Chapter 12 || M R . D E V I L

90.5K 2.4K 24
                                    

Damian Lucero

"Apa itu ada kaitannya dengan penampilan ku?" Satu pertanyaan yang membuat ku merasa bodoh.

Aku hanya diam, aku menelan ludahku sendiri, astaga wanita ini membuat ku diam dengan satu pertanyaan.

"Aku sudah tahu dengan jawaban mu." Ia tersenyum sebelum pergi, keluar dari mobil ku.

Wanita itu gila! Tentu saja dia gila bahkan sangat gila, setelah mengatakan kata katanya dia langsung keluar dari mobil ku dan masuk kembali ke dalam restoran.

Wow.

Semoga saja mereka menjadi cauple sialan yang bahagian.

Tak mau frustasi lebih lanjut aku segera membawa mobil ku, aku hanya membutuhkan kenikmatan untuk saat ini siapa lagi yang harus aku kunjungi tentu saja Laura.

Aku sudah lama tidak pernah tidur dengan bitch mana pun, aku hanya menggunakan tubuh Laura, awalnya aku tak mau karena itu akan menyakitinya, ingat aku dan Laura tak memiliki hubungan apapun, tapi dengan kukuh Laura ingin menjadi partner seks ku tanpa hubungan.

Dan aku menerimanya, ayolah lelaki mana yang tak akan menerima tawaran brilian itu.

Aku segera memasuki apartemen Laura dengan kasar, astaga aku lupa Laura pasti sedang dalam pemotretan.

Dan aku harus terpaksa pergi mencari bitch di club.

* * *

Kepalaku berat, dan rasanya mual ku rasa ini efek dari terlalu banyak minum.

Untung saja tadi aku menelpon sopir ku untuk menjemputku pukul 12 malam dan sekarang aku sudah berada di depan mansion Lucero.

Sopir itu berusaha membantuku namun aku membentaknya agar tak mendekat ke arahku.

Aku memang sangat mabuk, tapi ayolah aku seorang pemabuk tidak mungkin jika kehilangan kesadaran itu bukan diriku.

Dengan kasar aku membuka pintu besar mansion lalu masuk dengan terhuyung mencari benda apa saja yang bosa membantuku agar tetap berdiri.

Tanpa berpikir panjang aku langsung menaiki tangga dengan perlahan, aku kehilangan keseimbangan membuatku terhuyung kebelakang, ku rasa aku akan terjatuh.

Namun sebuah tubuh menahan ku, dan aroma vanila menyeruak dalam indra penciuman ku.

Elena, dia Elena. Aku tersenyum ketika melihat wajah cantiknya dengan lesung di pipi putihnya.

"Hei cantik." Bisiku ku.

"Astaga Damian kau mabuk."

"Sttt... astaga diam lah sayang, kau akan membangunkan grandpa." Bisiku lagi lalu mencium pipi putihnya, tubuhnya menegang aku merasakannya karena dia sekarang sedang menyanggah tubuh ku agar tidak jatuh.

Namun entah lah, dia lalu membawaku ke kamar, ku rasa ini kamar ku, dia menghempaskan tubuh ku di atas tempat tidur, dan aku sibuk meracau tak jelas.

Elena dengan lembut membuka sepatu dan kaus kaki ku dan menyimpannya di rak sepatu lalu ia menarik dasi ku sehingga aku duduk.

Namun keseimbangan ku hilang, dan ia menahan tubuhku, perlahan ia membuka jas ku lalu beralih membuka dasi.

"Sudah lah. Ayo tidur." Ujar ku, lalu menariknya ikut berbaring di tempat ku.

"Damian, ak...."

"Shutttt.... diam sayang, tidur lah." Ucapku.

Cup, satu ciuman ku mendarat di bibirnya.

"Night sayang." Bisiku.

Lalu kegelapan melanda ku.

TBC

Ig ; story_dinans
Fb ; Dina Novitasari

Gak nyambung??

Aku rasa iya.

Nikmatin aja ya...

Wkwkwk. Aku lagi gaje soalnya.

Jumat
29-Juni-2018
Tasikmalaya

Mr. Devil (TAMAT)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang