💎 Anaya 💎
"Gue ceburin juga dah elo lama-lama!" Seru gue pada Calum yang terus-terusan ngeledekin gue. Menurut dia, gue bakalan jadi cewek mellow dan gamon (gagal move on) selama setahun ke depan. Tentu saja gue tidak terima dengan pernyataan bodoh Calum.
"Alah, iya aja. Lo bakalan ngelike postingan galau di timeline LINE, ngeretweet tweet galau di twitter. Aduh, gue bisa bayangin deh, Nay." Cerocos Calum.
Gue memutar kedua bola mata gue dengan malas. Telinga gue rasanya panas denger dia ngoceh terus. Makanya, gue pengin banget ceburin dia ke kolam renang.
Ngomong-ngomong, sekarang gue sama Calum sedang menikmati pagi di pinggiran kolam renang sebuah hotel yang ada di Bandung. Kita nggak berenang, cuma nyeburin kaki doang ke kolam renang, abis itu ciprat-cipratan air kaya bocah ndeso yang nggak pernah lihat air kolam renang.
Jadi gini, dua hari yang lalu Ibu sama Ayah dapet undangan reuni akbar dari kampus mereka di Bandung. Ayah yang ngotot banget pengin dateng dan ngajak sekeluarga ini pun langsung beli empat tiket pesawat. Iya, empat tiket. Sukses membuat gue bertanya-tanya.
"Kok empat, Yah? Kan kita cuma bertiga." Gue protes pada Ayah saat kami sedang makan malam.
"Satunya buat Ashton. Ayah pengin ngajak dia aja ah." Jawab Ayah.
Jawaban Ayah sontak membuat gue terbelalak dan bengong untuk beberapa detik. Kenapa Ayah harus ngajak manusia bernama Ashton?! Gue berteriak dalam hati. Ini memang salah gue, gue yang belum cerita ke Ayah dan Ibu kalau gue udah nggak sama Ashton―udah putus.
Berpikir keras, gue berusaha mencari alasan supaya tiket itu tidak jatuh ke tangan Ashton. Akhirnya, sebuah ide gila muncul, "Ashton bilang ke aku kalau dia lagi liburan juga, Yah." Kata gue.
"Liburan ke mana?" Ibu bertanya.
Gue menggigit bibir bawah gue, berusaha mencari alasan tepat. "Ke Tegal." Ceplos gue asal.
"Ngapain dia ke Tegal? Mau belajar jadi juragan tahu aci atau gimana?" Balas Ayah lalu terkekeh.
Bokap gue kenapa jadi suka ngelucu gini, sih? "Enggak, dia bilang mau liburan yang agak jauh gitu. Yang anti-mainstream. Jadi dia sama keluarganya milih Tegal," kata gue panjang lebar. Padahal, dalam hati, gue juga udah nggak peduli Ashton mau ngapain.
Kalau ngomong Tegal, gue jadi inget Master Limbad. Dia kan aslinya dari Tegal.
"Paling juga dia mau wawancara sama Limbad." Kata gue pelan, setengah berbisik. Eh, keceplosan.
Ayah mengernyit mendengar jawaban gue. "Hah? Ashton mau ketemu Limbad?"
"E―enggak, Yah. Itu, cuma tadi aku abis lihat Master Limbad comeback gitu di TV. Anaknya Master Limbad cantik loh, Yah."
Mungkin Ibu sadar sikap gue jadi aneh begini, beliau kemudian berkata, "Kamu kenapa sih, Nay? Udah ah, makannya dihabisin dulu terus istirahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda | Ashton ✓
FanfictionBut, how can someone leave you for no reason? copyright © 2018 by nasikucing