoeek.."
Munif tertawa gelak melihat expresi histerisku, "Ayo ayo sini aku mandiin.. Aduh ada-ada aja.."
Aku masih sibuk melempari kucing yang terpojok di dekat pintu tadi dengan sendal. Tapi Munif membukakan pintu agar kucingnya kabur. Dia masih tersenyum menatapku yang marah dan menarikku ke kamar mandi. Munif memakaikan masker di hidung dan mulutku saat dia menyiram kepalaku, aku hanya bisa terpejam.
"Halah lebay ah kamu Than, dikit doang nih nempel di rambutmu. Paling kan dia habis poop baru tidur di atas kepalamu.. Rambutmu sih gak dicukur, makin panjang aja nih.. Dia kan seneng nyari kehangatan."
"Bawel ah.. Pokoknya kepala gue bau sekarang.. Bersihin!" omelku ketus. Nyaris satu botol shampoo yang Munif pakai buat mengubek-ubek kepalaku. Dia mengacak-acak kepalaku sampai bajuku basah..
"Nyantai dong lu.. Tuh ngubek-ubek kepala gue apa mau ngajak ribut.."
"Haha.. Maaf Than.." Munif memeluk leherku dari belakang dan mengecup leherku. Aku merinding.
Ya kemaren sore aku izin dengan Dendy karena aku ada janji pada Munif, tapi aku tak bilang sih apa alasanku terpaksa meninggalkannya. Aku makan malam bersama Munif di restoran nusantara karena dia lebih suka makanan lokal dari pada makanan luar. Kami sangat lahap makan dengan suasana yang romantis. Malamnya aku menginap di rumah Munif, kami tidur di atas kasur yang diletakkan di lantai karena ranjang Munif yang kemarin patah saat kami berniat do 'this and that'. Aku dan Munif hanya bermesraan sepanjang malam, aku hanya akan bercinta dengan pilihanku nanti.
Sesungguhnya aku juga belum pernah ML yang mendalam bersama Dendy. Aku dan dia hanya orgasme tanpa anal.. Bisakah itu disebut ML? Entahlah.. Yang pasti aku mengalami sedikit kemajuan dengan Dendy dibanding Munif karena aku belum pernah orgasme bersamanya, haruskah aku mencicipi Munif? Umm mereka memiliki kelebihan sifat yang masing-masing berbeda dan sama-sama melengkapiku, mungkin jalan terakhir adalah making love? Ah.. Aku benar-benar merasa jalang jika terus berlama-lama menjalin cinta dengan dua orang yang berbeda. Tapi aku benar-benar harus selektif, jangan sampai salah.. Karena ini masalah hatiku.
"Sekalian mandi aja deh.." bujuk Munif sambil menarik-narik bajuku.
"Umm ya.. Gue mau mandi dulu, keluar gih.." ucapku sambil mendorong dadanya agar keluar kamar mandi.
Tapi dia tak mau mundur, aku mengerutkan kening, "Mandi bersama saja biar hemat air.." ucapnya dengan menggigit bibir.
Aku merinding menatap wajah mupengnya itu, apaan.. Pasti ada niat terselubung, "Gak ah.. Ntar khilaf lagi.. Malah terjadi hal-hal yang diinginkan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bakso NANO NANO
Teen FictionReupload story Original writer by yanz_BCG Cerita lengkap bisa dilihat disini http://boyzforum.com/discussion/16741805/bakso-nano-nano-tamat/p1 Selamat membaca.