Dulu aku merasa muak ketika usahaku tidak sengaja dipermainkan.
Tidak sengaja membuat aku senang
Tidak sengaja membuat aku menjadi orang yang tidak dibutuhkan
Dan dengan sengajanya hatiku lebur bersama ketidaksengajaannya yang memuakkan.☔☔☔
Karina menajamkan penglihatannya dengan memicingkan mata untuk fokus bisa melihat lebih jelas lagi wajah cowok itu. Dan ketika ia berhasil menangkap siluet wajah Rio dengan cepat juga ekspresi wajah Karina berubah seketika. Diam, terkejut, serta segala campur aduk rasa yang ia rasakan di ulu hati.
"I..i..itu yang namanya Kak R..iii..Rio."
Ira mengangguk semangat. "Iya bener banget. Tuhkan bener apa kata gue kalau Kak Rio itu emang ganteng. Buktinya terlalu terpesonanya Karina sampai gagap gitu."
Karina hanya diam seperti patung mengabaikan ucapan Ira serta teman-temannya. Mencoba berfikir jernih dengan segala macam pikiran yang berkecamuk dikepala.
"Aku kebelakang dulu ya." lirih Karina beranjak cepat meninggalkan teman-temannya menatap bingung kearahnya.
Secepat yang ia bisa Karina berlari sedikit menjauh meninggalkan arena perkemahan dengan kepingan hati yang hancur untuk kesekian kali.
Tepat disana Karina menaiki batu besar yang ada didepannya, duduk dengan penglihatan sedikit kabur akibat air mata yang bergerumbul di pelupuk mata.
Isakan kecil keluar dari mulut mungil Karina dengan tangan ia pukul-pukul kearah hatinya yang sedang merasakan sakit.
"Kenapa harus datang lagi." sendu Karina.
"Disaat aku sudah mati-matian kubur perasaan ini, selangkah demi selangkah coba buat ngelupain dia kenapa harus datang lagi? Dan bodohnya kenapa aku harus jatuh kelubang yang sama hanya dengan ketemu dia tanpa direncanakan." lirih Karina frustasi.
Kak Rio. Alumni SMA Galaksi merupakan kakak kelasnya waktu masa SMP dan cinta pertama Karina yang dengan bodohnya ia sekaligus merasakan sakit ketika sedang jatuh cinta.
Karina tak akan pernah lupa dengan kejadian 4 tahun lalu yang membuat ia merasakan sesak setiap mengingatnya Kejadian dimana seluruh sekolah mengetahui perasaan lebih Karina ke kakak kelasnya bernama Rio.
Karina duduk di pinggir lapangan bola menyaksikan para cowok-cowok sedang bermain bola dengan terik panas menemani mereka siang ini. Dan, tentunya ada satu obyek yang menarik perhatian Karina. Karina menajamkan penglihatannya dengan cara memicingkan mata untuk fokus melihat lebih jelas lagi wajah cowok itu. Dan ketika ia berhasil menangkap siluet wajah Rio, dengan cepat juga ekspresi wajah Karina berbinar-binar bahagia dengan jantung yang memompa lebih kencang tidak seperti biasanya. Selalu memikat dirinya dengan pesona yang dimilikinya. Kak Rio namanya. Merupakan kakak kelas satu tingkat diatasnya. Kakak kelas yang berhasil membuat Karina untuk pertama kalinya menjejakkan diri di sekolah SMP Negeri 5 langsung merasakan apa itu namanya jatuh cinta.
Ternyata begitu mengasyikkan. Hanya dengan memikirkan dirinya kita bisa bahagia, terkekeh sendiri. Selalu ada alasan yang membuatnya semangat berangkat sekolah setiap harinya. Melamunkan hal-hal manis jika seandainya dilakukan berdua. Curi-curi pandang membuat ia sedikit geli tetapi mengasikkan.
Ketika Rio menshoot bola basket ke arah ring, seketika itu dia menoleh kearah Karina yang berada di pinggir lapangan dan menampilkan senyuman kearahnya. Seketika itu semua membuat Karina yang melihatnya membeku, terkejut dengan apa yang ia lihat tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Schicgen
Teen FictionSchicksal : Takdir Regen : Hujan Hujan. Keadaan dimana takdir mempertemukan mereka. Hujan. Bukti tanda atas perjuangan dan sakit hati. Hujan bisa berarti bahagia atau hanyalah kebahagiaan sesaat. Hampir semua orang menyukai hujan. Begitupun Ka...