5

1.2K 283 200
                                    

💎 Anaya 💎

Tepat pada hari ini tahun ajaran baru dimulai. Pemandangan yang baru bagi gue karena sekarang gue punya adik tingkat, gue kembali melihat gerombolan mahasiswa baru yang datang dan masih keliatan bingung sama daerah kampusnya. Tentu saja ini menjadi awalan yang baru pula bagi gue sebagai mahasiswa semester tiga.

Long story short, dua minggu pertama di semester tiga gue lalui dengan baik. Gue kembali bertemu dengan teman-teman gue setelah liburan panjang dan gue mulai disibukkan dengan jadwal rapat event yang sudah disusun oleh para panitia inti. Hari ini, gue udah mulai balik ke dunia "kura-kura" yang mana singkatan dari "kuliah-rapat-kuliah-rapat". 

Gue menjadi divisi Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi, biasanya orang-orang manggil divisi PubDekDok atau PDD. Untungnya, acara yang gue jalani sekarang adalah semacam pentas seni tahunan di Manajemen. Denger-denger dari panitia inti, katanya tahun ini kita bakal ngundang band kesukaan gue, Sheila On 7.

Oke, lupakan yang terakhir gue bahas.

Kali ini Bang Andi, selaku ketua pelaksana, minta kita rapat di selasar auditorium. Selasar auditorium lebih luas daripada ruang himpunan mahasiswa yang emang biasa dipake buat rapat, gitu alasannya.

"Ada yang mau tanya?" Tanya Bang Andi pada forum. 

Karena gue ngerasa nggak ada yang mau tanya, gue akhirnya mengangkat tangan kanan gue ke arah Bang Andi. "Bang, tadi katanya kita bisa menghemat uang dari percetakan itu karena ada promo. Itu udah pasti? Maksud aku, Abang udah mastiin itu bener?"

"Jadi gini loh, Nay. Gue emang belum coba ke tempatnya buat mastiin, tapi sekitar dua minggu yang lalu anak-anak Akuntansi kesana dan mereka...,"

Awalnya, gue mendengarkan penjelasan dari Bang Andi. Namun semuanya jadi buyar karena gue menangkap pemandangan yang sangat asing dan sedikit menyakitkan hati. Konsentrasi gue udah nggak terfokus sama forum, melainkan pada sepasang anak manusia yang lagi siap-siap mau naik motor bareng.

"Gimana, Nay? Udah jelas atau masih ada yang mau ditanyain lagi?" Suara Bang Andi kembali membawa gue terfokus pada forum. Gue hampir aja lupa kalau tadi gue tanya.

"Jelas, Bang. Makasih." Bohong, gue ngedengerin sampe selesai aja enggak.

Pikiran gue semakin nggak karuan dan sedikit cemas, gue takut kalau yang tadi gue lihat itu salah alias nggak bener. Tapi masa iya gue udah kena rabun senja? Gue tadi masih bisa lihat jelas siapa dua orang itu kok.

Bahkan sesampainya di rumah, gue masih terngiang-ngiang pemandangan yang gue lihat dari selasar audit. Ashton nganterin Lita, seorang cewek yang pernah nikung gue waktu kelas 10 dan usut punya usut, dia pernah menaruh hati sama Ashton. Gue liat Ashton ngeboncengin Lita, mungkin dia nganterin Lita pulang ke rumahnya atau mungkin juga enggak? Mampus.

Ashton ganteng

Udah pulang belum? Rapatnya belum selesai?

Udah barusan
Aku liat kamu tadi di parkiran

Kok bisa? Kamu kan rapatnya di basecamp himpunan mahasiswa

Aku rapat di selasar auditorium
Kamu parkir di utara auditorium kan? Aku liat juga kok

Kok nggak nyapa aku?

Kamunya aja asik berduaan sama yang lain

Nay
Kamu liat aku sama lita ya?

Tacenda | Ashton ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang