19

4.5K 187 15
                                    

yanz_BCG ✭✭ Silver
November 2013

Sembilan Belas

-Dendy POV-

"Lu yakin masih mau nemuin Nathan?" tanya Bagas ragu.

Kami berdiri di depan rumahnya. "Iya, Gas... Aku mau kepastian dari dia.. Kalau memang dia masih ada hati denganku maka aku akan memaksanya berubah, tapi kalau dia benar-benar tak mencintaiku... Aku terpaksa menyerah.." kalimat terakhir membuat bibirku bergetar.

Hatiku benar-benar berat. Tapi aku lelah, aku berhak mendapat kebahagiaan dari dia ataupun orang lain. Kalau aku dan dia sudah tak ada apa-apa, paling tidak aku bisa mulai mencoba move on, dan berhubungan dengan orang yang mau menjagaku.

"Lu yang kuat ya, gue dukung lu sepenuhnya... Udah hubungin Nathan?" tanya Bagas sambil mengusap kepalaku.

"Udah, aku cuma bisa sms soalnya teleponku gak diangkat.." ucapku lesu.

"Gak usah lesu gitu.. Ayo gue antar ke tamannya.."

"Sipp!!"

"Ciumnya mana?" pinta Bagas sambil manyunin bibir.

"Genit!!" decakku sambil menampar pelan bibirnya kemudian kami tertawa-tawa.

Aku mulai menaiki motornya, memberanikan diri menempel dengan bahunya dan melingkarkan tangan ke pinggangnya sedangkan kepalaku aku sendarkan di tengkuknya. Hangat.

"Gas.." desisku saat di tengah jalan.

"Yoa, napa Dy?" tanyanya.

"Thanks ya sudah bikin aku ketawa-ketawa dari kemarin dan terus lindungi aku dari Nathan.." ucapku di dekat kupingnya.

"Iya gak usah sungkan, itu semua kan karena gue sayang lu.. Gue mau yang terbaik buat lu.. Oh ya, gue belum pernah ya minta maaf tentang pemerkosaan dulu.."

"Aku malu ah bahas itu.." ketusku.

"Hahaha.. Gue minta maaf, waktu itu gue lakuin karena gue gak suka sama sikap lu.. Gue taunya lu cakep tapi nyebelin makanya kami ngerjain, gue dan Anto nyesel kok.. Kami minta maaf Dy, yaa ternyata lu nyenengin juga.. Gue salah nilai orang.."

Aku tersenyum sambil menepuk-nepuk bahunya, "Gapapa... Semua orang pernah nyebelin kok, semua orang pernah baik.. Cuma hidup itu seperti pepatah. Tak kenal maka tak sayang.. Orang yang nyebelin kaya Nathan pun bisa dicintai kalau kita bener-bener ngenalin dia.."

Bagas hanya terdiam, mungkin dia rada bete aku menyebutkan nama Nathan. Bagas yang melajukan motornya dengan cepat akhirnya sampai taman pusat kota tak sampai 15 menit.

"Kenapa lu milih taman ini buat ketemuan? Rame tau kalau buat ngomongin masalah pribadi.. Apalagi sekarang weekend.."

"Ini tempat kami pertama kali berinteraksi dengan cara yang manusiawi.." ucapku terkekeh, "Tempat dimana pertama kali Nathan jatuh hati denganku.."

"Yeee PD banget lu!" ucap Bagas sambil menoyor kepalaku.

"Ih beneran tau, kami ciuman di bawah situ.. Dekat danau.. Ya walau ga nempel amat.. Yang pasti Nathan kehipnotis sama pesona aku disini!!" ucapku dengan nada ngotot yang kekanakan.

"Haha iya deh percaya.. Oh ya tunggu dulu gue angkat telepon.."

Bagas yang awalnya terkekeh mulai meraih ponselnya dan menempelkan ke kuping, "Iya mah ada apa? Ke Hongkong? Sekarang? Siap!" ucap Bagas.

"Kenapa Gas?" tanyaku.

"Mama barusan nelpon, katanya dia butuh bantuan gue di Hongkong. Gue disuruh nyusul sekarang masa.."

Bakso NANO NANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang