seven

4.1K 259 19
                                    

Pria itu kini sedang berdiri didekat jendela kaca yang mengarah langsung kepemandangan kota California.

Rahangnya mengeras,matanya berkilat marah dan kedua tanganya mengepal.

Baru saja dia menghancurkan seluruh isi ruangan kerjanya.Dan kini kedua tangan itu sedang berdarah,tak ada niatnya sedikitpun untuk mengobati luka itu.

Yang dipikirkanya saat ini adalah bagaimana menghancurkan sani dan bagaimana menjelaskan semuanya pada angel.
"Halo!"
"Dani,sepertinya aku akan melakukan apa yang seharusnya kulakukan sejak awal pada sani!"
"Kenapa ver,bukanya kita sudah sepakat?"
"Tapi dia sudah bertemu dengan angel,dan kau tahu kelanjutanya!"
"Shit!kumohon beri aku satu kesempatan lagi,aku yang akan mengurus sani,dan kau urus bagian angel,kumohon!"
"Baiklah,kuharap kau tidak berlama lama atau aku yang  akan bertindak !"
"Baik,terimakasih ver!
Tut

Pria itu kemudian berbalik,dia menghubungi asistenya.
"siapkan pesawat,aku akan keindonesia!"perintahnya.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang menghabiskan waktu kurang lebih 18 jam,oliver pun tiba di Jakarta,Ibukota Indonesia.

Setelah menghubungi informanya dia kini tahu,kalau angel lagi ada pemotretan  di sebuah taman Hiburan di Jakarta,yaitu di Taman Mini.

Dia akhirnya memutuskan pergi kesana.Dia awalanya bingung karena taman itu sangat luas.Ditambah lagi ramainya pengunjung,membuatnya kesulitan mencari Angel.Akhirnya setelah bertanya pada pengunjung lain,dimana mereka melihat ada pemotretan dia pun tahu dimana posisi angel saat ini.

Akhirnya dia memutuskan pergi kesana,akhirnya dia dapat melihat disana angel lagi memperagakan sebuah pakain.ternyata wanita itu sedang melakukan pemotretan pakaian batik.Sehingga memakai latar rumah adat indonesia.
Pakaian yang motifnya memang aslinya berasal dari indonesia.

Sepertinya wanita itu belum menyadari kehadiran oliver sama sekali.

Hingga saat oliver berbicara pada manager angel untuk memberitahu kedatanganya pada perempuan itu baru lah dia melirik ketempat oliver kini berdiri.

Dia menatap oliver tajam,dia tidak menyangka pria itu akan nekat menemuinya keindonesia.

"Katakan padanya,aku tidak mau bertemu denganya.Aku kesini mau melakukan pemotretan bukan jumpa fans!"managernya merasa ngeri melihat angel marah untuk pertama kalinya.
lalu dia mengambil air mineral yang ada didekatnya,meminumnya lalu berniat untuk langsung pergi tapi seseorang menarik lenganya kasar.
"Kau-?" dia menatap tajam oliver,dia menghempaskan tangan oliver dari lenganya.
"Jangan sentuh aku!"
"Kita harus bicara angel,please..!"mohon oliver dia berusaha memegang lengan angel lagi.
" tidak ada yang mau dibicarakan lagi,semuanya sudah jelas!"
"Tapi aku akan menjelaskan semuanya sayang!"
"Terlambat,aku sudah mendapat penjelasan dari sani!"
"Tapi itu bukan yang sebenarnya sayang!"
"Aku tidak peduli,dan ya satu lagi jangan panggil aku 'sayang' kita sudah tidak punya hubungan lagi!" lalu angel berlalu dari sana.Dia menaiki mobil yang disiapkan untuknya disana memerintahkan sopir untuk maju."jalan pak!"perintahnya.
"Tapi non,pria itu-?"
"Sudah biarkan saja,tetap jalankan mobilnya!" dan sopir itu hanya mengangguk dan menjalankan mobil itu dengan kecepatan sedang meski sebenarnya dia tidak tega melihat oliver yang kewalahan mengejar mobil mereka.

"Sayang tunggu dulu!" oliver masih mengejarnya,padahal mobil itu sudah berjalan.Hingga saat mobil angel sudah tidak dapat digapainya lagi,dia langsung menaiki mobil nya dan mengejar mobil yang ditumpangi angel.

Ternyata mobil yang ditumpangi angel berhenti disebuah apartemen.
Dia mengikuti wanita itu hingga kedepan kamarnya.Saat angel mau menutup pintunya,oliver menaruh sepatunya di ujung pintu supaya tidak dapat tertutup.
"Kau mau apa lagi ?apa kau belum cukup menyakitiku hah?" angel setengah berteriak dan suaranya juga sedikit bergetar.
"Baby please..!" mohon oliver.
"Oliver,aku mau sendiri dulu!Kumohon jangan ganggu aku,dan tinggalkan aku sendiri!"
"No!" pria itu langsung mendorong pintu kamar angel,dia masuk lalu menutup pintu dibelakanya.
"Kau ingin istirahat kan?istirahat lah,dan kau tidak mau diganggukan?aku tidak akan mengganggumu!"pria memutar kunci apartemen angel lalu menariknya dan mengantongi kunci itu.setelah itu dia duduk di sofa yang ada ditengah ruangan kamar angel,semuanya itu tidak luput dari pandangan angel.Dia menatap oliver tajam,seakan dia ingin menelan pria itu hidup-hidup.
" hah...."dia menarik nafasnya kasar.
" rasanya mengerikan memperjuangkan cinta ini,aku harus terbang dari california ke indonesia dan tiba-tiba harus mengejar orang yang kucintai seperti orang gila tapi hasilnya dia tetap marah padahal belum tentu aku salah kan?"gerutu pria itu.
"Aku takan prihatin,karena mendengar keluhanmu!" Kata angel.
Mendengar apa yang dikatakan oliver tadi angel jadi merasa tidak enak hati, bahkan sejak saat oliver mengejar mobil yang ditumpanginya tadi saja dia sudah merasa kasihan pada pria itu tapi tetap saja julukan pemilik ego setinggi langit itu belum lepas darinya.

MR.OLIVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang