eighteen

2.2K 107 17
                                    

Oliver menatap tajam semua data yang ada didepan matanya.Bukan karena bodoh selama ini dia membiarkan pembunuh adiknya berkeliaran dengan bebas selama kurang lebih empat tahun ini.

Bukan karena tidak mampu makanya dia tidak langsung turun tangan dan menghabisi orang yang menjadi penyebab adiknya meninggal.

Itu semua ada alasannya.

Dia sudah mengetahui siapa penyebab nya,dan tahu bagaimana cara yang tepat untuk menghabisinya.

Tapi bukan itu hal yang terpenting sekarang.Yang paling penting adalah mencari tahu penyebab utama adiknya harus terbunuh,menjawab pertanyaan yang selama ini selalu menghantuinya.

Apakah dia pantas untuk itu???

" Apa yang kau pikirkan? "tanya Daniel,melihat kegusaran diwajah Oliver.

" Aku sedang memikirkan adik kita!"

"Apakah kau masih berpikir dia meninggal karena dirimu??"tanya Daniel tidak habis pikir.

"Ya,karena aku dia meninggal.kalo bukan karena aku mungkin dia masih hidup!"

Oliver masih menatap satu persatu photo yang ada dimejanya.Ada 3 wanita yang saling terhubung yang menjadi penyebab adiknya meninggal.

Karin,Angel dan Sani mantan tunangannya.

"Apakah Sani juga termasuk dari lingkaran hitam itu???"tanya Daniel.

Dan Oliver hanya diam,dia tidak ingin menyalahkan siapapun atas kematian adiknya apalagi ada Angel diantara lingkaran itu.Orang yang sangat dicintainya itu.

"Aku sungguh bingung!"

"Huh....bagaimna cara kita untuk mengetahui nya???"

"Apakah kau sudah menemui orang itu???"
"Sudah,dia ada di ruang bawah tanah!"Oliver langsung mengangguk tegas dan matanya berkilat tajam.

"Bagus,aku akan kesana sekarang!"

"Jangan melakukan sesuatu yang memberatkan hubungan mu dan angel nantinya!"tanpa menghiraukan perkataan Daniel ,Oliver langsung pergi.

*********
Oliver memasuki ruang bawah tanah itu dengan langkah tegas dan tatapan tajamnya,dia menatap lurus kedepan  seakan siap memangsa siapa saja yang berani mengusiknya.

"Bos,dia ada didalam!"pria berkepala botak plontos itu menyambut oliver.Oliver bukanlah pria berdarah dingin,yang bisa menghabisi siapa saja tanpa bersalah.

Tapi jika itu bersangkutan dengan keluarganya maka dia bisa saja menjadi seperti itu. Dia tidak pernah memaafkan siapapun yang mengusik keluarga nya dan orang yang dicintainya .

Dulu dia membiarkan Sani dan ayahnya mempermainkannya,itu karena dia sedang mengikuti permainan kedua orang itu.Dia ingin tahu sejauh mana mereka akan bertindak karena dia tahu, kedua orang itu akan jatuh ditangannya kelak.

Nyiiit

Suara derit pintu besi yang terbuka mau tidak mau membuat pria yang terikat dibangku itu mengangkat dagunya dan berdecih meludah melihat siapa yang datang.

"Cuih..ternyata pria bodoh ini yang datang!"dia tersenyum mengejek melihat kedatangan Oliver.

Oliver yang melihat itu menggeram marah,ingin sekali dia memukul pria itu.Tapi dia berusaha setenang mungkin.Dia tidak akan mengotori tangannya dengan menyentuh orang kotor seperti pria itu.

"Bos biarkan saya yang menghabisi pria ini!"geram si plontos.rasanya dia tidak terima pria itu berlaku tidak sopan kepada atasannya yang selama ini selalu bersikap baik.

MR.OLIVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang