Chapter 19 || M R . D E V I L

79.4K 2K 22
                                    

Elena Smith

Lee menggenggam tangan ku, ketika Dokter memvonis jika Lee akan sembuh.

Ia tersenyum lalu memeluk ku seolah ia menyalurkan kebahagiaannya padaku.

"Elena aku akan sembuh, kau tahu aku akan kembali bekerja menjadi seorang fotografer." Ujar nya setelah kami keluar dari ruangan Dokter itu.

"Aku senang mendengarnya." Kataku lalu tersenyum padanya.

"Lee, bisa kah kau mengantar ku ke perusahaan Damian." Ujar ku.

Dia terdiam cukup lama sampai akhirnya mengangguk kan kepalanya lalu tersenyum padaku. Asataga betapa baiknya dia untuku tuhan!

Lee.... dia malaikat ku, selalu memberi dukungan saat aku sedang kalap kabut dengan perasaan ku.

Aku berjalan di belakang nya, mengekori setiap langkahnya aku tersenyum ketika dia mengeratkan genggamannya di tangan ku.

Aku menyukai Lee, tapi aku juga menyukai Devil gila itu, astaga apa? Aku menyukai si Devil gila itu? Sejak kapan? Mungkin selera ku mulai rendah.

Sudahlah lupakan! Mungkin sejak ciuman ke duaku.

"Memikirkan apa?" Suara Lee benar benar membuat ku terperanjat.

"A...aku aku..."

"Sudah, cepat masuk!" Perintahnya lalu tersenyum padaku.

Aku membalas senyumannya dan pada akhirnya masuk ke dalam mobil yang sudah Lee buka kan pintunya.

Lee berjalan mengitari bagian depan mobil untuk masuk, kemudian duduk di balik pengemudi.

Aku tersenyum ke arah Lee ketika Lee duduk dan dia ikut tersenyum, lalu sebuah pertanyaan keluar dari mulutnya, "Kau mencintai Damian?"

A

ku mengerutkan dahi ku untuk beberapa detik lalu senyuman ku pun hilang. "Aku tidak tahu, aku tak mungkin berkata tidak, karena sentuhannya membuat ku kehilangan akal, aku juga tak mungkin berkata ya, karena hatiku belum percaya." Mata ku mengamati jalanan kota New York yang ramai.

"Aku rasa kau mencintainya." Ucap Lee membuat mata ku beralih menatapnya.

"Aku melihat mu mencium Damian tadi pagi, tapi Damian pergi meninggalkan mu." Lanjutnya.

Aku hanya bisa diam, apa yang harus aku katakan? Damian marah karena aku akan mengantar mu bodoh!

Tidak mungkin aku mengatakan itu bukan? Paling tidak aku bisa membahagiakan Lee, ketika dia selalu membuat ku tertawa.

Hening.....

Rasanya canggung untuk bicara, rasanya kekonyolan ku dan Lee sudah tenggelam di dalam kemacetan kota New York. Asataga yang benar saja!

"Lee, aku...."

"Aku menyukai mu." Potong Lee.

Aku terdiam, hanya diam sambil menatapnya. Mata coklatnya membalas tatapan ku.

"Aku juga menyukai mu." Balas ku, matanya berbinar, sudut bibirnya bergerak, "Teman!" Lanjut ku.

Matanya meredup, sudut bibirnya berhenti bergerak, sepertinya ucapan ku salah.

"Kita sudah sampai." Kata ku memcahkan keheningan kami.

Lee tersenyum lalu melepaskan sabuk pengaman nya.

"Lee, bisakah kau menunggu ku? Aku akan segera kembali, aku...." aku bingung harus mengatakan apa, di satu sisi aku sudah berjanji pada Damian, satu sisi lagi aku takut menyakiti Lee.

"Baiklah aku menunggu mu." Gumam nya.

"Aku berjanji hanya sebentar." Kata ku lagi.

Lee menganggukan kepalanya, dan aku pun keluar dari mobil Lee dan segera memasuki gedung pencakar langit yang pernah aku singgahi, sebelum menjadi calon istri dari pemilik gedung pencakar langit ini.

Dengan sedikit berlari aku segera memasuki lift dan menekan tombol di mana lantai ruangan Damian berada.

Ting....

Tatapan!
Aku membencinya! Para karyawan wanita menatap ku ketika aku baru saja keluar dari lift karena ku pastikan beberapa karyawan akan pergi makan siang dan sedang mengantri untuk memasuki lift.

Tanpa mengindahkan tatapan dan bisikan mereka aku segera berjalan dan pergi ke ruangan Damian.

Sarah tidak ada, aku rasa dia sedang makan siang dengan percaya diri aku segera masuk ke ruangan Damian.

TBC

Kat!!!!!!

Wkwkwk.....

Hai semuanya....

Aku minta maaf sebelumnya, kalo besok aku gak update chapter selanjutnya.

Terimakasih..

_________________________
T a s i k m a l a y a
S e l a s a
0 3 j u l i 2 0 1 8
D i n a n o v i t a s a r i

Mr. Devil (TAMAT)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang