Chapter 5 || M R . D E V I L

128K 2.9K 16
                                    

Elena Smith

Samar samar aku merasakan cahaya menerpa wajahku, aku mengerjakan mataku berkali kali, rasa nyaman tang pertama aku rasakan dengan kasur yang empuk dan selimut lembut yang kini membalut tubuhku, aku segera bangun dan berdiri, apa aku tak bermimpi.

Aku melupakan nya, bukannya sekarang aku tinggal di mansion Lucero?.

"Permisi nona, nama ku Flo Orin, anda bisa memanggil ku Flo," Kata seorang wanita seumuran dengan ku ia berkulit putih, dan memakai baju seragam putih hitam dan aku yakin dia salah satu pelayan di mansion besar ini.

"Oh, hai Flo, panggil aku Elena," Ucap ku ramah.

"Oh tidak nona," Ujarnya.

"Kenapa?"

"Kau majikan ku."

"Baiklah kalau begitu kau temanku," Kataku.

"Anda mau berteman dengan saya?"

"Hmmm.. Baiklah kau bisa pergi teman aku harus mandi," Ujarku.

"Tugas saya untuk menyiapkan peralatan mandi untuk anda."

"Tidak perlu aku bisa sendiri, dan terimakasih Flo, sampai jumpa."

* * *

"Kapan Leon datang?" Tanya Victoria lalu meminum susu yang berada di hadapannya.

"Dia selalu terlambat." Sahut Demian, ia masih memakan sarapannya.

Ya kami semua sedang sarapan pagi, aku tak banyak bicara di sini, dan tak ada yang membuat lelucon di sini, ah aku merindukan celetohan Elina dan pertanyaan dari Elvina.

"Elena, kamu sakit?" Ucapan Ibu Damian membuat ku tersentak karena aku sedang melamun, kini semua mata menuju ke arah ku.

"Tidak Mrs. Lucero."

"Mom, panggil aku mommy." Aku hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Oh ya, kau! Dengarkan aku, mulai sekarang kau tak boleh bekerja di perusahaan ku, berikan surat pengunduran diri pada Mario," Ujar Damian sambil menunjukan diriku dengan sendok.

"Tidak, aku tidak mau."

"Baiklah, kau di pecat," Katanya finish setelah meminum air putih dan langsung beranjak pergi dari meja makan.

"Elena tindakan Damian benar, kau harus berhenti bekerja, jika butuh uang kau bisa bicara kepada kami," Ujar ibu Damian.

Aku menghela nafas karena tak bisa apa apa lalu mengangguk mengerti.

Lalu suara teriakan seseorang membuat Victoria menjerit kegirangan.

"Leon!" Teriak Victoria.

Lalu seseorang yang di panggil Victoria pun muncul di balik pintu dan tersenyum sangat manis ke arah kami.

Dia tampan, dengan tubuh tinggi dan kokohnya membuat dia semakin tampan. Dia memiliki mata yang coklat dan sedikit sipit, kulitnya putih, dia berdarah Asia.

"Hai keponakan kecil," Sapa Lelaki itu. Lalu menghampiri Victoria dan mencium puncuk kepala Victoria.

"Mana semua baju ku?" Tanya Victoria langsung.

"Ya tuhan ku kira kau menyuruhku cepat ke sini karena rindu dengan ku, ternyata kau hanya ingin baju kurang bahan sialan itu!" Pekik Leon.

"Itu baju mahal ku, yang tertinggal di mansion mu, bukan baju kurang bahan," Ujar Victoria.

"Ya ya ya," gumam lelaki itu, aku ingin tertawa melihatnya melakukan itu, dia sangat manis.

"Oh ya, paman di mana tunangan Damian aku membawakan hadiah untuknya," kata lelaki yang bernama Leon itu, dan sekarang aku gemetar.

"Elena, perkenalan dia Leon sepupu Damian dan Leon ini Elena tunangan Damian," kata ibu Damian.

Aku bisa pastikan Leon tak percaya melihat ku, bahkan ia menatap ku dari atas sampai bawah, oh sebentar lagi akan ada cacian.

Aku mengerutkan keningku ketika Leon malah tersenyum manis dan mendekat ke arah ku.

"Oho, kau berkacamata nona Elena," Kata Leon mengulurkan tangannya padaku.

"Oh no! Bukan berkacamata tapi mata empat," Ujar Victoria lalu tertawa dan pergi dari ruang tamu. Sedangkan ibu Damian hanya menggelengkan kepalanya.

"Kurasa kau mata biru, bukan mata empat," bisik Leon membuatku tersenyum.

Tuhan dia tidak seburuk apa yang aku bayangkan.

TBC

Come back!

Makasih lagi buat para siders.

Tasikmalaya
24, Juni, 2018
( 01:03 )

Mr. Devil (TAMAT)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang